Eps 4.

955 138 11
                                    

Happy reading

~~~

Buntel Star grup
Anda, Abi, Acan, Caca kunti, Ej...
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Eja cupu
Tanyain gih

Caca kunti
Sabar napa

Acan
Ay aja belom muncul tuh

Abi
Berisik lo pada, bacot bacot

Eja cupu
Ada Abi, auto kabur

Kenapa nih?

Acan
Muncul juga lo

Eja cupu
Ay, lo pernah ketemu Pak
Adnan kan waktu di toko Bunda

Abi
Gue bacok juga lo cupu
Ehhh Ay, lo yang cerita waktu
itu Pak Adnan bukan sih orangnya

Cie pada kepo ya 🤣

Caca kunti
Yeeee malah ngeledek
Kasih tau dah

Lo ke rumah gue deh
Sekalian jemput si bucin

Abi
Otw

Eja cupu
Siapin kue coklat ya Ay

Caca kunti
Pesen ojol dulu

Acan
Gue jemput bucin
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Ayna's POV

Aku hanya bisa tersenyum jika melihat tingkah laku mereka, mereka bukan seperti yang lain yang hanya ingin tahu lalu pergi. Mereka benar-benar menyayangiku, beruntung sekali mempunyai sahabat seperti mereka. Jika kalian mempunyai sahabat, jangan dilepas begitu saja. Karena kita tidak tahu apakah kita akan menemukan sahabat lagi setelah dewasa.

Sambil menunggu kelima buntel datang, aku menyiapkan makanan kecil dan alarm. Karena jika sudah berkumpul, kemungkinan ada pengusiran ... pasti kalian merasakan hal yang sama jika bertemu sahabat kalian.

"Ayna Ayna!!"

Itu pasti mereka, jika datang ke rumah selalu rusuh. Dengan cepat aku membukakan pintu. "Lama banget deh."

"Ini udah cepet kalik Ay," jawab Caca.

Eja menerobos masuk duluan. "Masuk, jangan sungkan para buntel."

"Gue duluan yang masuk."

"Gue dulu bucin."

"Astaga, satu-satu."

"Ihh gue kan cewek, lo harus ngalah Can."

Setelah kegaduhan yang cukup lama hanya masalah siapa yang duluan masuk akhirnya mereka bisa duduk juga di ruang tamu. Aku segera menuju dapur untuk menyiapkan minuman.

"Gue rasa lo harus nambah pintu deh, Ay."

Aku hanya tertawa mendengar perkataan Hasan yang kudengar dari dapur. "Gue bukan anak sultan kayak lo Can, yang bisa minta apa pun dan langsung di kabulin saat itu juga."

Call My NameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang