Happy reading
~~~~
12.23 di Los AngelesRuangan gelap yang hanya disinari dengan sedikit cahaya dari sinar matahari, membuat tempat itu semakin terlihat menyeramkan. Terdengar suara lirih dari seseorang yang merasakan kesakitan luar biasa.
"Bagaimana? Masih ingin diam."
Siapa pun yang ada di sana sudah pasti bisa melihat darah yang berceceran di lantai. "Sayat keningnya."
Sesuai perintah, salah satu dari mereka langsung mengambil pisau kecil yang cukup berkarat dan mulai menyayat dengan perlahan pada kening pria tersebut yang sudah didudukan pada sebuah kursi dengan kedua tangannya yang terikat ke atas.
"Arrrghhhh!! Hen-hentikan," ucap pria itu.
Sudah tidak terhitung lagi luka yang diterima pria tersebut, sangat terlihat jika pria itu merasakan kesakitan.
"Potong salah satu jari kakinya."
Salah satu pria bertubuh besar di sana langsung mengambil sebuah pisau dan memotong salah satu jari kaki pria itu.
"Arghh, am-ampuni aku Tuan aaarrggh."
"Kau ingin aku mengampunimu? Bagaimana dengan dia hah!!!"
"Saya benar-benar tidak tau Tuan. Sa-saya hiks hiks hanya diberi perintah dan sa0saya tidak mengenali orang itu," ujar pria itu dengan isakan tangis yang begitu memilukan.
"Heh, kau pikir aku ini bodoh!!"
"Ampuni saya Tuan hiks .. saya masih mempunyai keluarga Tuan." Pria itu memohon dengan sangat menyedihkan.
"Saya tidak perduli. Sera, menurutmu apa yang harus dilukai lagi?"
Pertanyaannya yang sangat membingungkan, Sera tidak mungkin asal menjawab karena nyawa pria itu taruhannya.
"Jawab Sera!!!"
"Hmmm ma-maaf Tuan Adnan, apa sebaiknya kita jangan lukai dia lagi karena jika dia mati kita tidak bisa mendapatkan informasi yang lain."
Pria yang dipanggil Adnan itu berpikir sejenak. "Hmm sepertinya kau benar. Jangan biarkan dia mati dan jangan ada satu pun yang memberi dia makan."
Adnan pun meninggalkan ruangan itu yang sangat jauh dari pemukiman warga ... membuat tempat itu sangat aman bagi Adnan untuk menghabisi musuh-musuhnya.
Adnan yang sudah berada di depan mobilnya tersenyum mengejek. "Segara bawa dia padaku, 1 jam lagi aku akan kembali."
Sera menunduk dengan hormat kepada Adnan. "Baik Tuan."
~~~
"Ini pesanan Anda," ucap pelayan yang mengantarkan minuman tersebut.
Adnan memandangi ke arah luar jendela sambil meminum kopi yang telah dipesannya. Ya, Adnan sekarang berada di sebuah kafe. Tidak terlalu besar, namun menjadi salah satu tempat favorit Adnan.
"Udah lama nunggu?"
"Enggak juga," jawab Adnan dengan jujur.
Pria yang di ajak Adnan berbicara langsung menarik kursi yang ada di hadapan Adnan dan duduk di sana. "Kapan lo dateng? Kenapa enggak ngabarin kalau lo mau ke Los Angeles."

KAMU SEDANG MEMBACA
Call My Name
RomanceAwalnya dia mengejarku, tapi seketika ia berubah menjadi orang menyebalkan dan pemaksa. "Aku akan terus membuatmu jatuh cinta kepadaku" - Adnan Adipramana "Silahkan ...." - Ayna Azkayra Rank #2 Dark Story (13092021) Rank #4 Mafia (17072021) Rank #1...