"ASTAGA CAPE BANGET BELAJAR!! MAU NIKAH AJA!!"
"Sekate-kate lu! Omongan tuh doa, anjir."
"Ya lagian ini tugas banyak banget! Cape gue."
"Kerjain makanya. Jangan banyak ngeluh."
Sunoo mendengus kecil. Menatap malas kearah buku-bukunya yang berserakan diatas meja. Ia menghela nafasnya pelan sembari menelungkupkan kepala diatas lipatan tangannya.
"Nah gini nih. Contoh orang yang gamau tugas numpuk, tapi males malesan mulu." Jungwon menyaut dengan nada menyindir pada Sunoo.
"Bacot lo ah. Kerjain sana tugas lo sendiri." Dengus Sunoo kesal. Ia merubah posisinya menjadi bersandar pada kursi.
"Gue gak ngerti. Lo kenapa bisa naik kelas kalo kenyatannya bego kayak gini." Kini giliran Kyungmin yang menyahut.
"Ya karena gue tuh sebenernya jenius. Cuman ketutupan males aja." Balas Sunoo.
Jungwon tak tahan untuk tidak memukul kepala Sunoo. Maka dengan segera ia langsung memukul kepala pemuda itu. Masa bodoh dengan fakta jika Sunoo lebih tua darinya.
"Mana ada jenius macem lo. Dah kerjain. Sebelum lo beneran dinikahin orang." Ucapnya.
Sunoo menghela nafasnya pelan. "Gapapa lah. Mau nikah aja gue."
"Gaada yang mau sama lo. Nikah aja sana sama om om." Timpal Kyungmin malas.
"Gapapa. Asal kaya aja. Biar idup gue sentosa."
"Udah sinting! Buru belajar!"
"Nikah muda tuh gaenak. Gausah ngadi-ngadi." Sahut Jungwon.
Sunoo berdecih. "Omongan lu macem pernah nyoba aja nikah muda." Balasnya.
"Elu ya banyak cakap-"
Drrtt drttt..
"Eh bentar. Ibu negara nelfon." Sunoo menginterupsi di tengah kegiatannya yang sedang bertanya soal matematika pada Jungwon. Ia segera mengangkat panggilan dari ibunya itu.
"Halo, bun? Kenapa?"
'Dimana kamu?'
"Di rumah Kyungmin, nih. Lagi ngerjain tugas."
'Bisa cepet pulang gak? Ada temennya Ayah yang pengen ketemu kamu.'
"Hah? Temen ayah yang mana? Om Mingyu? Ngapain ih? Udah sering ketemu juga."
'Pulang aja sih. Banyak tanya kamu ini.'
"Ih Ayah galak! Okedeh Sunoo pulang. Babayy."
Tut.
"Won, Min. Gue balik duluan, ya. Bunda nyuruh balik." Ucap Sunoo sembari membereskan barang-barangnya.
"Tiati lu."
"Okesip. Babayyy."
"Pangeran pulang!"
"Berisik lo, boncel. Ayah sama temennya udah nunggu tuh di ruang tengah."
Sunoo mencebikkan mulutnya, meledek ucapan sang kakak yang tadi menghardiknya dengan sebutan boncel.
"Mentang-mentang tiang." Dumal Sunoo.
Yeonjun berdecak malas. Dengan segera ia menggeret tubuh mungil Sunoo menuju ruang tengah. Jika tidak seperti itu, si putri solo ini akan lama sampai disana. Sementara sang Ayah sedaritadi sudah mengomel menanyakan keberadaan anak bungsunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby I Love You • Sunsun - On Hold
FanfictionUcapan adalah doa bukan? Dan Sunoo menyesali ia baru percaya ungkapan itu benar-benar ada. ⚠️ bxb! ⚠️ Harsh word ⚠️ mpreg! ⚠️ Not for homophobic