06 : [ 𝐖𝐡𝐚𝐭 𝐇𝐚𝐩𝐩𝐞𝐧𝐞𝐝? ]

734 70 58
                                    

"Dan-...Danny?"

Minho menoleh ke kanan dan kiri bingung. Perasaan tadi Daniel berada di atas kasur sedang sibuk sendiri menatap buku bergambar saat Minho tinggal ke toilet sebentar. Kenapa hilang sekarang?

"Danny? Danny!"

Perasaan Minho tidak enak nih :), Daniel akhir-akhir ini sedang banyak bertingkah, sejak berumur 7 bulan Daniel seperti bayi umumnya sudah bisa merangkak. Tapi sejak menginjak umur 9 bulan tingkahnya semakin menjadi-jadi.

Kalau anaknya tiba-tiba hilang atau tidak ada suaranya sama sekali. Sdah pasti lagi bertingkah, tidak bisa dipercaya.

"Dan- ASTAGA DANNY!!" Pekik Minho saat berhasil menemukan putranya. Ternyata oh ternyata, alasan si Daniel tenang saja adalah-

"Hueeeee Dannnyyyy!!! Lipbalmnya bunda kamu apakan?! Lipbalm yang mana lagi ini? GYAAA NARS ORGASM AFTER GLOW LIPBALM-NYA BUNDAAA!!"

"Uuu??"

Oh sungguh Minho ingin menangis :"), Daniel ternyata ada di depan meja riasnya saat dirinya menemukan sang putra. Daniel entah bagaimana bisa membuka laci yang berisi perawatan dan kosmetik Minho yang kebetulan ada di laci paling bawah meja rias.

Saat ditemukan Daniel sudah cemong-cemong wajahnya, meja rias Minho juga terkena dampak keisengan putranya itu. Baik wajah putra maupun meja riasnya cemong-cemong warna lipbalm dan lip tint milik Minho.

"Apa lagi yang sedang kamu pegang itu?" Minho menjulurkan tangannya memegang tangan kiri Daniel. Sebuah tempat dia ambil dan dia teliti apa gerangan yang dipegang Daniel.

"DR. BARBARA STRUM LIPBALM-NYA BUNDA!! Ini kan oleh-oleh dari bibi Mikyung Dannyyy,  oh astagaaa"

Jangan coba-coba kalian cari kedua produk di atas ya :) sudah saya peringkatkan loh ya.

"Sayang, ada apa? Kenapa kamu teriak-teriak?"

"Ada apa kak?"

"Hueeee, Chaaan! Lihat apa yang sudah putramu lakukaaan!" Adu Minho pada sang suami, dia langsung berdiri dari posisi berlututnya lalu menunjukkan sang suami kedua produk perawatan bibirnya yang berakhir menggenaskan di tangan sang putra.

"Apa ini sayang?" Tanya Chan bingung sambil mengambil kedua produk yang ditunjukkan istrinya. "Lipbalm-ku Chaaaan!! Huuu, padahal yang ini oleh-oleh dari Mikyung yang sudah sengaja jarang ku pakaiii"

"Astaga, Danny" Chan menggelengkan kepalanya. Setiap hari selalu saja ada tingkahnya pangeran satu ini. "Sudahlah, kak. Tidak apa, akan aku belikan lagi nanti" Mikyung menghampiri sang kakak ipar lalu mengelus kedua pundak Minho.

"Danny, kamu anak nakal ya" omel Chan pada sang putra. "Danny tidak boleh begitu, barang bunda bukan punya kamu. Tidak boleh kamu rusak begitu!"

'Plak!'

"Kak Chan?!/Chan?!"

"Uuu...HUWAAAAAA!!"

"CHAN!! APA YANG KAMU-"

"Sst, diamlah. Kalau nakal, anak memang harus diberikan pelajaran. Kalau dibiarkan dia hanya akan jadi anak manja yang tidak akan pernah merasa bersalah" potong Chan. Tapi Chan mukulnya tidak kencang kok :)

Bagi Daniel yang belum pernah dipukul ditangannya pasti merasa sakit. "Danny tidak boleh nakal begitu, jangan ulangin ya?" Omel Chan selembut mungkin.

"Uuu..hngg... y-yaaah"

"Pintar, ayo bobo yuk sama ayah yuk. Jangan nangis lagi ya putra ayah, cup cup" Chan menggendong Daniel dan mengusap pipi anaknya yang basah air mata. "Kakak tidak salah pilih suami memang ya, untung kakak pilih kakakku, iya kan?" Mikyung menepuk pundak Minho.

The Second Verse of KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang