10. Brothers

469 211 10
                                    

Annyeong yeorobun budayakan vote & komen setelah membaca ya:)

Happy reading...

Part 10. Brothers

Walau seorang kakak tidak pernah berkata "Aku sayang kamu adikku" , tapi percayalah dia menyayangimu lebih dari apapun.

•Dear Blue•

Akhirnya mereka berdua telah sampai di halte bus setelah menerobos derasnya hujan, yang membuat jaket Biru yang digunakan sebagai payung jadi basah kuyup.

"Yah Biru, jaket kamu jadi basah. Sini nanti aku cuciin." Greysia hendak mengambil jaket tersebut dari tangan Biru, namun Biru menahannya.

"Gak usah."

"Tapi-" Ucapan Greysia terpotong saat bus yang mereka berdua tunggu tunggu sudah tiba. Biru menarik pergelangan tangan Greysia untuk masuk kedalam bus.

Mata Biru melihat ke sekeliling untuk mencari tempat duduk yang kosong, kebetulan dibelakang sana ada dua kursi penumpang yang kosong, segera Biru mengajak Greysia untuk duduk disana.

Biru mengambil tempat duduk didekat jendela, sedangkan Greysia berada disebelahnya. Ia mengeluarkan earphone miliknya dan memasangnya ditelinga. Ia melihat kearah luar jendela, titik titik air yang mengenai kaca jendela membuat Biru tidak bisa melihat jalan raya disekitar dengan jelas.

"Oh iya, tumben kami naik bus?" Pertanyaan Greysia membuat Biru langsung menoleh kearah gadis itu.

"Kak Yoshi masih ada perlu dikampus."

Greysia mengangguk anggukan kepalanya. "Kamu sama kak Yoshi kaya gak pernah berantem ya, beda kaya aku sama Grizz. Setiap hari berantem terus padahal gara gara masalah yang sepele."

"Tapi itu semua bakal bikin kamu sama Grizz semakin dekat, berantem sama saudara sendiri itu udah biasa. Itu juga termasuk bumbu bumbu dalam persaudaraan, jadi wajar."

"Iya, walau seorang kakak gak pernah berkata 'aku sayang kamu adikku' tapi percayalah dia menyayangimu lebih dari apapun."

"Kamu sama Grizz kalau dekat berantem, tapi kalau jauh jadi kangen kan?" Greysia menyengir, memang benar  apa yang dikatakan oleh Biru.

"Iya emang bener sih, kita berdua kan dari kecil sama sama, terus kalo dipaksa pisah rasanya kaya ada yang kurang gitu."

Hening beberapa detik sebelum Greysia kembali membuka suaranya.

"Biru, aku mau tanya, nama kamu itu kaya nama orang Korea atau Jepang gitu?"

"Ayah saya orang Jepang, sedangkan Bunda orang Indonesia. Saya lahir di Fukuoka Jepang."

Greysia tidak menyembunyikan rasa kagumnya, sekarang saja ia melihat Biru tanpa berkedip sedetikpun.

"Wahh, pantes muka kamu kaya orang blasteran dunia-surga." Biru menggeleng gelengkan kepalanya mendengar pujian dari Biru.

Biru kembali mengarahkan pandangannya keluar jendela, namun ia sedikit terkejut saat salah satu earphone nya dilepas orang seseorang. Ternyata itu ulah Greysia, ia memasang salah satu earphone Biru di telinganya.

Dear Blue [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang