Happy reading
~~~~
19.26 WIB"Ahhh kenyang."
"Mau ngapain lo? Jangan bilang mau ngebo," ucap Ayna ketika masuk ke kamarnya.
"Ngantuk tau Ay ... enakan tidur," jawab Caca sambil menutup matanya.
Ya, ketika mereka sudah makan malam dan membereskan semuanya, Caca sudah balik ke kamar terlebih dahulu dan memberikan waktu istirahat untuk tubuhnya di atas kasur yang sangat nyaman itu.
"Enggak, ayo belajar. Gue enggak mau denger lo besok ngeluh karna soalnya susah ya," lontar Ayna sekaligus mempersiapkan buku-bukunya di lantai.
Caca memasang wajah kesal. Ia memang mengantuk sekarang tapi ia tidak bisa menolak jika Ayna sudah berkata seperti itu. "Iya-iya, gue belajar."
Seperti inilah Ayna, ia akan sangat dingin ketika belajar. Mendengarkan lagu melalui earphone dan fokus tanpa mengucapkan satu kata pun.
"Lain kali, pas ujian gini ... gue numpang di rumah Rea aja deh. Serius deh, Ay kayak tembok sekarang," ucap Caca dalam hatinya sambil memperhatikan Ayna.
Keduanya tak ada yang mengeluarkan suara sampai mereka tidak sadar jika sudah 4 jam berlalu. Hari pun semakin larut tapi Ayna tetap menatap bukunya. Bahkan Caca sudah terkelap dalam alam mimpinya. "Baru sebentar, udah ketiduran aja."
Ayna tidak tega membangunkan sahabatnya itu. Akhirnya dengan terpaksa Ayna memanggil salah satu kakaknya.
Tok tok tok
"Abang."
Pintu pun langsung terbuka. "Apa?"
"Abang lagi ngapain? Bisa bantu Adek bentar," ujar Ayna.
"Iya apa dulu?" tanya Bian.
Tanpa menjawab, Ayna langsung menarik tangan kakaknya itu untuk ke kamarnya.
"Tuh, gendong Caca. Kasian kalau tidur di situ," ucap Ayna.
"Iya-iya," ujar Bian lesu.
Bian hanya bisa menuruti keinginan adiknya dan ia juga tidak setega itu melihat sahabat adiknya tidur di lantai.
"Udah tuh, kamu masih belajar?" tanya Bian yang melihat mata Ayna mulai mengantuk.
Ayna tersenyum tipis. "Iya Bang."
"Mau Abang buatin susu?" tanya Bian sambil mengelus rambut adiknya lembut.
Sungguh, Ayna merasa sangat beruntung mempunyai kakak yang sangat perhatian seperti Bian walaupun kadang suka menjahilinya. "Enggak usah Bang, bentar lagi juga selesai."
"Iya udah, cepet selesaiin terus tidur," ucap Bian lalu keluar dari kamar Ayna.
"Kalau gue bukan adiknya udah baper kalik gue," ucap Ayna setelah Bian keluar.
Ketika Ayna ingin melanjutkan belajar, handphonenya berdering menandakan ada seseorang yang menelfonnya. Awalnya Ayna tidak menghiraukannya tetapi benda pipih itu terus saja berdering.
Saat dilihatnya, tertera nama dosen Adnan di sana. "Astaga, nih dosen enggak ada kerjaan apa telfon jam segini."
"Ada apa Bapak Adnan?" ucap Ayna ketika menjawab telfonnya.
"Besok kamu ke rumah saya jam 6."
"Hah? Gimana pak?" tanya Ayna.
"Jangan pura-pura budek kamu."
"Telinga saya masih berfungsi dengan baik ya, Pak."
"Makanya, kalau orang ngomong itu didenger baik-baik."

KAMU SEDANG MEMBACA
Call My Name
RomantikaAwalnya dia mengejarku, tapi seketika ia berubah menjadi orang menyebalkan dan pemaksa. "Aku akan terus membuatmu jatuh cinta kepadaku" - Adnan Adipramana "Silahkan ...." - Ayna Azkayra Rank #2 Dark Story (13092021) Rank #4 Mafia (17072021) Rank #1...