CHAPTER 34

94 8 3
                                    

"Mark?" ucap Fanyaa. Dia seperti mendengar suara Mark di dekatnya.

"sepertinya aku mendengar suara Mark, Fanyaa" kata Haechan. Mereka menghentikan perjalanan mereka.

"aku juga, perasaanku tidak enak"  balas Fanyaa. 

Mereka berdua memutuskan untuk mencari sumber suara. Sampai pada akhirnya, Fanyaa melihat Mark mengerang kesakitan dengan matanya yang berdarah.

"MARK!!" teriak Fanyaa panik.

"tolong aku, Fanyaa" ujar Mark lemah lalu pingsan. Fanyaa yang panik langsung menghampiri Mark dan mengeceknya.

"Ada apa dengan matamu Mark!? Kenapa bisa berdarah seperti ini?" Fanyaa mencoba berbicara kepada Mark.

Tidak ada balasan dari Mark, Fanyaa akhirnya memanggil Haechan menggunakan Pikirannya.

(Wayoloh... sebenarnya Fanyaa makhluk apa?- Jiji kompor)

"Haechan, bantu aku" telepati Fanyaa. 

"Fanyaa!! Mark kenapa?" tanya Haechan panik melihat darah bersebaran dimana-mana.

"aku tidak tau" jawab Fanyaa tak kalah panik.

"kenapa kau tidak membacanya?" balas Haechan.

"Bukan hak ku untuk membuka pikirannya secara paksa. Ayo, bawa dia terlebih dahulu ke ruang kesehatan" usul Fanyaa.

"Ayo" Haechan membawa Mark dan menukar matanya agar bisa menggunakan speed power. Fanyaa juga ikut di belakang dengan membawa jubah Mark yang terkena darah.

*******

Fanyaa dan Haechan sampai di ruang Kesehatan. Disana ada Prof. Seulgi dari klan Penyihir yang menjadi Prof kesehatan Fiern Academy.

"Profesor, tolong bantu kami" ujar Haechan sambil membawa Mark dengan Gaya bridal Style.

"Astaga, ada apa ini!!?? Bawa dia kesini" jawab Prof. Seulgi. Dia menunjuk salah satu ranjang kayu yang berada di ujung kamar.

"Dia kenapa?" Tanya Prof. Seulgi.

"Kami tidak tau Profesor. Ketika aku menemukannya, dia sudah seperti ini" jawab Fanyaa panik.

"Baiklah, aku akan memeriksanya" balas Prof. Seulgi.

Prof. Seulgi mengambil tongkat sihirnya, membuka mata Mark yang berdarah.

"Tidak mungkin" batin Prof. Seulgi.

"Kalian tingkat 2 kan?" Tanya Prof. Seulgi memastikan.

"Iya prof" jawab mereka berdua.

"Kalian berdua boleh keluar dulu. Aku akan mengobatinya" perintah Prof. Seulgi.

Fanyaa dan Haechan langsung keluar dari ruang kesehatan. Dengan kondisi jubah Mark yang masih berada di Tangan Fanyaa.

"Sudahlah Fanyaa, dia tidak akan kenapa-kenapa" bujuk Haechan melihat sahabatnya mengeluarkan air mata.

"Aku tau, Haechan" balas Fanyaa yang masih mencoba menahan air matanya.

"Fanyaa, kau darimana saja? Aku mencari mu kemana-mana." Ujar Jeno tiba-tiba yang entah datang dari mana.

"Fanyaa? Kau kenapa? Ada masalah" lanjut Jeno melihat mata pacarnya sedang berusaha keras untuk menahan air matanya.

"Jeno, Mark..." jawab Fanyaa. Dia tak sanggup menjelaskan kondisi Mark.

"Ada yang mencoba membunuh Mark" jawab Haechan.

Jeno refleks memeluk Fanyaa. Tangis Fanyaa pecah dalam Pelukan Jeno.

"Tenanglah, Mark adalah orang kuat Fanyaa" bujuk Jeno.

"Aku tau itu" jawab Fanyaa mencoba menenangkan air matanya.

"Song Fanyaa" panggil Prof. Seulgi.

"Bisa kita bicara sebentar" lanjut nya.

"Bisa profesor" jawab Fanyaa.

"Mari ikut aku, kalian  berdua sudah bisa melihat teman kalian sekarang" ajak Prof. Seulgi.

Jeno dan Haechan masuk ke dalam ruangan. Sedangkan Fanyaa ikut bersama prof. Hyeoyeon.

Fanyaa side ~

"duduk" pinta Prof. Seulgi.

Mereka berada di ruang pribadi Prof. Seulgi. Dengan furniture yang kuno tapi terkesan elega, Dan jangan lupa bunga-bunga kering yang terpajang, membuat ruangan ini terkesan Aesthetic.

"Ada apa prof?"tanya Fanyaa ragu.

"kenapa kau tidak membacanya, Fan?" tanya Seulgi balik.

"bukan hak ku untuk membacanya, bibi"

"kalian terlahir spesial dengan alasan, Fan. Hyoyeon dan paman kelinci mu akan senang jika kau melakukan tugasmu"

Vomment Juseyo ~

Hayoloh, Prof. Seulgi telah terbit setelah prof. Wendy dan Prof. Joy, bagaimanakah dengan Prof. Irene? Atau...

Kira-kira, Cerita ini bisa tamat gak kalo sampai 50-60 chapter?

1. Thank you for 2k  reads. Maaf Jiji gak bisa ngetag satu-satu. Mungkin di chapter-chapter berikutnya bakal Jiji usahain untuk ngetag smua nya🤗

Gomawo Yeorobun💚😊

(mana tisu Jiji udh habis lagi-  Jiji🙂🤧)

(Di beli kak, gak usah banyak alasan-  Author😑)

(Orang tissue nya dicemilin🙄 -  Jia)

(Lebih baik anda kembali😐 -  Jiji, Author)

(Si Jiji nangis mulu sih - Yeorobun)


2. Jiji juga izin gak up mingdep,

Karena ada UAS yang harus diprioritaskan.
Ada yang UAS jg kayak Jiji mingdep?

(Adaa!!- Yeorobun)

Ok, gak ada ya?
Baiklah, Jiji pamit dulu.
Sebagai gantinya, Jiji bakal Up hari Minggu ><

(Awas aja kalo gak ditungguin...  Bakal Jiji kirimin satu-satu Mark ke rumah kalian 😐🍉)

  Bakal Jiji kirimin satu-satu Mark ke rumah kalian 😐🍉)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
THE SECRET OF THE RED BOOK |MARK LEE|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang