8. Korea Geger

1.8K 322 74
                                        

Prank




Kim Taeyeon melempar gelas nya kearah kaca di ruang kerja nya, membuat keluarga nya, juga Wendy sebagai manager Rose terjengkit kaget.


Plak


Dia memukul wajah salah satu bodyguard sang putri karena kelalaian nya.



"BODOH" hardiknya marah.


"Kalian hanya menjaga satu gadis saja tidak becus, bagaimana kalian akan menjaga seluruh keluarga ku jika kami harus keluar bersama?" Teriak Taeyeon marah, Jisoo memeluk Jennie yang ketakutan melihat amukan sang ayah, untung Lauren tidak sedang bersama mereka, kabar kabur nya Rose telah sampai di telinga Taeyeon dua hari kemudian, karena Wendy dan bodyguard agensi menunggui Rose di bandara.



"Jika Rose tak kunjung ditemukan, nyawa kalian yang akan jadi pengganti nya" ancam Kim Taeyeon membuat Wendy dan pemimpin keamanan keluarga Kim meneoan ludah ketakutan.

Dan agensi tempat Rose bernaung sebagai artis nya pun telah mengkonfirmasi, jika artis mereka Kim Rosseane, telah hilang.

"Kami Selaku Agensi Dari Kim Rosseane Menyampaikan Kabar Buruk, Bahwa Artis Kami Tersebut Telah Hilang, Dan Tidak Menutup Kemungkinan, Dia Di Culik" konferensi pers dari CEO agensi Rose, Star Entertainment.



"Artis Penyanyi Kebanggan Korea Kim Rosseane Di Culik"




"Penyanyi Ternama Korea Kim Rosseane Hilang, Ia Di Culik"




"Kim Rosseane Di Culik"



Itulah bunyi beberapa headline news, berita di Korea Selatan, negara itu geger dengan kabar penculikan Rose, para penggemar nya bahkan sudah mentrendingkan taggar #saveourosie dan #finerose, karena menurut mereka, dengan menyerukan penyelamatan dan penemuan Rose di media masa akan membuat si penculik ketakutan.



Kepolisian internasional pun dilibatkan, karena Rose hilang di Perancis, Tiffany terus menangisi putri nya yang menghilang secara tiba-tiba, ia tahu seperti apa sifat Rose, jadi ia begitu mencemaskan nya, Kim Taeyeon pun terpaksa membatalkan pertemuan nya dengan keluarga Park, karena kejadian ini.



Dan di Belgia

Rose enggan menyantap makanan yang dibeli Rio tadi, pemuda itu keluar dari kamar mandi dan menatap Rose curiga.



"Baju dan celana yang kamu pakai, sepertinya aku merasa tidak asing dengan itu" kata Rio sambil memincingkan matanya, ia lalu melirik tas ransel nya.



"Jangan bilang. . . " ucap nya tak percaya, tapi Rose mengangguk polos.


"Astaga" Rio menepuk jidad nya tak percaya.




"Bahkan baju pun aku harus berbagi denganmu" keluhnya frustasi sambil menjatuhkan tubuhnya diatas kasur.


"Kamu lupa, bajuku sudah dua hari tidak ganti?" Protes Rose, dan malam itu, ia tak bisa tidur, sedangkan di ranjang sebelah Rio sudah terlelap pulas, Rose memiliki dua alasan kenapa ia tak bisa tidur, pertama, ia takut Rio akan berbuat yang tidak-tidak padanya ketika ia tertidur, kedua, perutnya kelaparan, yang akan selalu mengeluarkan suara setiap jam nya.


Dan dengan terpaksa, Rose akhir nya menyantap makanan yang Rio beli untuk nya tadi, dengan malas.




Nyam





Rose terhenyak merasakan makanan itu di mulutnya, yang ternyata sangatlah enak, kini ia menyesal, andai ia memakan saat masih hangat tadi, pasti bakal lebih nikmat, setelah kenyang, Rose baru bisa tertidur, padahal aslinya ia ingin terjaga untuk mencegah jika Rio berbuat sesuatu pada nya.




Keesokan harinya, Rose mengerutkan kening nya, dalam lelap, karena sinar matahari menembus tirai kamar, menyilaukan matanya, Rose langsung terhenyak dan duduk dengan wajah panik menyadari jika ia tertidur.


Sret




Ia menyingkap kasar selimut yang menutupi tubuh nya, lalu menoleh ke ranjang Rio, dan kosong, Rose terbengong curiga, lalu menarik selimut nya kembali untuk menutupi tubuhnya sampai sebatas dada.





"Jangan-jangan, dia kabur setelah menodai ku" pikir Rose nyaris menangis.





Ceklek





Rio tiba-tiba membuka pintu, ia membawa paper bag berisi roti panggang hangat dan minuman untuk mereka berdua, dalam hati Rose menghela nafas lega karena pikiran nya salah.



"Cepat selesaikanlah urusan mu, karena kita akan chek out sejam lagi" dingin Rio yang mulai membuka makanan nya sendiri.



Kini mereka pun telah bersiap untuk melanjutkan perjalanan nya kembali, ponsel Rose mati, ia mencabut sim card nya agar tak terlacak, tapi Rio tak tahu akan hal itu, setahu dia, Rose tak memiliki ponsel karena dia korban human trafficking jadi ponsel nya pasti di sita.



"Kita kemana?" Tanya Rose, tapi Rio tetap diam tak menjawab, untuk menghindari pertengkaran dan perdebatan, mereka sudah meninggalkan hotel sekarang.




"Aku bertanya kepada mu kenapa kamu tak pernah mau menjawab nya?" Protes Rose kesal pada Rio yang berjalan di depan nya, dan pria itu tetap acuh, yang membuat Rose jadi mengomel sendiri sepanjang perjalanan, memasuki area pedesaan terkecil di dunia, Durbuy.

"Aku bertanya kepada mu kenapa kamu tak pernah mau menjawab nya?" Protes Rose kesal pada Rio yang berjalan di depan nya, dan pria itu tetap acuh, yang membuat Rose jadi mengomel sendiri sepanjang perjalanan, memasuki area pedesaan terkecil di duni...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menyusuri jalanan desa ini berasa seperti berada di dunia Harry Potter, suasana nya hangat dan nyaman, desa ini sudah ada semenjak dari abad pertengahan, Rio begitu menikmati pemandangan dan pengambilan gambar di tempat ini.




"Dasar pria menyebalkan, apa dia tak punya mulut untuk menjawab pertanyaan ku, atau telinga nya tertinggal di hotel hingga dia tak mampu mendengar ku" omel Rose kesal di abaikan oleh Rio.




"Kuping ku panas mendengar ocehanmu, apa sarapan tadi memberimu banyak energi untuk terus berbicara sendiri?" Sindir Rio yang memunggungi Rose untuk mengambil gambar, wanita itu tersentak kaget, lalu menutup mulutnya, takut karena Rio mendengar semua ocehan nya, tapi ia juga kesal, karena jika Rio mendengar, lalu kenpa tak merespon pertanyaan dan ucapan nya?

Gadis itu menghentak-hentakan kedua kaki nya ke tanah, marah, kesal, malu, takut jadi satu.




#TBC

Journey of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang