10. Nama

1.6K 306 75
                                    

Di Korea

Seulgi dan Jenno sedang membaca berita online, tentang penculikan Rose.


"Pasti si penculik sangat terobsesi dengan Rose, sampai ia merencanakan penculikan yang sangat beresiko ini" gumam Jenno.



"Padahal siapa yang tidak mengenal Rose, penyanyi cantik dengan suara seperti angin surga, ah andai aku bisa aku pun juga pasti akan menculik nya untuk ku jadi kan dia sebagai milik ku saja" khayal Seulgi, Jenno terbahak.

"Jangan Seul, kasihan dia, kamu terlalu percaya diri, Rose pasti lebih memilih mati dari pada hidup bersama mu" ejek Jenno terpingkal.



"Lalu menurut mu, kamu yang lebih pantas begitu?" Kesal Seulgi, Jenno menggeleng masih sambil tertawa.



"Rio yang lebih pantas, dia keren, tampan, putra seorang Kwon yang lahir dengan sendok emas di mulut nya, dia yang cocok dengan Rose" jawab Jenno.



"Haish, bocah itu, dia bahkan mungkin tak mengenali Rose, dia terlalu sibuk dengan dunia nya sendiri" sahut Seulgi.



Di Meksiko

Suasana masih mencekam, Rio menatap Rose, dia tentu tak akan membiarkan gadis itu di sentuh orang lain.



Brak


"Angkat tangan, jangan bergerak atau kami akan menembak!" Seru polisi khusus yang menyergap rumah sang mafia, Rio spontan menarik Rose untuk tiarap di lantai bersama nya, tangan kanan nya melindungi kepala sang gadis.


"Kalian juga ikut kami" kata seorang polisi yang langsung memborgol kedua tangan Rio dan Rose, mereka pun pasrah, setidak nya ini lebih baik dari pada harus membiarkan Rose mereka jamah.


"Kalian untuk sementara di tahan, guna kepentingan penyidikan atas kasus transaksi narkoba" ujar sang polisi, yang kemudian memasukan Rose dan Rio dalam satu sel, dikantor polisi, borgol mereka pun juga sudah di lepas



Rose masih terdiam, ia lalu duduk di sudut sel, memeluk kedua lutut nya, Rio tak berani mendekat, ia pun terdiam melihat kedua bahu Rose bergetar hebat, ya gadis itu menangis, ia ketakutan, shock, jadi perasaan nya campur aduk, Rose tahu ia ditawar sang boss mafia tadi, dan ini adalah pengalaman tak terlupakan nya, di bentak Rio, sekarang harus berurusan dengan polisi di negara asing, ia kini merindukan keluarga nya, merindukan kamar nyaman nya.




"Apa aku terlalu keras pada nya?" Batin Rio menatap Rose dengan tatapan bersalah nya.

"Apa aku terlalu keras pada nya?" Batin Rio menatap Rose dengan tatapan bersalah nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia pun lantas menggeser duduk nya mendekati sang gadis.


"Nama ku Rio, dan maaf telah melibatkan mu dalam situasi seperti ini" sesal Rio dengan gentle nya, tapi kini Rose yang berbalik mengabaikan nya.




Journey of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang