CHAPTER 47

61 2 0
                                    

- Eyes -









"Oh ayolahh... kenapa kau seperti itu kepada ayahmu sendiri, Lee Mark" ucap Mark kesal. "dan Fanyaa, sebenarnya kau ada dimana!?"


Di tengah perjalanan, Dia mengingat bahwa profesor Seulgi merupakan salah satu teman ibunya Fanyaa. "Dengan begini aku pasti menemukannya" ucap  Mark yakin.

-



Academy,

Mark kembali ke Academy setelah sekian lama. Hal yang pertama dia lakukan adalah mencari Jaemin dan Wila di basecamp mereka.

Ketika dia sampai di basecamp, dia disambut dengan keadaan yang tidak menyenangkan.

"JAEMIN!!" Teriak Mark.

"Mark, tolong Jaemin" pinta Wila yang sudah menangis dari tadi.

"Apa yang terjadi>? kenapa ruangan ini seperti kapal pecah!? Dimana yang lain!?" Tanya Mark setenga berteriak.

"15 menit sebelum kau datang, Fanyaa berada di sini. Di-"

"DIMANA DIA SEKARANG!?" TERIAK MARK.

"Dia sudah pergi. Jaemin mencoba menahannya, tapi dia sudah terlalu kuat sekarang" jelas Wila.

"Maksudmu?"

"Matanya berubah Mark" ujar Wila.










"dan Jeno,   dia  ... ada di pihak Fanyaa"

Mark terdiam.

"Mari bawa Jaemin ke ruang kesehatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mari bawa Jaemin ke ruang kesehatan." tuturMark

-






"Profesor" panggil Mark.

"Ada apa lagi Mark?" Tanya profesor Seulgi.

"Tolong bantu teman kami, Profesor" lanjut Wila.

"Letakkan dia di ranjang" perintah Seulgi. Mark segera merebahkan Jaemin di ranjang kesehatan. Seulgi juga langsung memeriksanya.

"Sihir ini, apakah Haechan bersama kalian?" Tanya Seulgi.

"Tidak profesor, kami juga sudah lama tidak melihatnya" jawab Wila cepat.

"Aku mengerti. Dia baik-baik saja, sebentar lagi dia juga akan sadar." Jelas Profesor.

"Profesor" panggil Mark.

"Bisa kita bicara berdua?" lanjutnya

"Ikut ke ruanganku, Lee Minhyung" jawab Seulgi.

-



"Intinya?" Tanya Seulgi selepas sampai di ruangan nya. Ruangan penyihir yang terkesan kuno tapi estetik, dan sebuah pajangan di dinding yang bertuliskan Lee Seulgi

"Apakah kau kenal dengan ibu Fanyaa?" Tanya Mark.

"Aku tidak kenal dia, ada apa Tuan Lee?"

"Tapi kata ayahku kau adalah room mate nya" jelas Mark.

"Ayahmu?"

"Lee Donghae" jawab Mark.

"Ohh... suami Irene" batinSeulgi.

"Kau kenal ayahku?"

"Aku kenal dia. Dia adalah suami dari mantan room mate ku, Irene.  Ahh... aku mengerti sekarang. kau pasti anak Jessica" Jawab Seulgi

"Iya, dia ibuku"

"Eumm... kenapa kau tidak tanya Fanyaa saja? Dia temanmu bukan" tanya Seulgi.

Mark hanya diam. Dia tak mau membahas Fanyaa sekarang


(Elehh... tapi penasaran sama nyokapnya- Jiji julid)


"Begini saja, aku akan memberi tau sesuatu... bahwa ibunya Fanyaa bukan vampir biasa."

"Begitu juga dengan Fanyaa" jelas Seulgi. 




Satu hal yang tidak diketahui Mark, bahwa sejak awal Seulgi bisa membaca pikiran seseorang.

"Mata Fanyaa sudah berubah kan? Dia adalah penerus selanjutnya Mark" jelas Seulgi santai.

"Profesor..."

"Cari ibumu, ibumu mengetahui semua jawaban dari pertanyaanmu Mark. Juga, waspadalah setiap saat.... incaran mereka selanjutnya adalah kau, Lee Minhyung" lanjut Seulgi lalu menghilang.

-















 "Kau harus membayarnya, Mori"- ujarnya sambil memandang Mark


"FANI, dia bertemu dengan ibu. Aku mendengar bahwa dia sudah bertemu Irene dan Donghae"


"Irene, perempuan itu..."


"Segera laporkan setiap pergerakan mereka terhadap ku. Aku akan mengurus Wila dan Yeri terlebih dahulu"


"Lalu dengan dia?"


"Dia akan berguna pada waktunya. Cepat, kita tidak punya waktu. Bunuh Jaemin dan ambil darahnya."




-





Voment Juseyo

THE SECRET OF THE RED BOOK |MARK LEE|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang