23 : [𝐉𝐞𝐚𝐥𝐨𝐮𝐬𝐲]

464 60 44
                                    

Kondisi Minho sudah membaik, permaisuri itu sudah beraktivitas seperti biasa dan normal kembali. Senyuman manis dan cerianya sudah kembali, dan satu persatu gejala baby blues juga menghilang. Kabar baik satu lagi, ASInya sudah keluar lagi.

Pangeran-pangeran dan putri kembar sudah kembali ke pelukan Minho dan Daniel juga senang bisa melihat senyuman sang bunda lagi. Kali ini, Minho lebih sering berbicara dengan Chan mengenai apapun yang dia pikirkan.

Semua anggota keluarga menunjukkan dukungan lebih dan lebih memperhatikan Minho lagi. Apalagi dengan kehadiran Miyoung yang merupakan satu-satunya tuan putri generasi berikutnya juga membuat dia menjadi primadona.

Semuanya mengagumi visual Miyoung yang sudah terlihat begitu cantik bahkan saat masih bayi. Kembarannya, Youngmin dan Myungki bahkan bisa diam begitu lama hanya menatap wajah cantik dan manis Miyoung. Satu lagi, Miyoung benar-benar mirip Minho.

Tapi tidak selamanya juga semua orang akan senang dengan kehadiran pangeran-pangeran dan putri kecil ini bukan? Sang kakak contohnya, dia mulai merasa cemburu karena semua orang terlalu memberikan perhatian mereka ke Youngmin, Myungki dan Miyoung. Tak jarang Daniel diabaikan.

Minho dan Chan sendiri juga kewalahan, mereka masih memiliki tanggung jawab sebagai raja dan ratu. Mereka juga sudah berjanji pada Daniel kalau adik sudah lahir nanti mereka tetap akan memperhatikan dan menyayangi Daniel seperti biasanya.

Tapi saat itu mereka hanya mengira akan mendapatkan satu bayi! Sekarang di luar dugaan mereka mendapat tiga bayi sekaligus dengan kepribadian yang jauh berbeda pula. Minho bahkan harus memakai bantuan pelayan.

"Bunda" panggil Daniel masuk ke dalam kamar bunda dan ayahnya, "Iya sayang?" Sahut Minho yang sedang memakai perawatan kulit rutinnya. "Nanti Danny mau main dengan Minjun setelah belajar. Bunda ikut ya?"

"Aww, i would love to sweetie. But-"

"OEEK! OEK!" Ucapan Minho langsung terpotong oleh tangisan salah satu dari si kembar. "But what, bunda?" Tanya Daniel, "Sebentar ya sayang" Minho berdiri lalu langsung menghampiri tempat tidur si kembar dan menggendong Youngmin yang menangis.

"Ada apa Youngmin? Kau lapar?" Minho membawa Youngmin ke kasur lalu menyusui pangeran kecil itu setelah duduk dan bersandar dengan nyaman. Daniel yang dicueki langsung merengut, tapi rengutannya hilang saat melihat sang ayah yang baru saja selesai berpakaian.

"Hei, pangerannya ayah. Sedang apa kau di sini?" Sapa Chan pada sang putra sulung. Daniel tersenyum saat Chan mengusak surainya.

"Ayah! Na-"

"OEEK! Oeeek!!" Ucapan Daniel terpotong karena tangisan Miyoung kali ini. "Ops, not now prince. Ayah harus bantu bundamu, maaf ya" Chan langsung menghampiri tempat tidur si kembar dan menggendong Miyoung yang menangis.

Untungnya Myungki masih tidur lelap meski kedua kembarannya menangis kencang.

Setelah itu dia bawa sang putri ke pelukan Minho untuk di susui juga. Daniel yang kembali dicueki merengut kesal lagi, pangeran itu langsung keluar dengan menghentakkan kakinya dan menutup pintu dengan kencang karena kesal membuat Chan dan Minho tersentak terkejut.

"Ada apa dengannya?" Minho menatap Chan, Chan hanya menggidikkan bahu sebagai jawaban.





K I N G D O M





"Eh? Tidak jadi ada kelas?!"

"Benar pangeran, guru anda tidak bisa datang karena sakit, yang mulia" pelayan itu kembali menunduk. 

Daniel mendengus kesal, sudah dicueki kedua orang tuanya terus, sekarang gurunya tidak datang setelah dia sudah bersiap belajar! What a great day!!

The Second Verse of KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang