Dunia Pertama 09

14.1K 1.8K 72
                                    


Sekarang objek plot kedua ada bersamaku, tetapi dimana pahlawan pria? Jangan bilang sistem memberikanku plot palsu!!

[Tuan rumah, berhentilah memfitnahku. Plot yang kuberikan itu selalu benar]

Omong kosong sekarang dimana pahlawan pria hah!!!

[Tuan rumah bersabarlah dulu.]

Sebelum perdebatan ini berlanjut pintu ruang privasi terbuka dari luar. Penampilan berantakan Izkel terlihat. Yah... walaupun berantakan dia masih saja tampan.

"Oh, kamu sudah datang"

"Paman!!"

Ira dan Lin segera menyambut Izkel, Arin hanya terdiam ditempatnya.

"Kak Izkel?"

Perhatian teralihkan pada Arin, "Kalian saling kenal?"

Arin mengangguk, "Dia seniorku"

"Oh kebetulan sekali, Izkel inilah orang yang aku bilang di chat tadi"

Izkel yang telah duduk di samping Arin, menatapnya dan berkata "Terimakasih" sambil tersenyum.

Arin hanya menjawab dengan anggukan kepala.

Mereka makan dengan harmonis, Arin telah berkali-kali melirik ke Izkel. Begitu juga sebaliknya, Izkel juga telah berkali-kali melirik Arin. Dan beberapa kali tatapan mereka bertemu. Tentu saja Arin lah yang selalu mengalihkan pandangannya duluan jika tatapannya bertemu dengan Izkel. Dan pada saat dia mengalihkan tatapannya, Telinganya yang merah terlihat.

Izkel merasa ingin sekali menggigitnya, Tetapi tidak boleh. Itu akan membuat Arin terkejut dan menjauhinya. Jadi dia segera mengenyahkan ide itu dari pikirannya.

Lalu acara makan selesai, Arin hanya memakan sedikit. Ira makan lebih banyak dari porsi Arin tetapi jika dibandingkan dengan Izkel itu masih jauh Karena sebagian besar hidangan ini dimakan oleh Izkel. Nafsu makannya sangat besar, Untungnya setiap pahlawan suka menjaga kesehatannya dengan cara berolahraga jadi tidak heran dia memiliki proporsi tubuh yang proporsional.

Keluar dari restoran, Ada sebuah mobil yang sudah menunggu.

"Ayo Arin aku akan mengantarmu pulang."

"Bukankah rumah kalian ada di Area villa pribadi? Tempat tinggalku berada di arah sebaliknya. Itu akan membuat kalian kerepotan Jadi aku akan kembali sendiri saja."

"Kalau begitu baiklah, Izkel antar Arin dengan selamat." Ira berkata sambil memasuk ke mobil

"Ya"

"Antarnya sampai depan pintu" katanya lagi

"Iya aku tau, Dia adalah tetangga depan suiteku." setelah berbicara Izkel segera menarik tangan Arin pergi, meninggalkan Ira yang terbengong.

Setelah Izkel dan Arin menghilang dia akhirnya sadar. "Apaa!!! Jadi Arin tetangganya. Aku kira dia hanya memiliki hubungan sebagai senior dan junior. Ternyata interaksi harmonis mereka karena dia adalah tetangganya.

Pertama teman senior-junior, kedua tetangga depan rumah. Lalu selanjutnya apa? Pacar?!!

***

Berjalan beriringan, Suasana Arin dan Izkel sedikit canggung. Yah itu karena adegan Izkel yang menggandeng tangannya dan baru sadar saat perjalanan pulang tinggal setengah perjalanan lagi.

Arin dan Izkel ingin memecahkan keheningan ini

"Aku" "Aku"

Rebut pahlawan itu!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang