Rio berangkat ke kantor nya, sendirian, tak lupa ia menenteng americano di tangan kanan nya.
"Boy" sapa Yoong di lobby kantor sang appa.
"Pagi hyung, ini untuk mu" Rio menyerahkan kopi nya pada Yoong.
"Aku tak suka, rasa nya pahit sekali" ternyata Rio memberikan kopi nya pada Yoong bukan karena ia mengingat sang hyung, tapi karena ia tidak suka americano, Yoong terkekeh menerima pemberian dari dongsaeng nya itu, tanpa Rio tahu, ada seseorang menatap interaksi nya dengan Yoong.
"Jadi itu anak baru yang mulai bekerja hari ini" gumam Chaenyeol sang kepala keuangan di kantor Kwon.
Rio pun mulai menduduki meja kerja nya, dimana ia seruangan dengan Sehun, Jongin, Xiumin, dan Suho sang kepala pemasaran, dan Chaenyeol, dengan santai nya Rio duduk sambil memainkan ponsel nya membalas chat istri manja nya yang mulai merengek kangen, Chaenyeol memberi kode pada teman-teman nya, dan yang lain pun mengangguk.
"Hei, anak baru, siapa nama mu?" Tanya Sehun.
"Rio" jawab Rio santai
"Belikan aku Americano" ujar Sehun yang duduk disamping kanan Rio.
"Aku ingin latte" imbuh Jongin
"Aku muffin coklat dan americano" tambah Suho
"Aku nasi ayam hainan dan olong tea" Xiumin tak mau ketinggalan, tapi Rio acuh, dia tetap mengutak-atik ponsel nya.
"Hei! Kamu dengar tidak. . . " hardik Sehun karena merasa di acuhkan, Rio memberi kode isyarat tangan untuk diam pada Sehun, ia lalu berdiri untuk mengangkat telpon dari Rose, para pegawai senior itu pun kesal.
Dan sekembalinya Rio, pria itu pun mulai mengutak-atik komputer nya.
"Kamu pegawai baru kan? Sudah seharus nya menuruti kata-kata kami sebagai senior mu" kesal Jongin berdiri disamping meja Rio.
"Biar ku selesaikan pekerjaan ku dulu" santai Rio, Suho memberi kode untuk teman-teman nya berkumpul di meja nya, membahas aksi pembullyan yang akan mereka lakukan pada Rio, yang mereka tahu adalah pegawai baru, karena Yoong tadi meminta Rio membelikan kopi, disini terjadi kesalahpahaman, sewaktu Rio memberikan kopi nya pada Yoong tadi, ditambah saat jam istirahat, Rio langsung pergi dan mengabaikan pesanan teman-teman baru nya tadi.
"Lihatlah, di baru saja keluar dari ruangan presdir, pasti tuan Kwon tadi menyuruh nya membelikan sesuatu" ujar Xiumin yang melihat Rio keluar dari ruangan sang ayah.
"Jadi, kita yang lebih senior juga berhak untuk menyuruh nya" timpal Jongin.
"Aku setuju" kata Sehun
Rio kembali ke meja nya, dan sibuk dengan pekerjaan nya lagi, dan tepat jam lima, Rio pun mematikan komputer nya.
"Waktu nya pulang" seru Rio sambil meregangkan otot-otot nya, semua yang di ruangan itu pun menatap tak senang pada Rio, Chaenyeol dan yang lain pun menghampiri nya, mereka terkejut dengan wallpaper di layar komputer Rio yang menggunakan gambar Rose.
"Ini belum waktu nya pulang, jadi kamu harus tinggal terlebih dahulu" kesal Chaenyeol, Rio menatap bingung pada pria-pria yang mengerubuni nya itu.
"Kenapa? Pekerjaan ku sudah selesai" tanya Rio polos.
"Kurang ajar" Chaenyeol pun emosi, ia hendak menghajar Rio tapi yang lain menahan nya.
"Biar aku yang memberi nya pelajaran" geram Suho.
"Ikut aku" bentak nya pada Rio, mereka pun memasuki sebuah ruang rapat kecil di divisi mereka.
Rio berdiri di depan Suho yang berkacak pinggang dengan wajah emosi nya.
"Dengarkan aku anak baru, jam pulang kantor ini adalah jam 8, kamu tahu itu?" Teriak Suho.
"Setahuku jam lima tuan" elak Rio.
"Mereka pulang jam 8 dan kamu tak seharus nya mendahului mereka, sebelum pekerjaan mereka selesai, kamu harus tetap tinggal di kantor, dan satu lagi, di kantor ini dilarang memakai foto yang bukan keluarga nya sendiri sebagai wallpaper komputer" Suho masih belum menurunkan nada bicara nya.
"Aku menggunakan itu sebagai penyemangat kerja ku" balas Rio beralasan.
"Aku tahu, dan yang di ijinkan hanya lah foto keluarga, bukan foto artis" hardik Suho yang mulai kesal.
"Dia istri ku" jujur Rio.
"Jika dia istri mu, lalu pengacara Seohyun adalah ipar mu, begitu, huh?" Ejek Suho.
"Dia memang ipar ku" gumam Rio, tanpa terdengar oleh Suho.
"Sekarang keluar, pergi belikan kami kopi, karena kami harus lembur, dan ganti wallpeper mu dengan foto keluarga" teriak Suho.
"Baik tuan" jawab Rio membungkuk hormat sebelum pergi.
"Huft" Suho menghela nafas begitu Rio pergi, ia pun kemudian keluar, dan curiga menatap Chaenyeol, Sehun, Xiumin dan Jongin berkerumun di meja Rio.
"Apa yang terjadi?" Tanya Suho, melihat wajah tegang keempat sahabat nya, ia pun penasaran, lalu ikut mengechek komputer milik Rio, dan. . .
Jeng. . . Jeng. . . .
Matanya terbelalak menatap foto wallpaper milik Rio.
"B-bukan kah ini presdir Kwon" gagap Suho gemetar
"D-dan CEO Yoong" imbuh Chaenyeol, ketakutan
"Jika ada Rio si pegawai baru disini, berarti dia. . . " gumam Jongin menebak.
"ANAK NYA" seru mereka spontan, dengan ekspresi nyaris menangis dan ketakutan, Rio pun tiba dengan kopi dikedua tangan nya.
Ceklek
Kelima pria tadi pun spontan menoleh.
"T-tuan, saya bantu, dan mohon maaf untuk kesalahpahaman kami tadi" mohon Suho ramah, lalu mengambil alih kopi yang ada ditangan Rio.
Bruk
Chaenyeol pun jatuh pingsan, Sehun, Xiumin dan Jongin pun panik.
"Apa yang terjadi?" Bingung Rio.
"Tidak ada tuan, silakan anda boleh pulang sekarang" ujar Suho dengan senyum ketakutan nya, Rio pun hanya menggedikan kedua bahu nya tak mengerti dengan perubahan sikap Suho dan yang lain.
#TBC
Satu chap lagi tamat
KAMU SEDANG MEMBACA
Journey of Love
FanfictionLimario, seorang traveling vloger yang belum begitu terkenal, tanpa sengaja bertemu dengan artis papan atas yang sedang dalam pencarian polisi karena tiba-tiba menghilang, urusan menjadi runyam karena sang artis yang begitu manja, tak bisa apa-apa...