3. Dua Keluarga

1.9K 345 65
                                    

"Boy" sambut Yoong, hyung kandung Rio, begitu melihat sang dongsaeng pulang dengan ransel nya yang besar bagaikan seorang backpaker, yang di sambut pun tertawa lebar.

"Aku merindukan mu" Yoong merangkul bahu sang dongsaeng.

"Aku juga hyung, bagaiamana kabar hyung?" Kedua nya memasuki ruang keluarga sambil mengobrol melepas rindu.

"Tidak baik, karena rumah sepi tanpa mu" jawab Yoong, tak lama Sicca eomma muncul dari dapur bersama Yull appa.

"Sudah ingat jalan pulang tuan Kwon?" Sindirnya pada si bungsu, Rio terkekeh tanpa dosa.

"Tentu appa, aku ingin bertemu eomma, dan rasa rinduku lah yang menuntunku kembali ke rumah" jawab Rio mengejek sang ayah, Yoong terbahak mendengar kejahilan dongsaeng nya, dan sang eomma pun tersenyum bangga.

"Eomma juga merindukan mu boy" sambut nya yang langsung menghampiri Rio dan memeluknya, sang ayah mencibir dan mengomel tak jelas melihat anak-anak dan istri nya yang sibuk sendiri.

"Oh ya, Rio bawa oleh-oleh untuk kalian" ujar nya lalu mulai membongkar tas ransel nya.

"Ini untuk menambah isi lemari koleksi mu hyung" Rio menyerahkan sebotol arak khas bali pada sang hyung.

"Woah, gumawo Rio ya" takjub Yoong yang memang hobby mengoleksi minuman beralkohol dari luar negeri, dikamar nya terdapat lemari khusus untuk menyimpan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Woah, gumawo Rio ya" takjub Yoong yang memang hobby mengoleksi minuman beralkohol dari luar negeri, dikamar nya terdapat lemari khusus untuk menyimpan nya.

"Woah, gumawo Rio ya" takjub Yoong yang memang hobby mengoleksi minuman beralkohol dari luar negeri, dikamar nya terdapat lemari khusus untuk menyimpan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Dan ini untuk eomma" ujar Rio menyerahkan satu set perhiasan dari mutiara, kerajinan khas dari Lombok.

Jessica tersenyum takjub, menatap pemberian sang putra "gumawo Rio ya" ucap nya senang, mengagumi perhiasan yang baru kali ini ia lihat, sang putra memang sangat tahu jika sang ibu menaruh rasa ketertarikan pada perhiasan dan fashion

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jessica tersenyum takjub, menatap pemberian sang putra "gumawo Rio ya" ucap nya senang, mengagumi perhiasan yang baru kali ini ia lihat, sang putra memang sangat tahu jika sang ibu menaruh rasa ketertarikan pada perhiasan dan fashion.

Yuri melirik oleh-oleh milik Yoong dan sang istri, ia pun bertanya.

"Lalu untuk apa mana?" Protes nya.

"Oh, aku hampir lupa, ini yang spesial untuk appa" seru Rio, Yul appa tersenyum lebar karena sang putra juga membelikan oleh-oleh untuknya.

"Apa ini tanya?" Yuri menerima dua botol putih dari Rio.

"Itu susu kuda liar appa, eomma akhir-akhir ini mengeluhkan tentang stamina appa" goda Rio sambil melompat dari sofa untuk melarikan diri dari amukan sang ayah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Itu susu kuda liar appa, eomma akhir-akhir ini mengeluhkan tentang stamina appa" goda Rio sambil melompat dari sofa untuk melarikan diri dari amukan sang ayah.

"Yak, awas kau, ku bakar nanti ransel mu, anak nakal" teriak Yuri mengancam Rio yang berlari ke kamar nya sambil terbahak, Yoong dan sang eomma pun ikut terpingkal.

Itulah keseharian keluarga Kwon, meski sering terjadi pertengkaran kecil di rumah itu, tapi justru dengan begitu hubungan kekeluargaan mereka jadi terikat makin kuat.



Dan di tempat lain

Rose sedang bersiap untuk memulai jadwal nya, ia sudah di meja makan bersama keluarga nya.

"Aunty, Lauren mau selai kacang" pinta sang keponakan menyodorkan roti tawar panggang pada sang bibi, Rose pun meraih nya.

"Ok baby, mau apa lagi, hm?" Tanya Rose sambil mengoleskan selai kacang di roti sang keponakan.

"Itu saja" jawab Lauren lucu.


"Minggu depan, keluarga Park akan datang ke rumah, dan Wendy, kosong kan jadwal Rose untuk hari minggu" titah tuan Kim pada Wendy manager Rose.


"N-ne tuan" jawab nya takut, Rose menatap marah wajah sang ayah, tapi ia pun juga tak berani untuk membantah nya, jadi ia pun hanya bisa diam, Jennie menatap khawatir pada dongsaeng nya itu.



Dan di malam hari, Jisoo menemani Lauren menonton chanel youtube favorit nya, dari seorang traveler vloger yang kurang di kenal di Korea.

"Kapan kita kesini daddy?" Tanya nya pada sang ayah.



"Nanti ne, jika daddy dan mommy sudah tidak sibuk" jawab Jisoo.


"Rio oppa sangat keren, aku ingin menjadi seperti dia nanti, yang bisa jalan-jalan kemana pun Lauren mau" oceh sang bocah, Jisoo mengacak gemas rambut sang putri.


"Apa daddy boleh ikut nanti?" Tanya Jisoo pura-pura memasang wajah melas nya.


"Tentu" jawab Lauren.


"Tapi mommy tidak" sambung nya dengan suara berbisik di telinga sang ayah.



"Kenapa?" Tanya Jisoo heran.


"Karena nanti pasti mommy akan melarang Lauren melakukan itu dan itu, Lauren itu berbahaya sayang" ujar sang anak sambil menirukan gaya bicara sang mommy, Jisoo terbahak.


"Apa nya yang lucu?" Tanya Jennie yang baru selesai membersihkan wajah nya.



"#$@%^&**(" Lauren membungkam mulut sang ayah agar tak mengadukan nya.


"Tidak ada momm, ya kan dadd?" Tanya Lauren pada sang ayah, Jisoo hanya mengangguk.




"Awas ya, jika ketahuan kalian bersekongkol dibelakang mommy, tidak akan ada liburan tahun baru" ancam Jennie yang langsung menyerang sang putri dengan menggelitiki pinggang nya, Lauren terpingkal.



"No mommy, Lauren menyerah" pingkal sang putri sambil terus menghindari gelitikan Jennie.



Berbanding terbalik dengan suasana di kamar Rose, gadis itu melamun di balkon kamar nya, memikirkan acara minggu depan di rumah nya, ia paham, ia tahu, sang ayah pasti akan menjodohkan diri nya, dengan putra tuan Park.

Meski Rose itu manja, tapi ia belum siap atau tidak ingin menikah, karena takut kebebasan nya akan terkurung oleh kewajiban nya sebagai istri nanti.





#TBC














Up ku tergantung komen ya, kalau ramai ya 2x, kalau sepi ya 1x

Journey of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang