16. Tuntutan

1.7K 315 51
                                    

Sudah dua hari Rio di tahan, dan dia tetap enggan memberikan statement atau pun mengakui perbuatan nya, keluarga Kwon masih terkungkung di rumah nya, jadi belum bisa menjenguk Rio.


"Jadi, diam anda, kami anggap sebagai pengakuan atas apa yang dituduhkan oleh keluarga Kim, jika anda telah menculik putri nya Kim Rosseane, dan apa kamu tahu? Agensi nya juga menuntut mu karena selama nona Rose bersama mu, banyak jadwal yang ia lewatkan, dan Star Entertainment mengalami banyak kerugian" ujar sang penyidik, yang tetap tak mampu memancing Rio untuk mengatakan sesuatu.


Di hari kelima

Jessica berjalan dengan perasaan gelisah, Yuri menggenggam tangan kanan sang istri untuk menangkan nya, mereka sedang menuju ke kantor polisi bersama dengan Yoong, dan pengacara Sejohyun, yang telah di tunjuk oleh keluarga Kwon untuk menjadi kuasa hukum bagi Rio.

"Boy" Jessica menghambur ke pelukan si bungsu yang terlihat tak terawat, bekas luka yang tak terobati, tubuh yang kurus, serta rambut yang mulai panjang, dan jambang yang menghiasi dagu nya, Jessica menangis terisak melihat keadaan putra nya.


Yoong pun ikut memeluk miris sang dongsaeng, kecuali Yuri yang nampak mengalihkan tatapan nya, ia hancur melihat keadaan Rio, tapi juga marah, karena apa yang ia khawatirkan terjadi, selama ini, Yuri memang tak menyetujui dengan apa yang menjadi pilihan Rio, karena ia takut hal buruk menimpa putra nya, dan benar bukan.

"Kamu tidak melakukan nya kan boy?" Tanya Yuri lirih ketika semua sudah mulai tenang, tapi Rio tak menjawab, ia hanya diam dan menunduk, Yuri melirik Seo untuk berbicara pada Rio.


"Rio-yaa, jika kamu hanya diam kita tak akan bisa membebaskan mu, tolong katakan sesuatu, agar aku bisa menyusun pembelaan untuk mu nanti" bujuk Seo, tapi Rio bergeming.

"Apa kamu tahu, kamu akan menghadapi dua tuntutan sekaligus, dari keluarga Rose, dan agensi nya?" Tanya Seo.

"Kamu terancam hukuman lebih dari lima tahun Rio" ujar Seo tetap tak membuat Rio mau membuka mulut nya.


"Demi Tuhan Rio, katakan sesuatu!" Marah Yoong mencengkeram kerah baju dongsaeng nya, ia kesal karena Rio hanya diam.


"Jangan jadi pecundang" teriak nya, Sicca eomma menjerit.



"Yoong" Yuri menarik putra sulung nya agar melepas cengkeraman nya pada Rio.


"Dia sudah membuat appa dan eomma khawatir, keluarga kita di teror, nama Kwon tercoreng, dan ia masih enggan mengungkapkan apa yang sebenar nya terjadi, apa dia ingin keluarga nya sendiri hancur?" Kesal Yoong, ia menghela nafas putus asa, tak habis pikir dengan apa yang di lakukan Rio.

Keluarga Kwon pun akhir nya pulang dengan pikiran curiga, kenapa Rio diam? Kenapa Rio tak mau mengatakan apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang Rio tutupi?


"Jadi, apa yang harus kita lakukan Johyun-ie?" Tanya Yuri begitu mereka tiba di rumah Kwon kembali.



"Sebelum Rio kembali ke Korea, negara mana yang ia kunjungi?" Tanya Seo pada Yuri.


"India" jawab Yoong.


"Di vlog terakhir nya dia ke India, dan setahu ku, dia di pandu oleh seorang tour guide, kita bisa melihat nya di channel Youtube nya, ayo" ajak Yoong, ia lalu membuka laptop nya, Yuri pun juga ikut menonton, dalam hati ia mengakui, video Rio sang putra memang bagus-bagus.


"Zamir?" Beo Seohyun mendengar suara Rio menyebut nama seseorang dalam video nya.

"Coba mundurkan di menit ke 11.03" pinta Seo pada Yoong, dan benar, Rio menyebut nama Zamir, bahkan di akhir video, bemo milik samir pun ikut terekam.

03" pinta Seo pada Yoong, dan benar, Rio menyebut nama Zamir, bahkan di akhir video, bemo milik samir pun ikut terekam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sementara di India.

"Bhai. . . Bhai. . . Cepatlah kemari, lihat berita di tv sekarang" teriak Pooja pada kakak laki-laki nya Zamir, yang langsung menghampiri nya.



"Seorang Traveller Vloger Limario, Telah Di Tetapkan Sebagai Tersangka Atas Kasus Penculikan Penyanyi Terkenal Korea Kim Rosseane"

"Tidak mungkin Pooja, berita ini salah, tuan tak mungkin menculik nona, kamu lihat sendiri kan Pooja, bagaimana bahagianya mereka di sini" gumam Zamir lirih, ia tak percaya dengan berita yang ia lihat di tv.



"Apa yang harus kita lakukan bhai(oppa)? Tuan sedang dalam masalah, jika memang nona di culik, dia memiliki banyak kesempatan untuk melarikan diri atau meminta pertolongan kan bhai?" Tanya Pooja pada kakak laki-laki nya itu.

"Tidak ada Pooja, bhai juga tak tahu harus bagaimana" sesal Zamir menatap photo kenang-kenangan nya bersama Rio dan Rose di hari terakhir mereka di India.


"Apa mereka tidak bertanya pada nona? Apa tuan juga tak menceritakan yang sebenar nya, hingga jadi begini bhai?" Tanya Pooja polos.

Kedua orang kakak beradik itu diam, kecewa dan menyesal tak bisa membantu Rio karena tak ada biaya dan minim pengalaman, mereka lah yang lebih tahu seperti apa Rio dan Rose selama ini.

Pooja nampak memeluk dompet pemberian Rose.

"Mereka orang baik bhai, orang kaya yang bersedia tinggal di rumah kita meski hanya rumah sederhana, makan dan minum menggunakan piring dan gelas kita bhai, padahal nona dan tuan bukan lah orang sembarangan, semoga ada jalan untuk membebaskan tuan dan nona" gumam Pooja.



"Yaa Pooja, ayo kita ke kuil dan berdoa untuk kebaikan nona Rose dan tuan Rio" ajak Zamir pada adik perempuan nya, mereka pun lantas keluar rumah menuju ke kuil terdekat untuk berdoa.





#TBC



Journey of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang