Ada yang nungguin? :')
3 YEARS LATER...
'Drap drap drap drap'
"PANGERAN! BERHENTI BERLARI PANGERAN!"
Sang pangeran tidak menghiraukan panggilan dayangnya itu, kedua kaki munggilnya terus berlari dengan senyuman terukir di wajahnya.
"Pangeran! Harap berhenti pangeran! Baginda raja dan permaisuri bisa marah jika mereka mengetahuinya!" Panggil pengawal pribadi sang pangeran.
Sang pangeran tetap tidak peduli dan terus berlari ke sana ke mari di dalam istana. Sampai akhirnya pangeran kecil kesayangan semua orang itu menabrak seseorang.
'Bruk!'
"Aduh!"
"Pangeran Eldelsteen Daniel Athaya Lemuel Adelard, berapa kali kamu harus diperingatkan untuk tidak berlari-lari di dalam istana?"
"Bibiiiii~!"
"Tuan putri!" Pengawal dan dayang pribadi milik Daniel yang tadinya berlari mengikuti Daniel langsung berlutut dan menunduk memberi hormat. Mikyung mengayunkan tangannya mempersilahkan keduanya berdiri tegak kembali.
"Dasar anak nakal, ikut bibi. Kamu memang harus diberi pelajaran langsung oleh ayah bundamu" Mikyung menggandeng tangan keponakannya itu lalu membawanya ke dalam ruang kerja Chan. Chan sedang berada di sana dengan Minho.
Minho hanya menemani Chan yang sedang bekerja, permaisuri itu membaca buku di sofa tak jauh dari meja kerja Chan.
"Kak Chan ini aku" ucap Mikyung di depan pintu Chan, pintupun tak lama kemudian dibukakan oleh pengawal yang berjaga didepan ruangan.
"Ada apa Mikyung?" tanya Chan. "Anakmu, berlari-lari lagi di dalam istana. Dia bahkan sampai menabrakku! Bayangkan apa tadinya kalau yang dia tabrak adalah tamu atau ayah dan ibunda?" jawab Mikyung sambil melepaskan gandengannya pada tangan Daniel dan mendorong pelan pangeran itu ke hadapan ayah ibunya.
"Kamu berlari-lari di dalam istana Danny? Harus berapa kali bunda katakan hentikan itu sayang?" Minho menutup dan menaruh buku yang dibacanya lalu berdiri menghampiri putranya yang menunduk.
"Angkat wajahmu Danny, seorang pangeran tidak boleh menundukkan wajahnya" tegur Mikyung.
"Danny, jawab bunda nak. Kenapa kamu lari-lari lagi? Bukankah ayah dan bunda sudah berkata untuk tidak melakukannya?"
"Karena Danny suka! Apa ayah dan bunda benar-benar sayang pada Danny? Kenapa ayah dan bunda selalu melarang Danny melakukan apa yang Danny suka?!"
Minho menghela nafas sembari tersenyum tipis, "Danny sayang, putranya bundaaa. Ayah dan bunda melarangmu untuk berlari-lari di dalam istana bukan tanpa alasan sayang" Minho membelai lembut surai putranya.
"Ayah dan bunda melarangmu karena di dalam istana ada banyak benda pecah belah dan berharga. Ada banyak baju zirah prajurit, vas, patung yang dipajang sebagai hiasan di istana. Bagaimana kalau Danny tidak sengaja menabraknya lalu ada yang mengenaimu lalu kamu terluka? Bunda akan sangat sedih kalau Danny terluka loh. Kalau berlari-lari juga Danny bisa menggangu waktu istirahat kakek dan nenek kan?"
"Ayah dan bunda melarangmu melakukannya demi kebaikanmu juga, ayah dan bunda marah dan mengajarimu juga karena kami sayang denganmu. Kami ingin kamu menjadi anak yang baik dan berada di jalan yang benar. Pahamkan sayang?"
Daniel mengangguk pelan mendengar nasihat Minho. Minho langsung tersenyum lembut lalu menggendong putranya yang kini berumur 4 tahun itu.
"Kalau Danny memang suka berlari-lari, ayah dan bunda bisa membawamu ke tempat kamu bisa berlari sepuasnya. Atau kamu bisa ikut dengan bibi mungkin? Bibi suka berolahraga melatih tubuhnya" ujar Chan.
![](https://img.wattpad.com/cover/249194025-288-k955644.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Second Verse of Kingdom
Fanfiction[[ B A N G I N H O ]] The second book of "Kingdom" A book written with @Bang_Youngmi's pure idea NO PLAGIARISM!! REMAKE DAN TRANSLATE DIPERBOLEHKAN SETELAH MINTA IZIN PADA AUTHOR MELALUI DM Bang_Youngmi's 4rd project