17. Menyadari

1.8K 314 50
                                    

Rose berdiri di depan cermin yang ada di kamar nya, menatap baju dan celana yang ia pakai, itu adalah milik Rio, kedua matanya terpejam kala ingatan nya kembali memutar kenangan nya selama dalam pelarian bersama Rio, air matanya pun luruh, mengingat jika ternyata Rio selalu menjaga nya, dan tak memanfaat kan situasi, jika Rio mau tentu pria itu mungkin sudah meniduri atau minimal melecehkan nya, tapi tidak, Rio bahkan hanya sekali menyentuhnya itu pun hanya usapan di tangan nya yang ketakutan kala bertemu binatang buas di taman Nasional Periyar, meski awal nya Rose sangat kesal dengan Rio yang tak pernah mau mengalah dan lebih memilih adu mulut dengan nya.

Sampai akhir nya, ingatan Rose terbawa ke India, dimana festival holly dirayakan malam itu, ia mengingat penjelasan Pooja tentang sejarah dari diadakan nya festival itu, dan satu yang sangat Rose ingat, dan terngiang sampai sekarang, yaitu bisikan Rio.

"I love you Chaeng"  

Bruk

Tubuh Rose luruh diatas lantai, tangis nya berubah pilu, mengingat segala kenangan di tambah ia baru menyadari sekarang dengan perilaku Rio yang melempari nya dengan serbuk warna pink di festival holly malam itu, dan bisikan nya yang terdengar samar, adalah untuk mengungkapkan perasaan Rio pada Rose.

"Kenapa aku baru menyadari nya sekarang" rancau Rose sambil meringkuk di depan cermin, dia tak tahu Jika Jennie sang unnie menatap nya dari ambang pintu, ia tentu ikut menyesal sekarang, dan miris melihat Rose yang seperti itu.

"Kenapa aku baru menyadari nya sekarang" rancau Rose sambil meringkuk di depan cermin, dia tak tahu Jika Jennie sang unnie menatap nya dari ambang pintu, ia tentu ikut menyesal sekarang, dan miris melihat Rose yang seperti itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dan di luar, agensi dan pengacara keluarga Kim mengadakan konferensi pers di gedung Star Entertainment.

"Kami menuntut tersangka 1 milyar ₩on, atas penculikan artis kami, dimana kerugian yang ditimbulkan dari absen nya Kim Rosseane menimbulkan banyak kerugian material dan imaterial, ditambah tuntutan hukum atas penculikan artis kami" ujar perwakilan dari agensi Rose.


Sekarang giliran perwakilan keluarga Kim yang mengeluarkan statement, lewat pengacaranya Park Jimin.



"Saya selaku pengacara sekaligus calon suami Kim Rosseane, mewakili keluarga, jika kami mengajukan tuntutan hukum pada tersangka, untuk mendapatkan hukuman sesuai dengan undang-undang yang berlaku, yaitu tujuh tahun penjara, dan tuntutan masih bisa berubah lebih berat, jika ada pengakuan lain yang kami dapat dari Rose nanti" kata Jimin percaya diri.


"Karena dari yang ku dengar, penculik itu memperlakukan Rose dengan tidak manusiawi, dengan membatasi makan dan minum nya, tidur di tempat tidak layak yang pengap, lembab dan sempit" bohong Jimin, demi mendapat simpati dari publik untuk nya yang adalah calon suami Rose.



"Hukum mati saja untuk si bajingan itu"


"Ku pikir sanksi sosial juga harus diberikan untuk brengsek seperti nya"


"Manusia macam apa yang memperlakukan seorang wanita seperti itu?"

"Jimin oppa hwaiting"

"Lakukan yang terbaik untuk calon istri mu hyung"

"Jimin adalah pria terbaik untuk Rose"

"Jimin, kami mendukung dan merestui mu dengan Rosie kami"


Jimin merasa jumawa, berhasil mendapatkan dukungan publik, ia tersenyum puas.



Sehari kemudian, Rose mendengar apa yang Jimin katakan di konferensi pers, dan itu membuat nya marah, ia berjalan tergesa menuruni tangga rumah nya, dimana sang ayah sedang berbicara dengan Jimin membahas langkah hukum yang hendak mereka ambil.

"Daddy, siapa yang mengeluarkan statement sampah seperti itu? Aku bahkan belum membuat pengakuan apa-apa" murka Rose memprotes sang ayah, Kim Taeyeon pun tetap tenang dengan kemarahan sang putri.


"Rosie" sapa Jimin tersenyum manis menatap wajah marah Rose.


"Siapa kamu? Jangan mengaku sebagai calon suami ku, karena aku lebih memilih mati dari pada menikah dengan mu" ucap Rose tajam pada Jimin yang tersentak mendengar kata-kata Rose, gadis itu kembali ke kamar nya untuk mengambil coat nya.

Taeyeon membawa Jimin keluar.

"Jangan pikirkan kata-kata Rose, gadis perawan, biasa seperti itu karena malu bertemu calon suami nya" hibur Taeyeon, Jimin tersenyum sumringah.


"Ne tuan, saya mengerti, dan akan melakukan yang terbaik untuk kasus ini" Jimin pun semakin semangat sekarang.



Rose kembali turun hendak menemui Rio, ia menyahut kunci mobil diatas lemari samping tv.


Ceklek


Ia membuka pintu utama rumah nya.



"Maaf noona, tuan melarang anda keluar" cegah seorang bodyguard yang menghadang Rose di luar.


"Apa-apaan ini?" Teriak Rose kesal


"Nona tidak di ijinkan keluar sampai batas waktu yang belum di tentukan, semua atas perintah tuan besar" jelas nya.


"Aaarrgghhh. . ." Rose mengerang kesal, ia benar-benar muak dan murka sekarang, emosi nya memuncak hari ini, air mata nya keluar begitu banyak, sampai dia lelah, dan tertidur di sofa depan tv.


Lauren tiba dari sekolah nya, melihat sang aunty tertidur di sofa, ia pun menghampiri nya, dan membelai pipi chubby Rose dengan tangan mungil nya.

Rose yang terusik pun segera membuka kedua mata nya, hati nya sedikit menghangat menatap Lauren tersenyum manis pada nya.


"Miss you aunty" ucap sang bocah polos, Rose pun langsung memeluk keponakan nya, ia terharu dengan ucapan tulus Lauren.


"Aunty juga merindukan mu sayang" bisik Rose.

"Ayo, temani Lauren aunty, ada video yang belum Lauren tonton" gadis kecil itu menarik tangan kanan aunty nya.



"Menonton apa?" Tanya Rose mengikuti langkah sang keponakan.


"Video dari youtuber favorid ku aunty, Rio oppa" kekeh sang bocah






Deg




Rose membeku mendengar ucapan keponakan nya.







#TBC

Journey of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang