'menjadi seorang guru itu sulit,'
-
-
-
-- Zi.Bella -
✧✧✧
Hari ini adalah hari termalas bagi kaum pelajar. Hari dimana semua pelajar harus berpanas-panasan untuk melaksanakan upacara bendera.
Namun, mereka tidak bisa menolak upacara ini. Karena upacara ini wajib dilakukan dalam keadaan apapun.
'Para pahlawan saja rela mengorbankan jiwa raga-nya demi tanah air. Masa kita yang tidak ikut akan perjuangan itu tidak bisa berdiri tegak selama 30 menit untuk mengenang jasa para pahlawan? Malu dong' Itu yang sering guru-guru ingatkan pada murid yang tak pernah ikut upacara.
SMK VICTOR HIGH SCHOOL sudah melaksanakan upacara sekita 1 jam yang lalu.
Sekarang mereka sedang melakukan kegiatan belajar-mengajar bersama guru mata pelajaran nya masing-masing.
Semua murid di kelas IPS 12/3 sedang memperhatikan penjelasan dari guru mereka, yaitu Bu Rini.
Sedangkan Bella dan Isa, mereka sedang berbincang-bincang bersama. Bella mencurahkan isi hatinya, sedangkan Isa, ia sedang setia mendengarkan curahan hati Bella.
Rini mulai menyadari bahwa ada sepasang murid sedang mengobrol santai, Rini pun langsung melempar spidol ke arah Bella dan Isa.
Isa dan Bella yang mendapat lemparan itu pun langsung terkejut dan terdiam, mereka menatap ke arah Rini dengan tatapan dingin.
"Kalian itu ya, dari tadi ibu ngejelasin kalian malah asik dengan dunia kalian sendiri, gak merhatiin penjelasan ibu?!" Tegas Rini.
Isa dan Bella pun saling bertatapan, dan mereka menggelengkan kepala secara bersamaan, "nggak," ucap mereka dengan kompak.
"Sekarang kalian gantiin ibu di depan, biar kalian tau gimana rasanya jadi saya!" Perintah Rini.
"Tap-
Ucapan Isa terpotong oleh Bella.
"Oke, sekarang Ibu sayang, duduk di bangku saya. Dan saya akan menggantikan ibu untuk sementara waktu," jelas Bella.
Lalu Rini duduk di tempat Bella, sedangkan Bella berdiri di depan kelas postur tubuh tegap dan berwibawa.
Bella membuang nafas perlahan, "baik, anak anak. Berhubung 30 menit lagi sudah memasuki jam istirahat. Maka dari itu, saya selaku guru idaman, baik hati dan tidak sombong. Mengakhiri jam pelajaran saya lebih awal!" ucap Bella.
Semua orang terkejut mendengar ucapan Bella, terutama Rini.
"Kenapa? Tidak mau istirahat? Atau kalian tidak merasa lapar?" Tanya Bella.
"Mau," jawab semua orang dengan kompak.
"Tunggu apa lagi, silahkan pergi beristirahat," ucap Bella.
"Yey!" Sorak semua murid lalu berhamburan keluar kelas.
Disaat semua orang pergi. Tersisalah Bella, Rini, dan Isa.
"Apa yang kamu lakukan, Bella!" Kesal Rini.
"Salah saya dimana, bu?" Tanya Bella.
"Maksud kamu apa membubarkan mereka?!" Tegas Rini.
"Kan saya jadi guru pengganti, dan saya butuh istirahat begitupun mereka, apa salahnya saya memberikan waktu istirahat lebih awal?" Jelas Bella.
"Tapi jam istirahat masih lama, dan apa yang kamu lakukan ini?!" Tampaknya Rini sudah sangat frustasi dengan sikap Bella yang semena-mena.
"Tenang, Bu. Kita gak bakalan seneng-seneng kok, habis ini, kita bakalan belajar bareng di Perpustakaan. Karena saya tau, mereka butuh refreshing sebelum mengolah materi lagi," ucap Bella.
