CHAPTER 19

104 15 0
                                    

Sayangnya, wanita itu harus menjauhi nya dan tidak boleh berhubungan dengan nya lagi demi keamanan dirinya sendiri.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Haechan dan kawan-kawan sudah sampai di depan gerbang Academy. Tentu saja menggunakan 

Disana, mereka melihat Jaemin dan Jeno duduk di salah satu kursi taman gerbang depan. 

"Jaemin!!" teriak Haechan, 

"ada apa lagi dengan anak ini" batin Jaemin. 

"iya Haechan, ada apa?" jawab Jeno karena Jaemin tak kunjung menjawab panggilan Haechan.

"aku memanggil Jaemin, Lee Jeno. By the way, anyway, busway, ada apa dengan Serigala imut ini" tanya Haechan banyak Bacot melihat Wajah Jaemin yang kesal. 

"ohh...tadi dia menabrak Werewolf perempuan, sepertinya dia anak academy kita. serigala itu marah karena Jaemin menumpahkan jus jeruknya. ya, mereka berantam akhir nya" jelas Jeno. 

"Tapi jika kulihat, Serigala itu sedikit imut tadi" lanjut Jeno lagi. 

Mendengar perkataan Jeno, Jaemin langsung membalas perkataannya. 

"APA!? IMUT!? SERIGALA SEPERTI ITU IMUT KAU BILANG!? kau harus ke rumah sakit Jeno." Balas Jaemin ngegas.

"Ya!! Na Jaemin, kalau kau tidak suka, kenapa kau meneriaki Jeno. Apa jangan-jangan kau dan serigala ituuuu?" ucap Fanyaa Penuh selidik. 

Sebelum Jaemin menjawab, Haechan sudah duluan berulah. 

"Teganya kamu Na jaemin, kau jadikan apa aku selama ini!?" ujar Haechan

yupp, lagi-lagi ucapan Jaemin dibalap sama Mark.

(gua heran, di cerita gua itu...cast nya gak ada yang gak bisa ngegas_-)

"tenanglah kalian... daripada kalian masih banyak bacot disini... lebih baik kalian pulang ke  asrama dan bersiap-siap untuk kelas malam nanti." ucap mark

"aku setuju dengan Mark, Lee Haechan, Ayo!!" kata jeno. 

"iya ,Lee Jeno. Dan Lee Herin, kau tau kan maksud abang?" tanya Haechan. 

"iya Aku tau itu" jawab Herin lemas.

"aku juga ingin ke asrama, bye bye makhluk-makhluk aneh" tutup Fanyaa dan langsung berlari ke Asramanya.

 Jaemin dan Mark juga ikut pergi, begitu juga dengan Jeno dan Haechan. 

Tinggalah Herin sendirian disana. Tanpa berlama-lama, dia juga langsung pergi ke asramanya. Tanpa dia sadari, ada satu orang yang terus melihatnya dari jauh.

.

.

.

.

.

.

.

.

"cantik" batinnya

.

.

.

.

.

.

.

SKIP~

Fanyaa POV

Akhirnya, aku bisa beristirahat sebentar setelah perjalanan yang jauh tadi. Walaupun lelah, tapi aku sangat senang. Aku merasa bernolstagia dengan masa kecil ku. Walaupun tidak semuanya  kenangan bagus, Tapi aku tetap menyukainya.

Saat aku sampai di kamar, aku melihat kedua teman sekamarku sedang beristirahat di kasur masing-masing. 

"Song Fanyaa, kau darimana saja seharian ini!?" tanya Yeri.

"aku pergi ke suatu tempat tadi, Kalian sudah makan?" jawabku sambil mengganti jubah seragam ku.

"belum, Yeri  terus berkata untuk menunggu mu pulang" ucap Wila Cemberut. 

"iyalah,  selama kita menjadi teman sekamar, kita tidak pernah memiliki waktu bertiga kecuali di dalam kamar. Terutama Fanyaa, dia sangat sibuk sekarang" bela Yeri bangga.

"benarkah? aku sangat terharu" ucapku sambil berpura-pura menyeka air mata.

 Wila langsung membuat gestur mau muntah, begitu juga Yeri dan kantong bekas makanan ringan yang dipegangnya. 

"Sudah cukup dramanya!! perut ku sangat membutuhkan suplemen protein sekarang" ujar Wila kesal. 

"yaa,  jika kau mau makan daging tinggal bilang, tidak usah memakai kata-kata pintar seperti itu. Lagipula, kau kenapa? sejak aku pulang tadi mukamu sangat kesal?" Balas Fanyaa.

"diamlah kalian berdua!! yang terakhir sampai di kantin harus membersihkan alat makan yang lain" ujar Yeri langsung menghilang. 

Peri mempunyai kekuatan teleportasi, tapi itu membutuhkan banyak energi. Sehingga Yeri jarang memakainya jika tidak PENTING.

(penting darimana? tohh si yeri juga make untuk lomba ga jelas~ jiji mode Julid)

"dasar peri licik" batin Fanyaa, Wila.

.

.

.

yuk jangan jadi sider~

Voment Juseyo~


THE SECRET OF THE RED BOOK |MARK LEE|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang