'akan selalu ada rasa kecewa, saat mendengar kenyataan yang pedih'
-
-
-
-- Zi.Bella -
✧✧✧
"Za sudah tidak ada," seru wanita di belakang Valis, Briand, dan Bella.
"Mama?" Sahut Valis.
Bella yang melihat keadaan Bianca pun langsung memeluknya, "k-kenapa Omah nggak ngasih tau aku, si," ucap Bella.
Bianca mengangkat kepala Bella dengan memegang kedua pipinya, "kamu pernah nanya kenapa omah gak pernah dateng kesini lagi, 'kan?" Tanya Bianca.
Bella mengangguk, "itu karena Omah jagain Za, Sayang. Omah sudah muak dengan tuduhan Mama kamu yang selalu menyudutkan Za atas semua kecelakaan yang menimpa kamu," jelas Bianca.
Bella memegang tangan Bianca dengan lembut, "sekarang Za dimana Omah?" Tanya Bella.
"Za meninggal empat tahun yang lalu, tepat di hari ulang tahun kalian," balas Bianca.
Badan Bella mulai melemas, seketika ia terduduk dengan sendirinya, "k-kenapa Omah rahasiain ini dari aku, kenapa kalian tega ini semua dari aku?" Seru Bella dengan histeris.
"Maafin mam-
Belum selesai Valis berbicara, Bella sudah memotongnya terlebih dahulu, "AKU KECEWA SAMA KALIAN!" sahut Bella lalu pergi ke kamarnya dengan langkah kaki yang sangat cepat.
Saat Bella sampai di kamarnya, ia langsung merebahkan badannya, dan tertidur.
Hari sudah pagi, dan sang surya sudah memancar sinarnya dengan begitu terang.
Valis sedang menyiapkan sarapan untuk semua anggota keluarga, dan semua anggota keluarga pun sudah berkumpul untuk menyantap sarapan bersama.
Bella, sudah sedari tadi Valis memanggil-manggil namanya. Namun, Bella belum kunjung datang, dan tidak ada jawaban sama sekali darinya.
"Mungkin Bella masih tidur, Ma," ucap Vano.
"Biar aku cek," balas Keno, dan langsung pergi menuju kamar adiknya.
Setelah sampai di depan pintu kamar Bella, Keno langsung mengetuk-ngetuk pintu kamarnya. Namun, tak ada sahutan atau jawaban dari Bella.
Sudah hampir lima belas menit Keno mengetuk pintu kamar Bella, namun Bella tak membuka ataupun menjawabnya. Kini, Keno sudah hilang kesabaran, ia langsung mendobrak pintu kamar Bella.
Keno sangat terkejut saat melihat kamar Bella yang kosong, tidak ada orang disana.
Keno mencari Bella ke kamar mandi, ruang ganti, kolong kasur, namun hasilnya nihil, Bella tidak ada di kamarnya.
"Kemana dia?" Ucap Keno bermonolog.
Keno merasa curiga, lalu ia langsung membuka lemari Bella. Keno terkejut, lemari Bella kosong, tak ada baju sedikit satupun.
Setelah itu, Keno langsung berlari menuju dapur untuk memberitahu anggota keluarga yang lain.
"Zi gak ada di kamarnya!" Seru Keno dengan nafas yang terengah-engah.
Refleks, semua orang berhenti menyantap makanannya, "udah di cari ke semua sisi kamarnya?" Tanya Briand.
"Udah, Pa. Tapi tetep gak ada," balas Keno.
Valis menangis, ia khawatir dengan kondisi putrinya itu, "kamu kemana si, Sayang," ucapnya.
Briand tampak sedang berpikir, "coba tanya Lista, dia lagi bareng Bella gak!" Perintah Briand kepada Keno.
Keno yang mendapat perintah itupun langsung menelpon kekasihnya dan menanyakan keberadaan Bella.
"Mas," lirih Valis.
Briand melihat ke arah Valis, "aku takut terjadi apa-apa sama Zi," ucap Valis.
"Tenang ya, Sayang. Aku bakalan nyuruh tangan kanan aku buat nyari Zi," balas Briand.
Setelah mendengar balasan dari Briand, Valis merasa tenang.
"Hubungi teman-teman Zi, sekarang!" Perintah Briand pada Vano.
Vano yang mendapatkan perintah itupun langsung menelpon Ana.
Teman-teman Bella yang mendapatkan pertanyaan tentang keberadaan dan diberikan tugas untuk mencari Bella pun langsung bersiap-siap mencarinya ke tempat-tempat yang biasa mereka jumpai.
Mereka tidak sendiri, Lista dan Ana juga mengajak Isa dan teman-teman.
"Lho, Yuki mana?" Tanya Isa.
"Gak tau deh, gua kira dia lagi sama lu, Gas," balas Lista.
Bagas terkejut mendengar balasan Lista, "lho, kok gua?" Tanya Bagas.
"Iya, soalnya Yuki bilang kalau dia mau ketemu sama lu," ucap Lista.
Bagas mengangguk, "oh, masalah itu. Gak penting," sahut Bagas.
"Lha, kok?" Teriak Lista.
"Ya, masalah yang gak penting itu," seru Bagas dengan santai.
"Lu tadi ketemu dia, 'kan, sekarang dia dimana?" Tanya Lista.
"Gak tau lha gua, orang dia pulang secara tiba-tiba," balas Bagas.
Lista marah dan hampir memukul Bagas.
"Jadi kita mau gimana nih?" Tanya Isa.
"Kita cari Bella ke rumah Yuki!" Seru Lista.
Mereka pun langsung pergi ke rumah Yuki dengan kendaraan yang mereka bawa masing-masing.
oOo
KAMU SEDANG MEMBACA
ISABELLA [SELESAI]
Teen FictionSebuah kisah cinta dari seorang gadis bernama Zibella Victory dengan seorang pria yang selalu mengganggu hari-harinya. Pria itu menganggap bahwa Bella adalah sahabat masa kecilnya yang sudah pergi meninggalkannya sejak empat Tahun yang lalu. Sahabat...