"Baik, saya serahkan semuanya kepada kamu. Tapi jika kamu tidak menepati janji, saya akan laporkan kamu ke kepala sekolah," tegur Rini.
"Tenang, Bu. Saya juga bisa lapor ke pemilik sekolah," balas Bella dengan senyuman.
"Kurang ngajar," geram Rini, lalu pergi meninggalkan Isa dan Bella dengan langkah kaki yang kasar.
Isa tertawa melihat tingkah Rini seperi anak kecil.
"Bisa-bisanya itu Bu Rini ngambek gitu," seru Isa.
"Udah lha, lu panggil anak-anak buat ke Perpus. Gua bakalan siapin beberapa materi buat mereka," sahut Bella.
"Siap, Bu!" Balas Isa, lalu pergi menuju kantin untuk memanggil murid yang lainnya.
Bella pergi ke perpustakaan dan mencari beberapa buku tentang cara membangun dan mengembangkan sebuah perusahaan kecil sampai menjadi perusahaan besar dan terkenal.
Semua murid berdatangan, mereka pun duduk berjajar seperti anak-anak TK.
"Kenapa kita harus belajar si, Bel?" Tanya Surya dengan lemas.
"Kalau lu gak belajar, lu gak bakalan bisa mencapai apa yang lu mimpi-mimpikan," balas Bella.
Bella pun mulai memberikan materi kepada teman-teman sebayanya. Dan semua orang pun mendengarkan juga menulis point-point penting dari apa yang sudah Bella jelaskan.
Saat sudah selesai memberikan materi, Bella mempersilahkan semua murid untuk bertanya seputar materi yang ia sampaikan.
"Aku mau nany-
Belum selesai seorang siswi memberikan pertanyaannya, tiba-tiba ada seseorang mengetuk pintu perpustakaan. Orang itu adalah Stevan-paman Bella sekaligus Kepala Sekolah.
Bella langsung menghampiri pamannya, lalu menyapanya.
"Apa kabar, Om?" Sapa Bella.
"Baik," balas Stevan.
"Ada apa nih?" Sahut Bella.
"Bu Rini mengadu soal sikap kamu yang menyepelekan pelajarannya, dan menyuruh teman kelasmu beristirahat sebelum waktunya. Apa itu benar, Sayang?" Tanya Stevan.
"Mana ada istirahat, paling mereka istirahat cuman 10 menit, itupun langsung aku suruh kesini buat belajar bareng. Tuh," jelas Bella sembari menunjuk ke arah teman-temannya.
"Baik, tapi kamu harus tetap meminta maaf pada Bu Rini karena sudah menyinggung perasaannya," ucap Stevan.
"Ngapain, Om. Dia sendiri yang ngasih tanggung jawab ke aku buat jadi guru dan gantiin dia untuk hari ini," balas Bella.
"Menggantikan dia menjadi guru? Maksudnya?" Tanya Stevan
Bella menceritakan seluruh kejadian tadi kepada Stevan, dan kepala sekolah itupun langsung tertawa mendengar cerita yang keponakannya bicarakan itu.
"Lagian kamu orang lagi emosi malah diladenin," ucap Stevan diiringi dengan tawaan.
"Kasian, Om. Muka mereka udah melas kelaperan, jadi aku suruh mereka buat istirahat aja sebentar. Bu Rini nya aja yang ngambekan, belum apa-apa udah keluar aja," jelas Bella.
"Lain kali kamu jangan kayak gitu, ya. Kasian Bu Rini,"
"Iya, Om,"
"Yaudah, Om balik ke kantor lagi, ya,"
"Oke, see u,"
Setelah itu, Stevan kembali ke kantor, dan Bella melanjutkan materinya.
oOo
KAMU SEDANG MEMBACA
ISABELLA [SELESAI]
Teen FictionSebuah kisah cinta dari seorang gadis bernama Zibella Victory dengan seorang pria yang selalu mengganggu hari-harinya. Pria itu menganggap bahwa Bella adalah sahabat masa kecilnya yang sudah pergi meninggalkannya sejak empat Tahun yang lalu. Sahabat...