20 : [𝐀𝐧 𝐀𝐧𝐠𝐞𝐥? 𝐎𝐫 𝐀𝐧𝐠𝐞𝐥𝐬?]

514 64 73
                                    

Ceritanya aku ubah ah ' 3 '

9 months of pregnancy

"Tidak mau ikut? Tapi kau bilang mau ikut semalam"

"Tidak jadi. Aku ingin bermalas-malasan seharian dengan Seungmin dan Heeyoung. Kau pergi saja dengan Danny, Changbin dan Taehyun" sahut Minho sambil kembali merebahkan dirinya di atas ranjang.

"Hmm, kalau begitu aku akan pergi dengan Changbin saja. Danny tidak mungkin mau ikut kalau tidak ada Heeyoung dan Taehyun tidak mau ikut kalau tidak ada teman bermain. Aku pergi dulu"

Minho hanya berdeham menyahuti ucapan Chan. Raja itu kemudian berjalan mendekat menghampiri sang permaisuri lalu mengecup dan mengelus perut bulat Minho.

"Ayah pergi dulu, kamu jangan nakal di dalam sana"

Chan kini beralih menatap Minho, "Minho" panggil Chan. Minho menaikkan kedua alisnya singkat sebagai jawaban, "Kali ini kalau perutmu sakit harus beritahu aku mengerti?"

Minho tersenyum jahil, "Kenapa? Kamu masih tidak terima aku tidak bilang kalau aku terus mengalami kontraksi saat mau melahirkan Danny sampai akhirnya Mikyung dan Jeno yang tau duluan?"

"Tentu saja! Aku ayahnya!! Dan di hari kelahiran anak kedua kita nanti... aku ingin mendampingimu dari awal hingga akhir"

"Iya, iya sudah sana. Kasihan Changbin menunggu" Minho mendorong pelan bahu Chan. Chan tersenyum tipis lalu mengecup dahi Minho selama beberapa detik. Setelah itu dia keluar mencari Changbin. Hari ini dia akan ke kota dan desa memantau kegiatan dan kondisi penduduk kerajaan.

"Sssh...kau tidak rela ditinggal ayahmu atau apa huh?" Ringis Minho sambil mengelus perut bulatnya. Baru beberapa belas menit setelah Chan pergi, sang anak dalam kandungan menendang perutnya berkali-kali dengan cukup kencang.

"Anak yang aktif" Minho tersenyum sendiri merasakan tendangan buah hatinya.

"Bunda bunda bunda!!"

"Bunaaaa!!"

Pintu kamar terbuka dan dua pangeran kecil berlari masuk menghampiri Minho, "Ada apa pangeran-pangeran kecilku?" Tanya Minho pada keduanya.

"Sssh!! Danny sedang main petak umpat dengan Taehyun dan Minjun. Kali ini giliran Minjun yang jaga, bunda jangan bilang kita sembunyi di sini ya!"

"Eeh!"

Kedua pangeran kecil itu langsung berlari ke penjuru kamar mencari tempat persembunyian yang pas. Tak lama kemudian pintu diketuk dan kembali terbuka, menampilkan Minjun yang mengintip ke dalam.

"Minjun, kemarilah" panggil Minho saat melihat pangeran kecil itu, "Ada apa buna?" Tanya Minjun sembari menghampiri Minho.

"Perut buna sakit? Kata ayah adik baru sebentar lagi akan lahir, apa benar?" Tanya Minjun kembali.

Minho mengangguk membenarkan, "Di sini, ada adik baru" Minho membawa tangan munggil Minjun ke permukaan perutnya.

"Apa sakit?" Tanya Minjun yang kesekian kalinya saat merasakan tendangan. Minho kali ini menggeleng.

"Eum...buna"

"Iya?"

"Bagaimana bisa ada bayi di dalam perut buna?"

Waduh :')

"Hah?"

"Kata Danny, paman Chan yang menaruh bayi itu di dalam. Tapi kata paman Changbin Tuhan yang memberikan bayi itu ke buna dengan dimasukan ke dalam perut. Jadi yang mana yang benar?" Minjun menatap Minho dengan wajah polosnya. Sementara kedua pangeran kecil yang sedang sembunyipun ikut mengintip karena penasaran.

The Second Verse of KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang