ISABELLA [SELESAI]

PART 06 |• SALAH SASARAN •|

'tidak ada kebiasaan buruk yang berbuah keberuntungan'
-
-
-
-

- Zi.Bella -

✧✧✧

Bella sudah sampai dihalaman sekolah, lalu ia memarkirkan motornya dengan baik dan rapih, sama seperti murid-murid pada umumnya.

Namun, entah memang takdir yang sudah Tuhan tentukan tak akan pernah kita lalui, atau memang nasib buruk sedang melanda kehidupan Bella.

Pasalnya, di pagi hari yang cerah ini, ia harus bertemu dengan sosok pria menyebalkan seperti Isa.

Ya, Bella bertemu dengan Isa di parkiran sekolah. Ia berusaha mengabaikan Isa, namun Isa terus saja memanggil-manggil dirinya, dengan nama yang bukan miliknya.

"Pagi, Bil," sahut Isa, yang tiba-tiba berada di depan Bella.

"Bisa gak si, lu gak usah ganggu hidup gua?" Tanya Bella.

"Kamu tau gak? Kita itu bagaikan magnet yang akan selalu menempel bila bertemu satu sama lain," ucap Isa.

"Tapi kebetulan, lu kutub selatan, gua juga kutub selatan. Akan saling tolak-menolak!" Tegas Bella.

"Tapi gua maunya jadi kutub Utara, gimana dong?" Goda Isa.

"Rese lu!" Decak Bella.

Isa tak sendiri, ia ditemani oleh dua temannya, yakni Suryamana Gabriel dan Bagas Coladon.

Isa mencubit kedua pipi Bella dengan manja, "tayang Billa malah cama aku?" Tanya Isa dengan manja.

"Geli gua!" Ucap Bella sembari menghempaskan tangan Isa.

"Maaf, Billa, maaf," sahut Isa sembari mencolek dagu Bella.

"Gue Bella!"

"Billa,"

"Bella!"

"Bil-"

"Stop!"

Refleks, Isa dan Bella pun langsung terdiam saat mendengar sahutan Bagas.

"Ini masih pagi, jangan kayak bocah deh. Ribut cuman gara-gara hal sepele!" Tegas Bagas.

"Iya, nih. Kek suami-istri yang belum dapet gajih bulanan!" Sahut Surya.

"Seharusnya lu nasehatin tuh temen lu, jangan gua! Hobi kok gangguin orang," ucap Bella dengan nada dingin.

"Oke, btw. Kenalin nama gua Bagas Coladon, dan nama lu Zibella Briand Victory, 'kan? Anak pemilik sekolah ini?" Tanya Bagas.

Bella hanya membalasnya dengan deheman, lalu pergi meninggalkan mereka.

"Lu gak usah terlalu ngeganggu dia, Sa. Dia kayaknya ngerasa risih," sahut Bagas.

"Lu gak usah ngatur-ngatur gua, ya!" Tegas Isa.

"Kayaknya gua suka deh sama dia," ucap Bagas.