Happy reading
Hati-hati, mengandung kata-kata kasar yang tak perlu ditiru
~~~~"Keysha adalah anak dari Elno Savian Nelson."
Mata Adnan langsung membesar, ia sangat terkejut dengan ucapan Zen.
"Terus apa hubungannya?" tanya Hans bingung.
"Elno termasuk orang yang merencanakan pembunuhan itu. Arghhh!!! Sialan." Emosi Adnan langsung berada di puncaknya.
Prang!
Meja yang terbuat dari kaca seketika berubah menjadi kepingan-kepingan kecil dan berhambur dimana-mana. Kemarahannya tidak bisa ia tahan, tangannya ia kepalkan dengan sangat keras sampai kukunya memucat.
"Tahan emosi lo, lo enggak boleh kayak gini!!" bentak Zen untuk menyadarkan Adnan.
Hans melihat darah yang mengalir di sela-sela jari Adnan, dengan sigap ia mengambil kotak P3K.
"Masalah enggak akan selesai dengan cara lo yang mecahin meja kayak gini. Kita pasti bisa bongkar kebusukan si Brengsek itu," tutur Zen.
Kotak P3K sudah di tangan Hans. Ia meraih tangan Adnan dan membersihkan luka-lukanya yang cukup banyak.
"Jangan ngelukain diri lo sendiri Nan, bikin lo rugi doang. Sekarang yang harus kita lakuin adalah cari tau kenapa si Brengsek itu ngelakuin semuanya dan apa hubungannya sama anaknya yang masuk rumah sakit jiwa," tambah Hans panjang lebar sampai ia selesai membersihkan dan memberi perban pada luka Adnan.
"Betul apa kata si Onta," sahut Zen yang setuju dengan ucapan Hans.
"Ehhh dasar manusia purba lo. Ikut-ikutan aja,," gumam Hans yang tidak ingin kalah dari sahabatnya itu.
"Berisik lo berdua," cibir Adnan yang pusing ketika dua sahabatnya itu bertemu.
"Tapi kalian bener. Gue enggak boleh kayak gini," lanjut Adnan.
Benar, Adnan harus menahan amarahnya agar ia bisa berpikir jernih untuk menangkap pelaku pembunuhan itu.
~~~
06.45 WIBPagi ini sepertinya sang surya enggan untuk keluar. Sang surya lebih memilih untuk bersembunyi di balik awan-awan yang menggumpal dengan berbagai bentuk yang sempurna.
"Ay, bangun."
"Hmmmm ... jam berapa sih?" tanya Ayna dengan suara serak khas orang yang baru saja bangun tidur.
"Udah mau jam 7, cepetan mandi. Ujian kita jam 9 loh," ucap Caca yang sudah rapi dengan bajunya.
Ayna mencoba untuk sadar dari alam tidurnya dengan mengerjap-mengerjapkan matanya beberapa kali "Kok lo udah rapi aja, mau kemana?"
"Gue mau ke makam Ibu."
"Ya udah gue temenin tapi gue mau mandi dulu," ujar Ayna yang sudah mengubah posisinya menjadi bersandar pada headboard ranjangnya.
Caca tahu, Ayna tidak akan pernah absen menemaninya untuk ke makam ibunya. "Jangan lama."
Sekitar 35 menit, mereka sudah siap untuk pergi ke makam. Tidak memakai pakaian yang rumit, Ayna dan Caca mempunyai selera yang sama soal berpakaian.

KAMU SEDANG MEMBACA
Call My Name
RomanceAwalnya dia mengejarku, tapi seketika ia berubah menjadi orang menyebalkan dan pemaksa. "Aku akan terus membuatmu jatuh cinta kepadaku" - Adnan Adipramana "Silahkan ...." - Ayna Azkayra Rank #2 Dark Story (13092021) Rank #4 Mafia (17072021) Rank #1...