10 : [𝐎𝐧𝐞 𝐃𝐚𝐲 𝐖𝐢𝐭𝐡 𝐓𝐡𝐞 𝐇𝐚𝐢𝐝𝐚𝐫𝐬]

608 67 6
                                    

TIM JEONGLIX MANA SUARANYA! INI AKU KASIH ASUPAN YA 😌

Btw, kalau ada typo komen tau bilang dong sayang T ^ T biar bisa aku revisi demi kenyamanan mata bersama. 

A day in Haidar Kingdom

"Ayaaaaa~!!"

"Hm, ayah pulang sayang" Jeongin langsung menunduk lalu membawa putri semata wayangnya yang kini berumur 1 tahun 4 bulan ke dalam gendongannya. Setelah seharian tidak berada di istana karena ada urusan di luar, akhirnya Jeongin bisa pulang dan Youra bisa melihat sang ayah lagi. 

"Bundamu mana sayang?" tanya Jeongin dengan lembut. "Nda auuuuu" jawab sang anak dengan wajah polosnya. 

"Eh, ayah Jeongin sudah pulang"

"Hari ini Youra nakal tidak?" Jeongin bertanya sambil memberikan kecupan singkat yang lembut di pelipis Felix. 

Felix menggeleng sambil tersenyum tipis sebagai jawaban, "Hari ini Youra sangat menurut dan mendengarkan kata-kataku. Dia tidak nakal sama sekali"

"Istirahatlah, besok kita mau pergi ke kerajaan Volker kan?" kedua tangan Felix terangkat untuk melepaskan jubah yang menutupi kedua bahu suaminya. 

"Yola tidul cama ayaa!!" celoteh Youra membuat Felix dan Jeongin tersenyum.

"Boleh, Youra ke dalam lalu tunggu di kamar ayah dan bunda ya. Fara, tolong antar Youra ke kamar kami" sahut Felix sambil membelai surai putrinya, setelah itu dia membiarkan putrinya pergi menuju ke kamarnya dan Jeongin dengan salah satu pelayan.

"Kamu pasti lelah kan?" Felix kembali melanjutkan kegiatan melepaskan jubah Jeongin. Sementara Jeongin melingkarkan kedua lengan kekarnya di pinggang ramping Felix.

"Jeong-hmph!"

Jeongin tersenyum miring dengan tipis lalu langsung mencumbu bibir pink Felix tanpa ragu, tangan kirinya kini berpindah ke belakang kepala Felix. Kedua tangan Felixpun kini melepaskan jubah milik Jeongin di genggamannya dan melingkar di leher Jeongin sekarang.

Ciuman berlangsung selama beberapa saat dengan lumatan lembut, sampai akhirnya Jeongin melepaskan tautan mereka saat merasakan tepukkan pelan di bahunya.

 "Rasanya seperti sudah lama sekali sejak terakhir kali aku bisa mencium bibir ini" ibu jari Jeongin mengusap bibir bawah Felix.

"Hm, memang. Youra sangat suka menempel denganmu, sampai rasanya posisiku jadi tergeser"

"Bicara apa kamu hm? Sampai kapanpun kamu tetaplah istriku satu-satunya" Jeongin kini beralih memeluk tubuh yang lebih munggil darinya itu dengan erat. "Aku ingin tidur dengan memelukmu malam ini, apakah boleh?" Felix mendongak menatap sang suami dengan tatapan penuh harapnya. 

Jeongin tersenyum teduh, "Tentu saja boleh, bicara apa kamu" jawab Jeongin sambil mencubit pipi gembil itu pelan.

"Tapi ada Youra :(, aku tidak mungkin bersaing dengan anakku sendiri memperebutkan suamiku sendiri" ujar Felix dengan bibir dimajukan sedikit. 

Yah, memang putri semata wayang mereka itu sangat suka dan sayang sekali dengan Jeongin, jiwa kompetitifnya dengan Felix sangat tinggi.

"Baiklah, aku akan tidur di tengah malam ini. Jangan tidur dulu, aku akan memeluk Youra sampai dia tertidur. Setelah dia tertidur baru aku akan berbalik dan memelukmu sampai tidur. Bagaimana?"

Felix langsung mengangguk tanpa ragu ataupun protes. Setelah itu dia kembali memeluk Jeongin dengan erat. 

"Kamu memang yang terbaik" puji Felix sambil mengusakkan wajah manisnya di dada bidang sang suami.

The Second Verse of KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang