Happy reading
~~~~Tidak terlalu panas, bisa dikatakan berawan. Begitulah hari ini, sang surya enggan menampakkan dirinya.
"Maaf ya Bunda minta kalian untuk jaga toko hari ini," ucap bunda Ayna sembari mempersiapkan sarapan.
"Enggak apa-apa kok Bunda. Lagian kita udah libur juga," sahut Caca.
"Iya loh Bunda, lagian kita malah seneng bisa bantu," timpal Ayna yang sedang meletakkan alat makan di meja makan.
"Ohh ya Bun Ayah, Kakak sama Abang kemana?" tanya Ayna ketika ia tak melihat Ayah dan kedua kakaknya itu.
Tidak ingin terlihat mencurigakan, bunda Ayna mencoba untuk bersikap biasa saja. "Ayah udah pergi sama kakakmu buat ketemu sama temen ayah ... kalau Abang lagi lari pagi."
"Tumben banget Ayah ketemu temennya pagi-pagi gini. Emang Ayah enggak kerja?" tanya Ayna lagi.
Bunda Ayna sudah menduganya jika anaknya akan bertanya seperti ini. "Ayah kamu lagi ngambil cuti makanya enggak kerja dulu."
Belum sempat Ayna untuk bertanya lagi, mereka mendengar suara dari arah ruang tamu.
"Hmmmm harumnya."
Ayna sangat hapal dengan suara itu, siapa lagi kalau bukan kakaknya ... Bian.
"Udah rapi aja nih adek-adek abang, pada mau kemana nih?" tanya Bian ketika ia duduk di salah satu kursi makan.
"Iya Bang, kita nanti mau jaga toko makanya udah rapi," sahut Caca.
"Iyalah, emang Abang ... masih bau asem," ejek Ayna.
"Sehat tau, emang kamu kerjaannya rebahan terus," sahut Bian.
"Dih kapan Adek rebahan terus," balas Ayna.
Jika sudah bertemu, Ayna dan Bian seperti kucing dan anjing ... selalu beradu mulut.
"Udah-udah, kamu mandi dulu sana nanti langsung sarapan bareng ya." Bunda menyuruh anak keduanya untuk segera membersihkan diri.
"Siap Bunda," ucap Bian yang langsung pergi ke kamarnya untuk bersih-bersih.
"Ngelus dada Adek punya Abang kayak gitu," cibir Ayna dengan raut wajah yang terlihat sangat kesal.
~~~
"Apa kabar?"
"Seperti yang kamu liat, aku semakin muda."
Seketika ruangan itu dipenuhi dengan tawa yang menggelegar. Inilah keuntungan ruangan VIP di sebuah kafe, apa pun yang mereka bicarakan tidak akan ada yang mendengar.
"Kamu bisa aja Rick. Humor kamu emang enggak pernah berubah dari jaman kita muda dulu."
"Iya, tampang boleh berubah tapi sifat enggak dong."
Layaknya reuni, kedua orang ini membicarakan banyak hal ketika mereka bertemu. Bukan pertemanan 1 atau 5 tahun, mereka sudah menjalin persahabatan selama puluhan tahun.
"Maaf kalau aku tiba-tiba ngajak kamu ketemu." ujar Gavino
"Enggak apa-apa, kita juga udah lama enggak ketemu kan. Ngomong-ngomong kamu kapan balik ke Jakarta?" tanya Erick.
"Dua hari yang lalu itu pun karna anakku," jawab Gavino.
"Aku pikir udah lama. Ohh ya aku sampai lupa ngenalin anakku karna terlalu asik mengobrol. Ini anakku ... Adrian Kanaka Dinata," ujar Erick.
"Kamu makin ganteng aja ya. Tapi masih inget kan sama Om?" tanya Gavino.
"Pasti Om. Adrian enggak mungkin lupa sama Om yang udah banyak bantu keluarga Adrian," ujar Adrian sembari tersenyum hangat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Call My Name
RomanceAwalnya dia mengejarku, tapi seketika ia berubah menjadi orang menyebalkan dan pemaksa. "Aku akan terus membuatmu jatuh cinta kepadaku" - Adnan Adipramana "Silahkan ...." - Ayna Azkayra Rank #2 Dark Story (13092021) Rank #4 Mafia (17072021) Rank #1...