Dunia pertama 17

13.2K 1.7K 77
                                    


"Arin, kamu ingin makan apa?"

Kiki bertanya setelah melihat menu, kali ini dia menanyakan makanan yang ingin dimakan Arin terlebih dahulu. Dia tidak akan egois seperti sebelumnya lagi.

"Aku ingin makan kue" Arin berkata dengan mata berbinar, kue di sini dibuat berbentuk bunga dan itu sangat cantik, Wajar untuk gadis feminim tidak tahan ingin menyicipinya, ini yang lain terkekeh...

"Baiklah makan kue nanti, ayo makan nasi dulu" Izkel berbicara, dia memutuskan untuk memesan menu makanan dengan nasi dan minuman untuk Arin dan untuk dirinya sendiri. Tidak lupa memesan beberapa kue yang telah dilihat Arin sebelumnya, setelah itu memberikan menu pada yang lainnya.

Gerakannya sangat alami, ini membuat orang-orang yang berada di meja itu kecuali Arin tentunya, menatapnya dengan tatapan mengerti sesuatu.

Apa yang mereka mengerti? Tidak perlu dikatakan, kalian pasti tahu itu.

"Apa ini saja?" Pelayan yang menerima pesanan bertanya menyadarkan keempat orang yang telah berdiam diri saja.

Sasha: "Aku ingin ramen"

Kiki: "Aku Spicy crispy chicken"

Lion: "Aku ramen juga"

"Tolong Nasi Kari untukku pelayan cantik" Bilen memesan dengan wajah centilnya.

Ini membuat Kiki membuang muka  dengan jijik, Bilen yang melihat itu tidak marah melainkan mengedipkan matanya pada Kiki saat Kiki kembali menatapnya, ini membuat Kiki kembali membuang muka, ada kemerahan di telinganya.

...

Makanan datang, mereka mulai mengambil sendok garpu dan sumpit masing-masing. Hanya Arin yang diam tidak menggerakkan tangannya, tangannya luka bagaimana caranya dia makan?

Izkel yang berada di sampingnya memikirkan itu juga, dia mengambil sendok alun sendok di samping makanan Arin dan mulai menyendok makanan Arin, dia akan menyuapi Arin.

Akh... Author mau juga!!

Sistem: Mimpi!! Pahlawan hanya milik tuan rumahku seorang!

Author: Ck..

Arin yang melihat sendok sudah berada di depan mulutnya menatap orang yang sedang memegang sendok.

"Aaa..." Karena Arin tidak membuka mulutnya Izkel memperagakan gerakan membuka mulut. Arin tersipu Malu, dia membuka mulut untuk memakan makanan itu. Izkel menyendok makanan terlalu banyak, dia sedikit kesulitan saat akan makan.

Pipinya menggembung karena Arin menyimpan makanan di pipinya, dia terlihat sangat menggemaskan, Itu yang sekarang berada di pikiran Izkel.

Dia tidak melihat tatapan orang lain yang ada di meja itu, Lion dan Bilen berhenti makan setelah melihat semua gerakan Izkel. Sejak kapan temannya mau menyuapi orang? Walaupun dia memiliki reputasi pria baik, tapi mereka tahu... Izkel itu tidak pernah ingin melakukan hal-hal semacam ini untuk seseorang terutama wanita. Sekarang mereka melihat ini tentu saja, mereka sangat terkejut.

Lalu untuk Sasha dan Kiki, mereka menatap Arin sedikit iri, Arin sangat cantik dan dia bahkan bisa membuat pria melakukan sesuatu untuknya tanpa harus berbicara terlebih dahulu. Mereka juga ingin mendapatkan perlakuan seperti itu huhu...

Izkel terus menyuapi Arin, sekarang pipinya Arin benar-benar sangat penuh. Saat Izkel ingin menyuapinya lagi, Arin menggelengkan kepalanya, matanya seperti berkata 'aku tidak bisa menerimanya lagi'

Karena Izkel hanya terdiam dia membuat mata memohon saat menatap Izkel, ini membuat Izkel sedikit tertegun tetapi dengan cepat dia kembali ke penampilan biasanya. Dia menaruh sendok kembali ke piring membuat Arin meringankan tatapannya karena lega.

Rebut pahlawan itu!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang