03. Golden Rose

644 355 47
                                    

Annyeong yeorobun-deul vote and komen setelah membaca ya:)

Happy reading...

Part 03. Golden Rose


Kau layaknya air hujan, dingin tapi menyenangkan. Dan layaknya langit, terlihat dekat namun sulit untuk digapai.

Dear Blue•

Setelah Greysia pergi dari kelas duabelas IPA 1 seorang gadis berambut panjang langsung menghampiri Biru yang masih berada di bangkunya.

"Biru." panggilnya

Biru mendongak masih dengan ekspresi yang sama, datar.

"Jangan pernah deket deket sama Greysia, dia itu badgirl." ujarnya

Biru tak menanggapi, namun gadis itu malah duduk tepat dikursi samping Biru yang membuat Biru agak sedikit risih.

"Gini ya Biru, aku ceritain kalo Greysia itu playgirl disekolah, dia sering mainin cowok. Mungkin... Kamu dijadiin sasaran selanjutnya."

"Mendingan jangan temuin dia." Biru menoleh kearah gadis itu lalu ia membaca name tag nya, Tere Adelia.

Jadi gadis itu bernama Tere, teman sekelasnya.

"Saya gak peduli, lagi pula saya cuma mau mengambil kalung saya. Saya juga gak berniat buat dekatin dia ataupun seluruh gadis disekolah ini, saya gak mau mereka kecewa sama saya suatu hari nanti." ujar Biru lalu bangkit dari kursinya dan langsung keluar dari kelas.

Saat ia berjalan dikoridor banyak tatapan memuja untuk dirinya, namun ia hanya bersikap biasa biasa saja.

•Dear Blue•

"Gila Grey, baru aja gua mau minta nomer teleponnya tapi lu malah ngajak dia ketemuan dulu, pinter banget lu ngegaet cowok." ujar Elis

Greysia menyibakkan rambutnya, dia memang pandai akan hal seperti itu.

"Greysia itu jangan diragukan lagi, sekali kedipan mata seratus cowok sekalipun bisa luluh sama gua." ujarnya sombong.

"Aigoo."

"Gonta ganti cowok aja bangga." celetuk Sendy yang membuat kedua gadis itu menatapnya.

"Tapi ya Sen, gua ngerasa beda aja kalo sama Biru." ujar Greysia

"Beda gimana?" tanya Sendy

"Jangan jangan lu suka beneran lagi sama Biru?!" seru Elis. "Ya Tuhan! Akhirnya sahabat saya sadar juga!!"

Mulut Elis yang seperti kaleng rombeng langsung dibekap oleh tangan Sendy, ia sebenarnya malu mempunyai sahabat modelan seperti Elis.

•Dear Blue•

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak sepuluh menit yang lalu, namun Greysia sedang menunggu Grizz yang belum keluar dari kelasnya. Ia melirik jam tangan miliknya.

Greysia berdecak. "Grizz lama banget sih."

Tiba tiba ia mendapat notifikasi chat dari Grizz, ia pun segera membukanya.

Adek Laknat

|Gua kagak bisa nganter lu pulang, gua ada ekskul musik

Dear Blue [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang