Dua minggu berlalu dan Minjun sudah pulih, selama dua minggu ini dia difokuskan untuk istirahat dan memulihkan diri. Tapi selama dua minggu itu juga, Daniel jarang bertemu dengannya.
Entah kenapa, Minjun juga penasaran dan bingung sekaligus. Tidak biasanya Daniel tidak datang menemuinya. Setelah dia dibebaskan untuk beraktivitas normal kembali, dia hendak segera menemui Daniel.
Tapi sebelum ada kesempatan untuk melakukannya dia sudah mendapat panggilan dari Chan dan Minho untuk datang ke ruang tahta. Tentu saja Minjun menurutinya dan memenuhi panggilan dari raja dan permaisuri itu.
"Ada apa, paman?" tanya Minjun setelah memberikan bungkuk kan singkat pada Minho dan Chan yang duduk di kursi tahta mereka. Manik Minjun juga turut menangkap Daniel, putra mahkota itu berdiri di samping kursi sang raja.
Hanya berdiri diam dengan kepala sedikit tertunduk dan raut muka yang tidak bisa terbaca.
"Pangeran Minjun"
"Ya, yang mulia" sahut Minjun saat namanya dipanggil, "Setelah apa yang terjadi, Kami yakin kamu tau bahwa posisi Daniel sedang tidak aman?" Minjun mengangguk.
"Karena itu kami minta padamu, jauhi Daniel"
"...apa?"
"Kamu berharga bagi semua orang, ayah ibumu, paman dan buna, Daniel dan seluruh adik-adikmu. Jika kamu tetap berada di dekat Daniel, secara otomatis kamu akan menjadi target juga setelah ataupun sebelum Daniel. Kami tentu tidak mau terjadi apapun padamu, karena itu jauhilah Daniel"
"Kami harap kau bisa mengerti, Minjun" ucap Minho. Tangan Minjun mengepal, telinganya serasa seperti berdengung. Apa maksud semua ini?
Minjun segera mengalihkan pandangannya pada Daniel, keduanya sempat melakukan kontak mata sejenak. Sebelum putra mahkota itu segera memutuskannya dengan membuang muka menolak melihat wajah Minjun.
Apa Daniel juga setuju dengan ide ini?
"Aku... harus jauhi Daniel? Karena dia sedang tidak aman? Kalau aku harus menjauhinya agar aku tetap aman dan selamat. Bagaimana dengan putramu sendiri, yang mulia?"
"Kamu tidak perlu mengkhawatirkan Daniel, selama dia masih putraku, aku akan melindungi dia sepenuhnya sampai akhir hayatku"
"Minjun pikirkanlah baik-baik terlebih dahulu, ini demi kebaikanmu. Kami bisa membiayai pendidikanmu, bukankah kamu pernah berkata ingin belajar di luar negri? Kamu bisa melakukannya jika kamu mau" sahut Minho.
"...apa putra mahkota sendiri menyetujui ide ini?" tanya Minjun kembali. "...justru putra mahkotalah yang mengusulkan, Minjun" jawab Chan.
Apa-apaan ini? Omong kosong apa ini? Minjun menundukkan kepalanya dan tangannya terkepal erat karena kesal. Jadi Daniel yang ingin menjauhkan dirinya?
"Min-"
"Tidak"
"...pangeran Minjun?"
"Tidak yang mulia, maafkan kelancangan saya. Tapi saya menolak melakukannya"
"Minjun?!" Daniel akhirnya bersuara setelah mendengar ucapan dari Minjun. "Saya menolak menjauhi putra mahkota Daniel, saya juga menolak tawaran anda mengenai belajar di luar negri"
"Minjun!"
"Sejak dulu! Sejak masih kecil, saya sudah berada di samping putra mahkota dan itu terus saya lakukan sampai sekarang. Merubah kebiasaan, kesehariaan, adalah hal yang sulit. Apapun yang terjadi, saya tidak akan pernah meninggalkan sisi putra mahkota"
"Saya, Elliot Arsenio Minjun Xavier Wilfred Adelard, putra dari pangeran Vincent Tyaga Jeno Safwan Adelard dan putri Elleanor Elaina Mikyung Agatha Arabella Adelard..."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Second Verse of Kingdom
Fanfic[[ B A N G I N H O ]] The second book of "Kingdom" A book written with @Bang_Youngmi's pure idea NO PLAGIARISM!! REMAKE DAN TRANSLATE DIPERBOLEHKAN SETELAH MINTA IZIN PADA AUTHOR MELALUI DM Bang_Youngmi's 4rd project