21. Bohong

1.9K 324 65
                                    

Rose pun maju menuju ke meja khusus untuk saksi kasus tersebut, ia pun duduk dengan tenang, diseberang Rio yang duduk sebagai pesakitan dengan kedua tangan yang terborgol, ia menatap Rose penuh cinta, dan gadis itu menatap serius pada hakim ketua.



"Nona, anda di persilakan untuk menceritakan kejadian penculikan itu" perintah hakim ketua.


"Itu bukan penculikan Yang Mulia" ucap Rose membuat sang hakim mengerutkan kening nya.



"Sebenar nya, saya tidak di culik, tapi saya melarikan diri" jujur Rose.


Suasana ruang sidang kembali gaduh dengan pengakuan Rose.




Tok. . . Tok. . . Tok. . .






"Tenang. . . Tenang, biarkan nona Rose melanjutkan kesaksian nya" ujar sang hakim sambil mengetok-ngetokan palu nya.


"Lanjutkan nona" ujar sang hakim.

"Lebih tepat nya, saya melarikan diri, dari perjodohan daddy dengan pria itu, saya menolak nya, tapi daddy memaksa" tunjuk  Rose pada Jimin, kemudian menceritakan kejadian yang sebenar nya, termasuk alasan dia kabur, sampai pertemuan tak sengaja nya dengan Rio hingga akhir nya dia memilih ikut Rio yang telah menolong nya dqn ikut berpetualang ke berbagai negara.




"Keberatan Yang Mulia" Jimin langsung berdiri.


"Korban saat ini sedang dalam kondisi tidak baik, ia mengalami trauma yang menyebabkan ia stress dan mengalami halusinasi, ini adalah surat dari dokter yang menyatakan jika nona Kim Rosseane sedang dalam pengawasan dokter kejiwaan, jadi kesaksian nya tidak bisa di gunakan, dan kejadian yang dia ceritakan sangat berbanding terbalik dengan apa yang bodyguard nya ceritakan, itu lah kenapa kita tidak mengajukan nona Rose sebagai saksi" ujar Jimin menyangkal kesaksian Rose, dengan surat palsu.



"Diam kamu pendek, kamu tidak tahu apa-apa" maki Rose kesal dengan Jimin.


"Maaf nona Rose, sekarang waktu nya kita dengar saksi dari pihak penuntut" sela sang hakim pada Rose yang mulai emosi.


Seperti hal nya Rose tadi yang di sumpah diatas injil, saksi dari pihak agensi dan pihak Kim pun juga di sumpah, untuk mengatakan yang sebenar nya, ia lah Wendy.



"Unnie" lirih Rose memohon pada manager nya itu, dan Wendy melewatinya dengan kepala menunduk.



"Baik nona Wendy, ceritkan kesaksian anda" ujar sang hakim.


"Hari itu, kami sedang menunggu chek in pesawat, menuju Korea Selatan, dari Paris Perancis, setelah Rose menyelesaikan pekerjaan nya, ia lalu berpamitan untuk ke toko buku, dan kami pun mengikuti nya, tapi rupa nya, tersangka sudah mengincar Rose semenjak kami tiba di hari pertama, karena kami melihat nya di sebuah restauran yang Rose kunjungi, dan akhir nya, dia menyergap Rose di toko buku itu, menodongkan senjata dibalik punggung Rose agar mengikuti nya, keadaan tak memungkin kan bagi kami, karena memikirkan keselamatan Rose waktu itu, jadi, yaa, Rose di culik oleh tersangka itu benar" ungkap Wendy, Rose menggeleng sambil menunduk kecewa dengan kesaksian Wendy, Rio sendiri hanya bisa tersenyum miris, ternyata keluarga Kim dan agensi Rose telah menyiapkan segala nya dengan sangat matang.


"BOHONG!" teriak Rose dari kursi pengunjung.


"Unnie, kamu bersaksi dibawah sumpah, apa unnie tidak takut dengan segala kesaksian palsu yang unnie katakan?"


"Atau. . . "




Semua terdiam, tegang menunggu kata-kata Rose selanjut nya.




"Atau unnie berada dibawah tekanan agensi? Seperti hal nya aku yang mereka jadikan sebagai sapi perah?" Ucap Rose memperlihatkan kertas jadwal kerja nya selama sebulan full.


"Yang mana pembagian komisi nya sangat tidak adil, dan aku harus menjalani jadwal sepadat ini" sambil menunjuk pada kertas di tangan nya.



Suasana kembali ramai, pengunjung dibuat terkejut dengan pengakuan Rose tentang agensi nya sendiri yang cukup terkenal di Korea Selatan, yang mana banyak trainee sangat ingin debut di bawah agensi Star Entertainment.


"Keberatan yang mulai, ini tidak bisa di gunakan sebagai kesaksian, masalah ini di luar kasus yang sedang terjadi sekarang, karena tuntutan utama kami adalah tentang penculikan itu sendiri" ujar Jimin tak terima.



Brak




Pintu ruang sidang terbuka, menampakan Yoong dan Seo datang dengan terengah-engah.

"Kita belum terlambat Hyunie" ucap Yoong.



"Kami membawa bukti yang sesungguh nya yang mulia, dan perkenalkan, saya adalah Seo Joo Hyun, kuasa hukum terdakwa" ujar Seo tersengal oleh nafas nya yang belum beraturan.

"Wah pengacara sekelas Seohyun yang membela brengsek itu"

"Aku tak percaya Seohyun melakukan nya, tahu kah dia jika nama besar nya dipertaruhkan sekarang?"

"Aku kecewa dengan mu Seohyun, kenapa kamu berdiri di tempat yang salah?"



Publik masih menganggap Rio salah, mereka patah hati karena Seohyun yang mereka puja menjadi kuasa hukum Rio.


Seo segera berjalan menuju ke meja nya, di bantu Yoong, mempersiapkan proyektor untuk memperlihatkan video kesaksian Zamir dan Pooja, itu yang membuat mereka terlambat menghadiri sidang, sepulang dari India, Yoong harus ke kantor nya lebih dahulu, untuk mengambil proyektor di ruang rapat.

Semua wajah nampak tegang dan penasaran menunggu pengacara Rio mempersiapkan pembelaan nya, begitu juga dengan Rio, ia gelisah, bertanya apa yang hyung dan pengacara nya dapat sampai mereka terlihat sesibuk dan sekacau sekarang, bahkan mereka tidak sempat untuk mengganti baju formal.

Semua wajah nampak tegang dan penasaran menunggu pengacara Rio mempersiapkan pembelaan nya, begitu juga dengan Rio, ia gelisah, bertanya apa yang hyung dan pengacara nya dapat sampai mereka terlihat sesibuk dan sekacau sekarang, bahkan mereka tida...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pihak Kim Taeyeon dan agensi pun jadi ketar-ketir, mereka tidak tahu, pihak Rio memiliki senjata apa, jadi mereka pun juga hanya bisa menunggu dalam ketakutan.





#TBC

Journey of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang