EXTRA PART

9 2 0
                                    

Tahun-tahun berjalan begitu cepat, kini Isa dan Bella sudah dikaruniai dua orang anak kembar, yaitu Arkana Seichi Nasution dan Azalina Seiji Nasution, usia mereka tiga belas tahun dan sudah memasuki kelas tiga menengah pertama.

Meskipun menikah di usia muda, namun Isa dan Bella berhasil menciptakan keluarga yang harmonis, dan dapat memenuhi kebutuhan mereka sendiri.

"Aku berangkat," sahut seorang laki-laki sambil berlari menuju garasi rumahnya, dia adalah Arkana.

"Bang, tungguin!" Teriak seorang gadis yang sedang mengunyah roti selai kacang, dia adalah Azalina.

Bella yang melihat tingkah kedua putranya itu pun hanya bisa menggelengkan kepala, "di makan bekal makan siangnya, ya, sayang!" Teriak Bella kepada kedua putranya.

Isa, ia sedang menyantap sarapannya sembari menyaksikan rutinitas pagi keluarganya.

"Anak kita sudah besar, ya, sayang," sahut Isa sembari memeluk tubuh istrinya dari belakang.

"Udah tua masih aja manja," balas Bella.

"Justru ini harus kita pertahankan," seru Isa.

Sesampainya di sekolah, kehadiran Arkana dan Azalina disambut hangat oleh teman-temannya.

"Lama banget lu nyampenya," ucap Liam, dengan nama lengkap William Calino Victor, anak dari Zakeno dan Calista.

"Tau, tuh, si Zelin dandannya lama banget," cibir Arkana.

"Bang Arkanya aja yang kecepetan," sahut Azalina kesal.

"Udah, adik manis gak boleh marah," goda Raffa, dengan nama lengkap Raffa Charlos Putra Gabriel, anak Surya dan Qiana.

"Jangan sentuh adik gua!" Seru Arkana dan William bersamaan.

"Duh, abangnya posesif banget," ledek Raffa.

"Sialan lu!" Ucap William, lalu menampar pipi Raffa.

Raffa meringis kesakitan, "yaelah, padahal gua lho yang ngegoda Zelin, bukan cowok lain. Gua aja kena tampar, apalagi cowok lain," jelas Raffa.

"Bakalan gua siksa dia, kalau berani macem-macem sama Zelin," seru William.

Azalina menelan ludah kasar, pasalnya ia sedang menyukai seseorang, dan mungkin saja kedua, bahkan tiga kakaknya itu tidak akan setuju.

"Udah, ah, yuk kita ke kelas," ajak Arkana kepada teman-temannya.

Azalina tidak sekelas dengan saudara kembarnya, jadi ketiga pria tersebut pergi mengantarkan Azalina terlebih dahulu.

Setelah sampai di kelas Azalina, mereka pun berpamitan untuk pergi menuju ruang kelas.

"Kalau ada apa-apa, kabarin abang, ya," ucap Liam.

"Siap, bang!" Seru Azalina dengan mantap.

Azalina pun membalikkan badannya, dan pergi menuju tempat duduknya. Kehadirannya disambut hangat oleh kedua temannya, Chika dan Saskia.

"Enak, ya, jadi lu dianterin tiga cogan," sahut Saskia.

Chika mengangguk setuju, "tiga lho," seru Chika.

"Malah gak enak, mereka posesif banget," balas Azalina.

"Lin, kasih dong buat gua, satu aja," ucap Chika.

ISABELLA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang