Happy reading
Warning, adegan 17
~~~~Perlahan-lahan mata Ayna terbuka. Ia bisa melihat beberapa orang yang sudah ada di sekelilingnya.
"Yang lain boleh keluar dulu. Biar saya periksa keadaan Ayna," ucap dokter yang menangani Ayna.
"Baik Dokter," jawab Erick.
Akhirnya mereka semua keluar dari kamar inap Ayna dan membiarkan dokter memeriksa keadaan Ayna terlebih dahulu.
Merisa tahu anaknya ini sangat mengkhawatirkan Ayna dan itu terlihat jelas dari wajahnya.
"Sayang, Ayna kan udah sadar. Pasti semuanya baik-baik aja.""Tapi Adnan masih belum tenang Mah kalau belum denger apa kata dokter," sahut Adnan.
"Aku memang tidak salah memilih Adnan untuk menjadi pendamping hidup putri kecilku," batin Erick sembari tersenyum tipis.
"Udah Kak, adek aku tuh kuat. Dia bakal baik-baik aja kok," ucap Bian untuk menenangkan Adnan.
Tidak membutuhkan waktu yang lama, dokter pun akhirnya keluar dengan senyuman yang menandakan ada kabar baik mengenai Ayna.
"Gimana Dok keadaan anak saya?" tanya Erick.
"Anak bapak baik-baik saja. Ia hanya perlu istirahat beberapa hari. Setelah itu ia boleh pulang," jelas dokter.
Semua menghela napas lega, mereka sangat bahagia mendengar kabar ini.
"Terima kasih banyak Dok," ucap Erick dengan penuh senyuman.
"Sama-sama Pak. Saya permisi dulu," ucap dokter dan berlalu pergi.
Ketika dokter yang menangani Ayna pergi, datanglah beberapa orang yang sangat dikenal oleh Rosline dan Erick.
"Loh kalian semua ke sini?" tanya Roseline lagi ketika melihat semua sahabat anaknya datang.
"Iya Bun, kita dapat kabar kalau Ay dirawat. Terus gimana Bun keadaan Ayna?" tanya Abi.
"Ayna baik-baik aja," jawab Roseline sembari tersenyum tipis.
"Dia juga udah sadar dan kata dokter cuman perlu istirahat beberapa hari aja," jelas Erick.
"Syukurlah kita udah khawatir banget Yah," sahut Rea.
"Kalau kalian mau jenguk Ayna silahkan tapi Ayah minta kalian jagain Ayna sebentar ya. Ayah, Bunda, Kak Bian, Kak Adrian, Caca ... mau pulang dulu sebantar," ujar Erick.
"Siap Yah. Kita bakal jagain Ayna," jawab Eja sembari tersenyum.
"Makasih ya, soalnya baju Ayna juga belum diambil ... kasian juga putri ayah yang satunya tuh lemes karena belum makan," ucap Erick sembari mengkode ke arah Caca.
"Iya Ayah. Ayah sama keluarga pulang aja dulu," ujar Hasan.
Tak lupa pula Erick berpamitan pada keluarga Gavino. "Ya udah, Gav ... aku pulang dulu. Tolong jagain anakku ya."
"Iya siap, tenang aja ... banyak yang jaga anak kamu," jawab Gavino.
Akhirnya keluarga Ayna benar-benar pulang dan tinggalah sahabat-sahabat Ayna serta keluarga Adnan tanpa Adnan.
Lalu Adnan kemana? Tidak perlu ditanya. Ia sudah masuk kembali ke ruang inap Ayna.
"Ada yang sakit?"
"Kamu mau makan?"
"Mau saya buatin susu?"
Ayna terlihat bingung saat melihat raut wajah Adnan. "Pak Adnan kenapa?"
"Ada apa Ayna? Apa kamu mau ke kamar mandi?" tanya Adnan.
"Bapak kok di sini sih?" tanya Ayna pelan.
Senyuman manis terukir indah di wajah Adnan. "Saya mau jaga kamu, saya kangen kamu, saya enggak mau liat kamu sakit lagi."

KAMU SEDANG MEMBACA
Call My Name
RomanceAwalnya dia mengejarku, tapi seketika ia berubah menjadi orang menyebalkan dan pemaksa. "Aku akan terus membuatmu jatuh cinta kepadaku" - Adnan Adipramana "Silahkan ...." - Ayna Azkayra Rank #2 Dark Story (13092021) Rank #4 Mafia (17072021) Rank #1...