'berpura-pura manis demi mendapatkan kasih sayang ataupun perhatian dari orang lain adalah sesuatu hal yang konyol,'
-
-
-
-- Zi.Bella -
✧✧✧
Ada seorang siswi cantik sedang mengendap-endap saat memasuki gerbang sekolah nya. Siswi itu adalah Zibella Victory anak 12 IPS/2.
Bella terus mengendap-endap, dan-
"Dor!" teriak orang yang berada di belakang Bella.
"Astogeh!" latah Bella.
Saat ia melirik ke belakang ternyata orang itu adalah Yukita Zen-sahabat karib nya.
"Innalillah, Ki!" ucap Bella sambil menepuk jidat nya. "Untung lo sahabat gue, kalau bukan! Udah gue gorok lu!"
"Yeee Sorry, Darling! Lagian lo ngapain si ngendap-ngendap kek maling?" tanya Yuki.
"Ini jam berapa?" balas Bella.
Yuki langsung melirik arloji milik nya.
"Jam 07.45," jawab Yuki dengan santai nya."Yaampun! Kita telat Bel!" lanjutnya dengan wajah panik.
"Maka dari itu sayang! Gua tadi jalan pelan karena takut ada Satpam yang lagi keliling kelas," jelas Bella.
"Yaelah, EZ!" Ucap Yuki dengan santai.
"Yakin lu?" Tanya Bella dengan ragu.
"Yakin!" Ucap Yuki dengan mantap, "yaudah lha, aman ini. Kita lari aja, takut keburu gurunya datang makin ribet urusannya," lanjutnya.
Tak perlu waktu lama, Bella dan Yuki pun langsung tancap gas dan berlari menuju kelas. Langkah mereka terhenti saat mendengar suara seseorang memanggil mereka.
"Hey Kalian!"
Waduh, Waduh, Tamat riwayat gue!' - batin Yukita
'Lagi gak mood gelud nih! Please kasihani hambamu ya Allah!' - batin Bella.
"Hey Kalian?!" teriak orang itu dengan suara lebih keras.
Bella dan Yuki-pun membalikkan badannya dengan santai.
Mereka terkejut saat melihat orang yang berteriak itu adalah Bu Siti-Guru BP kesayangannya.
Bu Siti menghampiri mereka dengan langkah kaki besar, dan penuh amarah.
"Kalian, ikut ibu ke ruang BP!" perintah Bu Siti.
"Mau apa?" tanya Bella dingin.
"Kamu bilang mau apa? Gak tau kesalahanmu apa? Atau kamu gak nyadar? Heum?!" tegas Bu Siti dengan kesal.
"Maaf ya, Ibu Siti yang terhormat, bisa gak ngomong nya selow aja?" Tanya Bella masih dengan nada dingin nya.
"Oke, sekarang ikut saya ke ruang BP," ucap Bu Siti.
"Kalau gue gak mau gimana?" Tanya Bella.
"Saya tidak terima penolakan nona Zibella Victory!" Balas Bu Siti dengan Tegas.
"Dan gue gak nerima pemaksaan," jawab Bella masih dengan nada dingin nya.
"Saya harus bagaimana lagi menghadapi semua tingkah dan perilaku kamu, Bella?" Tanya Bu Siti.
"Lu mau nya gimana?" Balas Bella.
"Saya dan guru-guru memutuskan untuk mengeluarkan kamu dari sekolahan ini. Karena jujur, kami sudah lelah dengan sikap kamu," jawab Bu Siti, "Memang, setelah seminggu kamu sekolah disini. kamu sudah memberikan penghargaan yang sudah lumayan banyak. Tapi, kami tidak bisa menerima kamu lagi, Bella." lanjutnya.
"Oke, gua keluar," ucap Bella, "bye-bye, cantik, gue pergi duluan," ucap Bella Pada Yukita, dan Yukita yang melihat itu merasa terharu karena harus terpisah dengan sahabat nya.
"Lo mau kemana, Bell?" Tanya Yuki.
"Pindah sekolah lah, Bye-Bye, cepet nyusul, ya!" Balas Bella, lalu dia pergi meninggalkan pekarangan sekolahnya.
Bella dengan motor kesayangannya, pergi dari pekarangan sekolah. Ia berniat untuk menghampiri kekasihnya yang sedang berada di kantor.
Saat sampai di 'Azhar Company', Bella langsung masuk dan pergi ke ruangan kekasihnya. Di perjalanannya menuju ruangan sang kekasih, banyak pegawai yang menyapa dirinya.
Banyak pegawai yang memuji kecantikan dan penampilan Bella, tapi tak banyak juga orang yang mencibir Bella, karena merasa iri dengannya.
Bella tak mengkubris cibiran para pegawai disana, ia hanya ingin memfokuskan diri untuk bertemu dengan kekasihnya.
Bella masuk ke ruangan CEO tanpa permisi, karena baginya 'ruangan pacar gua, ruangan gua juga.'
"Astajim!" Ucap Abi saat melihat Bella yang tiba-tiba masuk tanpa mengetuk pintu.
"Astaghfirullah Hal Adzim, sayang, bukan Astajim," balas Bella, lalu duduk di kursi yang tepat berada di depan Abi.
Bella adalah tipikal orang yang manja, saat berada di dekat orang-orang yang ia sayangi. Dan terlihat dingin dengan orang-orang yang memang tidak ia kenal.
"Iya, Sayang," balas Abi, sembari mencolek hidung mancung milik Bella, "kenapa gak sekolah, hm?" Tanya Abi.
"Baru aja dikeluarin," balas Bella dengan santai.
Abi yang sedang mengerjakan dokumen-pun berhenti saat mendengar jawaban yang terlontar dari mulut kekasihnya itu.
"Baru satu minggu lho kamu sekolah disana," seru Abi.
Bella hanya membalasnya dengan tertawa kecil.
"Masih belum berubah, ya? Kapan kamu mau keluar dari zona nyaman kamu? Kamu harus memikirkan masa depan kamu, Sayang," jelas Abi.
Bella langsung berdiri, dan menghampiri Abi, lalu memeluknya dari belakang.
"Aku sendiri bingung, dan gak tau harus gimana ngadepin sikap aku yang kayak gini. Kamu masih mau nerima aku, 'kan?" Tanya Bella.
Abi berdiri, lalu membalas pelukan Bella.
"Udah lama kita ngejalanin hubungan ini, hampir dua tahun lho, Sayang. Aku gak bakalan nuntut kamu buat jadi apa yang aku mau, kamu cantik, baik, dengan cara kamu sendiri. I always still love you." Ucap Abi.
"Serius?" Tanya Bella, ragu.
"Iya, Sayang."
"Janji gak ninggalin aku?"
"Iya, aku janji."
Bella memeluk tubuh Abi dengan erat, ia merasa sangat senang dan bersyukur karena memiliki sosok kekasih yang baik dan pengertian seperti Abi.
oOo
KAMU SEDANG MEMBACA
ISABELLA [SELESAI]
Teen FictionSebuah kisah cinta dari seorang gadis bernama Zibella Victory dengan seorang pria yang selalu mengganggu hari-harinya. Pria itu menganggap bahwa Bella adalah sahabat masa kecilnya yang sudah pergi meninggalkannya sejak empat Tahun yang lalu. Sahabat...