24. Kejutan Untuk Lauren

2K 316 52
                                    

Pagi-pagi sekali Rio sudah terbangun, sambil mengendarai mobil nya, ia pun menuju ke rumah sang gadis Kim, dan Rose sudah menunggu nya di pintu gerbang, takut anak buah sang ayah tak akan memberi nya ijin masuk.

Dan begitu Rio datang, wajah Rose langsung sumringah, mengikuti dari belakang saat Rio memarkirkan mobil nya.

Dan begitu Rio datang, wajah Rose langsung sumringah, mengikuti dari belakang saat Rio memarkirkan mobil nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Morning Rosie" sapa Rio begitu keluar dari mobil nya.

"Morning Rio, ayo masuk" balas Rose tersenyum malu-malu, lalu menggenggam tangan kanan Rio membawa nya ke dalam rumah.

"Selamat pagi" sapa Rio begitu memasuki ruang makan keluarga Kim.

"Pagi juga boy, duduklah" sapa Tiffany mommy yang sedang menghidangkan kopi untuk suami nya.

"Pagi tuan" sapa Rio pada Taeyeon.

"Hm" hanya itu balas Taeyeon, Rose meremas bahu kanan Rio seolah menghibur kekasih nya itu.

"Aku ambilkan minum dulu ya" pamit Rose, Rio mengangguk.

"Hey Rio, wah kamu benar-benar menepati janji mu" ujar Jisoo, yang baru turun dari lantai atas, Taeyeon yang sedang sibuk dengan koran bisnis nya pun melirik ke arah Rio dan Jisoo, memperhatikan interaksi kedua nya.

"Yaa hyung, aku datang untuk memberi kejutan pada Lauren" jawab Rio tersenyum lebar

"Sebentar, aku bangunkan dia dulu ne" Jisoo kembali ke atas, untuk membangunkan sang putri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sebentar, aku bangunkan dia dulu ne" Jisoo kembali ke atas, untuk membangunkan sang putri.

"Ada yang ketinggalan oppa?" Tanya Jennie yang sedang berdandan di depan meja rias nya.

"Rio sudah di bawah untuk memberi putri kita kejutan" jawab Jisoo, yang langsung menghampiri Lauren, gadis kecil itu masih bergelung di bawah selimut tebal, diatas kasur orang tua nya.

"Lauren, bangun baby, kamu harus ke sekolah kan sayang" tutur Jisoo membangunkan sang putri.


"Eenng. . . " erang Lauren

"Lauren masih mengantuk daddy" balas sang putri dengan kedua matanya yang masih terpejam.

"Baiklah, kita liat nanti" ujar Jisoo yang langsung menggendong tubuh kecil Lauren dan membawa nya turun, Rose meletakan mug berisi susu hangat untuk Rio dihadapan sang kekasih.

"Lihat lah siapa yang datang" bisik Jisoo pada sang putri yang masih terpejam di pangkuan nya, ia duduk berhadapan dengan Rio.


"Lauren" panggil Rio dengan suara teduh nya, gadis kecil itu langsung membuka kedua matanya, mengenali suara siapa yang memanggil nya, ia langsung menoleh ke belakang dan mendapati idolanya tersenyum lebar, gadis kecil itu terperanjat, ia menatap tak percaya pada sang daddy, dan Jisoo mengangguk, Lauren tak berani bergerak.

"Daddy, Lauren mau mandi dulu" bisik nya di telinga sang ayah, ia malu bertemu Rio dalam kondisi belum mandi, Jisoo terpingkal, dengan tingkah lucu putri nya.


"Baiklah" jawab Jisoo membawa sang putri kembali ke kamar nya, Rose, Tiffany dan Rio pun tertawa, setengah jam kemudian Lauren turun bersama daddy dan mommy nya.


"Hey baby girl" sapa Rio, gadis itu bersembunyi malu-malu dibalik tubuh sang ayah.

"Bukan kah Lauren mengidolakan Rio oppa, dia disini sekarang" tutur sang mommy membujuk putri nya untuk menyapa Rio.

"Come on girl, kemari lah, Rio oppa juga ingin bertemu dengan fans nya" rayu Rio mengulurkan tangan kanan nya, dengan langkah ragu-ragu, menunduk dan wajah merona, Lauren pun mulai keluar dari tempat persembunyian nya, lalu mendekati Rio.

"Wah, oppa sungguh beruntung memiliki fans secantik Lauren" puji Rio, ia lalu memangku gadis kecil itu dan mengajaknya duduk di meja makan.


"Lauren sudah melihat semua video oppa?" Tanya Rio, gadis itu mengangguk.



"Video mana yang Lauren suka?" Tanya Rio lagi.

"Semuanya Lauren suka, Lauren ingin makan Turkish delight oppa, itu adalah permen yang dimakan Daniel di film Narnia, naik gajah di India, naik kapal ke Belgia, semua yang oppa lakukan dan oppa makan, Lauren ingin kan itu semua" celoteh sang bocah renyah, rasa malu nya pada Rio meluap entah kemana, dan berganti menjadi begitu cerewet, keluarga Kim pun gemas dengan interaksi Rio dan Lauren, kecuali Teayeon yang hanya menguping dan sesekali melirik.

"Sekarang kita sarapan ne, setelah itu Lauren juga harus ke sekolah kan" ujar Tiffany yang mulai menghidangkan menu sarapan untuk keluarga nya di bantu Rose dan Jennie.

"Lauren mau diantar oppa, boleh kan?" Tanya sang calon keponakan.

"Tentu, ayo Lauren sarapan dulu" jawa Rio, Rose pun dengan cekatan nya melayani Rio, dan ia tak sadar jika seluruh keluarga nya sedang memperhatikan nya.

Dan selesai sarapan, Lauren pun berangkat sekolah diantar oleh Rio dan Rose, gadis kecil  itu berjalan sambil melompat-lompat girang.


"Tae, aku tahu kamu tak membenci Rio, aku tahu kamu ayah yang hebat, tidak bisakah kamu juga berusaha untuk mengenal Rio lebih dekat, dia sudah memulai nya Tae, dan jangan kecewakan banyak hati di rumah ini" rayu Tiffany pada sang suami, sambil menggenggam tangan kiri Taeyeon, tak ada reaksi dari sang kepala keluarga, ia menarik tangan nya dari genggaman sang istri, lalu beranjak meninggalkan meja makan untuk berangkat ke kantor, Jisoo dan Jennie yang masih di meja makan bersama sang mommy pun hanya bisa menghela nafas.



Mungkin Taeyeon hanya malu pada Rio, karena sudah salah sangka, dan menuruti bujuk rayu Jimin yang ingin menikah dengan Rose, tapi Taeyeon juga punya rasa gengsi yang tinggi, jadi meski Rio sudah memulai nya, ia tak kunjung mau berinteraksi dengan calon menantu nya itu.






#TBC

Journey of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang