CHAPTER 10

122 16 2
                                    

Sekarang, kelompok mark sedang berjalan menuju hutan Meravin melalui jalan yang ditunjukan Kelinci Doyoung kemarin.

"eum... Mark?" kata Fanyaa dengan berhati-hati. 

"iya, apa?" jawabnya. 

"kenapa kita melewati jalan ini? jalan di ke hutan Meravin kan hanya satu" tanya Fanyaa. 

Dibalas juga oleh anggukan jeno dan Haechan.

"diam saja dan ikuti aku" balas Mark menutup percakapan. 

Jika kalian pikir mereka akan tenang dan diam selama perjalanan, kalian 100% salah. 

Hanya setelah 15 menit mark menutup percakapan. Anggotanya dibelakang mulai berulah. Tentu saja dengan tersangka utamanya Haechan dan Fanyaa. Jeno hanya menjadi pendukung di antara vampire yang sedang adu bacot itu, tanpa memiliki perasaan untuk merelai mereka berdua.

"lumayan... Hiburan Gratis~ Jeno

dan bagaimana dengan Mark? dia hanya berjalan tanpa melihat ke belakang. sekali lagi, Adu bacot nya Haechan dan Fanyaa sudah seperti kewajiban. Dalam sehari, mustahil mereka tidak berantam.

Setelah 2 jam perjalanan, mereka telah sampai di tempat tujuan. Mereka berjalan biasa karena perintah Mark. 

Mark mengatakan untuk tidak membuang-buang tenaga mereka. Jadi Mereka ber-empat hanya berjalan biasa.

Seperti kata Johnny kemarin, Bagian hutan itu memiliki perlindungan seperti benteng yang tidak terlihat. Segera Mark membayangkan Bulu kelinci nya Doyoung, dan mereka segera masuk ke dalam.

Tak lama setelah mereka masuk, Ada kelinci yang mengikuti mereka.

 "ya ampunn!! kenapa bisa ada kelinci disini?" kata Haechan. 

"tunggu... ini bukan wujud kelinci nya Doyoung." batin mark

"ayo kita kita tangkap dia" pinta jeno yang ternyata sedang haus. 

Maklum ini adalah malam bulan purnama. Vampire mana yang tidak memiliki nafsu untuk minum darah malam ini.

 "jangan sentuh atau pegang kelinci itu!! Tujuan kita kesini bukan menangkap kelinci! biarkan saja kelinci itu pergi." kata mark. 

Setelah dia mengatakan itu, muncul lah Johnny yang entah darimana. 

"halo Mark, senang bertemu dengan mu lagi " kata Johnny. 

"hai juga Johnny, dimana doyoung?" ucap Mark datar. 

"Doyoung? dia sedang mencari adiknya. Oh... Yaa Kim Jungwoo!! darimana saja kau!?" tanya Johnny pada kelinci yang mengikuti kelompok Mark dari tadi . 

Segera, Jungwoo mengubah dirinya menjadi wujud Vampire. 

"aku? aku hanya berjalan-jalan dan melihat mereka masuk dari gerbang" jelasnya. 

"YAA... ADEK LAKNAT. DARIMANA SAJA KAU!!?? KENAPA KAU MENGHILANG TIBA-TIBA. KAU TIDAK TAU AKU MENCARI MU KEMANA-MANA!?" teriak Doyoung yang tiba-tiba datang.

"kalian bertiga diamlah... aku kesini untuk mengambil bunga Steni." kata mark kesal. 

sisanya hanya menjadi tim penonton yang tidak mengerti dengan keadaan di depan mereka.

"oh iya maaf, mari... akan kutunjukkan kau ke tempat bunga itu." ucap Johnny. Mereka ber-lima beserta kim kelinci bersaudara berjalan bersama menuju bunga itu. 

Dan akhirnya, mereka sampai di tempat bunga steni. betapa terkejutnya Fanyaa, Jeno, dan Haechan melihat ratusan bunga steni yang bermekaran.

(jiji gak nemu bunga yang ada di bayangan jiji, jadi anggap aja bunganya kayak gini tapi bercahaya~~)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(jiji gak nemu bunga yang ada di bayangan jiji, jadi anggap aja bunganya kayak gini tapi bercahaya~~)

"indahnya" ucap Fanyaa spontan. 

Mata jeno dan Haechan tidak bisa lepas dari bunga itu. Mark? dia hanya diam. 

"Oh iya Johnny, kata mu kemarin, ada dua makhluk yang pernah kesini? siapa itu? apakah mereka  vampire atau witch?" ucap mark tiba-tiba.












"..."








hai gengss~ 

blik lagi bersama jiji

jadi jiji bakal up disini setiap hari kamis sama hari minggu

walaupun jiji tau, readers cerita ini hanya sedikit ataupun bahkan hanya jiji sendiri yang baca

Tunggu lanjutannya di next chapter ><

THE SECRET OF THE RED BOOK |MARK LEE|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang