19. I Love You Too

2K 317 61
                                    

Rio termenung di dalam sel nya, tak ada yang tahu alasan nya menutupi kejadian yang sebenar nya.


"Kwon Limario, ada tamu untuk mu" panggil seorang sipir, yang kemudian membuka pintu sel milik Rio.

Rose melangkah masuk dengan ragu-ragu, menoleh kebelakang ketika sipir mengunci pintu nya kembali, Rio tak kunjung menoleh.


Bruk


"Aku juga mencintai mu, maaf jika aku terlambat menyadari nya" isak Rose sambil memeluk tubuh Rio dari belakang, pemuda itu memejamkan kedua mata nya mendengar pengakuan Rose, keteguhan hati Rio terjawab sudah, ia sengaja diam, demi mendapat jawaban atas pernyataan nya pada Rose di malam festival holly waktu itu, Rio memang sengaja menunggu Rose, jika gadis itu juga mencintai nya, tentu ia akan melakukan sesuatu untuk Rio, dan benar, meski harus menunggu hampir sebulan, tapi gadis itu muncul sekarang, air mata Rio pun luruh.




"Aku belum membuat pernyataan apa-apa, yang di katakan agensi dan pengacara daddy selama ini itu bohong" jelas Rose agar tak terjadi kesalahpahaman diantara diri nya dan Rio, dan pemuda itu pun membalikan tubuh nya.



Duar




Hati Rose terasa di hantam bola penghancur, melihat kondisi Rio yang sekarang, meski terukir senyum di bibir pria itu.

Hati Rose terasa di hantam bola penghancur, melihat kondisi Rio yang sekarang, meski terukir senyum di bibir pria itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cup



Rio langsung mencium bibir Rose, melumat dan mengulum bibir bawah nya, bergantian, karena gadis itu juga tak membiarkan Rio mendominasi sendirian, sang sipir mengalihkan tatapan nya sambil mencibir, iri melihat Rio dan Rose berciuman.


"Aku mau bersaksi melawan daddy dan agensi ku, bagaimana cara nya?" ujar Rose begitu tautan bibir mereka terlepas, kedua tangan nya masih melingkar di pinggang Rio dari depan.




"Besok sidang ku, temui pengacara ku, dia besok pasti akan datang dengan keluarga ku" jawab Rio.



"Tapi aku tak tahu, keluarga mu yang mana?" Jawab Rose, Rio terkekeh menyadari kebodohan nya, tentu saja Rose tak tahu, mereka belum pernah bertemu sebelum nya.



"Seo Joo Hyun, dia pengacara ku" beritahu Rio.



"Apa? Dia?!" Kaget Rose, yang tahu, Seo adalah pengacara handal yang pemilih, dan dia bersedia menjadi pengacara Rio padahal ia tak memiliki apa-apa untuk melawan pihak Kim dan Star Entertainment, karena Rio yang terus bungkam, Rio mengangguk.


Mereka kemudian duduk dengan Rose yang menyandarkan kepala nya di bahu kiri Rio, tangan mereka saling menggenggam.


"Aku kabur dari rumah" beritahu Rose.



"Lagi?" Goda Rio


"Aww" yang langsung mendapat cubitan dari Rose, sejam mereka menghabiskan waktu bersama, setidaknya itu mampu untuk mengobati kerinduan mereka, dan telah saling mengetahui isi hati masing-masing.



Di India

Yoong dan Seo kembali ke bandara, untuk mencari keberadaan Zamir, tapi pemuda itu tak kunjung menampakan batang hidung nya.



Setengah hari sudah Yoong dan Seo menunggu Zamir, mereka nyaris putus asa sekarang, Yoong menyodorkan botol minuman nya pada Seo yang kegerahan dengan cuaca negeri Bolywood itu.



"Tuan, masih menunggu Zamir?" Tanya supir yang kemarin mengobrol dengan Yoong


"Yaa, kami ada kepentingan dengan nya" jawab Yoong, untuk menunjukan kesopanan nya, ia pun berdiri.


"Mari saya antar ke rumah nya" tawar supir tadi.

"Anda tahu rumah nya?" Tanya Yoong semangat, pria itu mengangguk.


Yoong meraih tangan kiri Seo dan menggandeng nya mengikuti supir bemo menuju ke kendaraan nya.

"Mari tuan" supir tadi membuka kan pintu bemo nya, Seo terdiam karena tangan Yoong masih menggenggam nya.

"M-mianhae " gugup Yoong menyadari kesalahan nya, wajah Yoong langsung bersemu merah, bemo pun melaju meninggalkan bandara menuju ke rumah Zamir.

"Tunggu sebentar tuan" ujar sang supir turun dari bemo nya, ia mengetuk pintu rumah Zamir, dan pemuda itu membuka kan pintu nya.


"Iya Jaloo, ada apa?" Tanya Zamir pada supir bemo yang ditumpangi Yoong dan Seo.


"Ada turis yang mencari mu di bandara dari kemarin, aku tak tahu mereka dari mana" jawab Jaloo, Zamir menatap isi bemo milik teman nya itu, ia mengerutkan kening nya karena tak merasa kenal.


"Aku panggilkan mereka" ujar Jaloo yang kemudian menghampiri Yoong.


"Itu yang nama nya Zamir tuan, ini rumah nya" ujar Jaloo.



"Baiklah" Yoong langsung turun bersama Seo.


"Ini untuk mu" Yoong memberikan 500 ruppe untuk Jaloo, yang awal nya ingin menolak, tapi melihat banyak nya uang yang Yoong berikan, ia pun menerima nya.


"Terima kasih tuan" ucap nya girang, dalam hati ia bersorak, uang 500 rupee adalah penghasilan nya selama sebulan jika ramai turis.


"Apa saya mengenal tuan?" Tanya Zamir menatap penuh tanya pada Yoong, yang menggeleng.


"Tapi kamu mungkin mengenal dongsaeng ku" jawab Yoong, Zamir mengerutkan kening nya.



"Rio, traveller vloger yang sebulan lalu datang kemari" jelas Yoong, Zamir terbelalak, ia menatap serius wajah Yoong dan membandingkan nya dengan wajah Rio yang dia ingat.

"Rio, traveller vloger yang sebulan lalu datang kemari" jelas Yoong, Zamir terbelalak, ia menatap serius wajah Yoong dan membandingkan nya dengan wajah Rio yang dia ingat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya ya, mari silakan masuk tuan, nona" Zamir pun membawa para tamu nya masuk ke dalam rumah.


"Pooja, ada tamu istimewa dari Korea, siapkan jamuan" seru Zamir memanggil Pooja yang berada di dapur rumah nya.



"Anda memang mirip dengan tuan Rio, saya sudah mendengar apa yang menimpa nya, dan saya turut prihatin tuan, andai bisa, saya bersedia membantu tuan Rio, demi kebebasan nya" ujar Zamir lirih, menunduk sedih karena ia tak kuasa berbuat sesuatu.



"Untuk itulah kami kemari, kamu bisa menolong Rio" ujar Yoong tentang kedatangan nya.


"Benarkah tuan? Apa yang bisa saya lakukan untuk tuan Rio?" Semangat Zamir.






#TBC

Journey of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang