Limario, seorang traveling vloger yang belum begitu terkenal, tanpa sengaja bertemu dengan artis papan atas yang sedang dalam pencarian polisi karena tiba-tiba menghilang, urusan menjadi runyam karena sang artis yang begitu manja, tak bisa apa-apa...
"Katakan apa yang kamu lihat selama mereka disini Zamir, dan aku akan merekam nya, mungkin ini bisa meringankan hukuman Rio" ujar Yoong pada Zamir.
"Sebelum nya, kenalkan, aku Kwon Yoong, kakak kandung Rio, dan ini Seohyun, pengacara Rio" ucap Yoong
"Saya Zamir, dan ini adik perempuan saya Pooja" balas Zamir.
"Baik Zamir, aku akan memasang kamera nya, Jika nona Seo bertanya tolong jawab ok" ujar Yoong, Zamir mengangguk mengerti.
Proses perekaman pun berlangsung dengan lancar, Yoong bukan nya mendengar apa yang Zamir ucapkan, tapi malah sibuk menatap serius wajah Seo, tak hanya Zamir, Pooja pun juga mengungkapkan apa yang ia lihat diantara Rio dan Rose, selama mereka menginap di rumah Zamir.
"Terima kasih Zamir, Pooja, besok adalah sidang pertama kasus Rio, semoga kami tidak terlambat membawa ini sebagai bukti nya.
"Semoga tuan, dan sebaiknya anda menginap saja, karena di sekitar sini tidak ada hotel tuan" tawar Zamir.
"Besok saya akan antar tuan dan nona ke bandara" lanjut nya, Yoong pun setuju, tapi dia lebih memilih untuk terjaga di depan rumah Zamir dan membiarkan Seo menempati kamar yang pernah Rose dan Rio tempati.
"Saya percaya tuan Rio tidak bersalah, dia orang yang sangat baik dan perhatian pada nona Rose" ujar Zamir yang menemani Yoong duduk di depan rumah nya.
"Iya Zamir, Rio bukan lah orang yang seperti itu, tak mungkin dia menculik Rose, dia tak punya waktu untuk memikirkan hal-hal semacam itu, dalam hidup Rio, travelling adalah segala nya" balas Yoong.
"Tapi tuan kenapa nona Rose tak membela tuan Rio?" Tanya Zamir aneh, Yoong tersenyum memahami keanehan yang Zamir tunjukan lewat raut wajah nya.
"Rose adalah penyanyi terkenal, dibawah naungan sebuah agensi, di Korea, jika seorang artis mempunyai masalah, mereka biasanya cenderung diam dan menyerahkan semua penanganan pada agensi, itu sudah jamak dan biasanya sudah ada dalam perjanjian kontrak dari awal" jawab Yoong.
Lelah, Yoong pun tertidur, di temani Zamir yang berjaga untuk tamu nya.
Dan di Korea, hari telah berganti.
Sidang pertama kasus Rio akan di gelar hari ini, keluarga Rio nampak gelisah karena Yoong dan Seo belum kunjung datang, Seulgi dan Jenno pun datang.
"Appa, eomma, sudah waktu nya" ujar Seulgi.
"Ah baiklah" jawab Yuri yang kemudian keluar bersama sang istri, memasuki mobil pribadi nya lengkap dengan supir dan bodyguard, Jenno dan Seulgi sendiri menaiki mobil yang berbeda, menuju ke pengadilan.
Setiba di pengadilan, mereka menemui Rio terlebih dahulu yang berada di tahanan khusus pengadilan.
"Boy" Jessica mendekati sel Rio dan menggenggam tangan kanan sang putra.
"Hari ini, kebenaran akan terungkap, kalian jangan khawatir" ucap Rio sukses membuat sang eomma menangis, karena selama ini sang putra tak pernah mau berbicara.
"Iya, gumawo ne, akhir nya anak eomma mau bicara" ucap Jessica menangkup pipi kanan Rio dengan tangan nya, Rio pun tersenyum.
"Jenno" panggil Rio pada sahabat nya.
"Ne Rio?" Jenno mendekat.
"Nanti Rose akan datang sebagai saksi dari pihak kita" beritahu Rio.
"Apa?" Jenno terbelalak tak percaya.
"Dia datang dengan penyamaran, jika aku menatap seseorang, berarti itu Rose, temui dia ne" pinta Rio, Jenno mengangguk.
"Baiklah, sampai ketemu di dalam" ujar Jenno, yang berpamitan hendak memasuki gedung pengadilan.
Di India sendiri, Yoong dan Seo sudah diantar oleh Zamir ke bandara, kedua orang itu takjub melihat interior dan fasilitas lengkap di dalam bemo Zamir.
"Baiklah Zamir, kami pamit ne, dan ini untuk mu" Yoong menyerahkan amplop coklat berisi uang kepada Zamir.
"Tidak tuan, jangan lakukan ini, saya dan Pooja tulus membantu tuan karena memang kebaikan tuan Rio, saya tidak menginginkan yang lain kecuali kebebasan untuk tuan Rio" tolak Zamir, Yoong dan Seo pun saling berbagi tatapan.
"Terima kasih Zamir" Yoong langsung memeluk Zamir.
"Sampaikan salam kami untuk tuan Rio, dan nona Rose jika tuan bertemu dengan nya" pesan Zamir.
"Pasti Zamir" Yoong dan Seo pun kemudian memasuki bandara, keduanya tak sadar jika tangan mereka bergandengan.
Kembali ke Korea
"Baik, sidang kita mulai dengan pembacaan tuntutan terlebih dahulu" ujar hakim ketua, kemudian jaksa penuntut umum pun membacakan tuntutan nya.
"Menuntut tuan Kwon Limario dengan penjara minimal 7 tahun, dan maksimal 10 tahun, dan kerja sosial 120 jam, atas tuduhan penculikan nona Kim Rosseane, serta denda 1 milyar ₩on, atau kurungan selama 5 tahun penjara atas kerugian material yang ia sebab kan" selama jaksa membacakan tuntutan, Rio melirik gadis dengan bucket hat dan syal yang menutupi sebagian wajah nya itu, Jenno pun paham, ia segera mendekati Rose.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Saya Jenno, nona, sahabat Rio" ucap Jenno, Rose mengangguk.
Jimin berdiri dengan wajah angkuh nya, dia puas dengan tuntutan yang dibacakan oleh jaksa penuntut umum, ia melirik bangga ke arah Taeyeon dan keluarga nya yang menyaksikan sidang, ia masih belum sadar jika si bungsu sudah pergi dari rumah.
"Dan tuan Rio, apa anda tidak memiliki kuasa hukum? Anda tidak ingin menghadirkan saksi?" Tanya hakim ketua pada Rio.
"Maaf yang mulia, kami membawa saksi kunci" interupsi Jenno mengangkat tangan kanan nya, semua perhatian pun langsung terfokus pada Jenno, termasuk pihak Kim dan Star Entertainmen.
"Baik, waktu dan tempat kami persilakan pada. . . ?" hakim ketua mempertanyakan nama sang saksi.
"Kim Rosseane" jawab Rose membuka penyamaran nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suasana ruang sidang pun langsung menjadi gaduh dengan kehadiran Rose yang justru malah menjadi saksi di pihak musuh nya, termasuk Kim Taeyeon yang terperanjat melihat sang putri hendak melawan nya.