Arin tertidur pulas di tempat tidur empuknya, Tiba-tiba..."Kringggggg" Suara nyaring terdengar di pikirannya,
"Aduhhh...." Karena terkejut Arin terjatuh dari tempat tidurnya dengan posisi yang sangat memalukan.
Sistem yang melihat tuan rumahnya telah bangun, menghentikan suara itu.
"SISTEM SIALAN!!!"
Arin berteriak marah.
[Tuan rumah, Sistem hanya melaksanakan perintahmu]
"Nasib macam apa ini, Bisa-bisanya aku terikat dengan sistem sampah seperti ini!!" Arin berdiri sambil mengelus-elus bagian tubuh yang menyentuh lantai tadi karena kesakitan.
Sistem: [....] Aku hanya melaksanakan perintah tuan rumah, bukannya mendapat pujian, eh malah mendapat makian.
Penulis: Mampus!!!
***
Arin memasuki kampus sendirian, Yah... sendirian, karena waktu perjanjian Lana untuk menjaga Arin telah berakhir. Jadi mulai sekarang dia akan pergi ke mana ajah tanpa Lana, dan lebih bebas untuk mendekati pahlawan pria.
Memasuki kelas, Ternyata kelas sudah ramai, Arin mencari tempat duduk dan akhirnya pandangannya jatuh di kursi kosong sampingnya Izkel. Keberuntungan ini sangat bagus.
"Permisi, Bolehkah aku duduk di sini?" Arin bertanya dengan hati-hati.
Izkel yang telah memperhatikan Arin dari awal segera berkata boleh.
"Terimakasih" Arin segera duduk, seolah-olah tempat ini akan direbut oleh orang lain, Tentu saja gerakan lucu ini tidak lepas dari pandangan Izkel yang berada di samping.
Setelah itu pelajaran berakhir, Arin tidak terburu-buru keluar kelas. Dia menunggu orang lain pergi terlebih dahulu untuk melancarkan aksinya.
Izkel yang berada disampingnya menatap Arin dengan bingung dan akhirnya bertanya "Apa kamu tidak pergi makan siang?"
Arin Mengambil kotak makanan dari dalam tasnya dan menyerahkannya pada Izkel. Ternyata ini alasan dia bangun pagi, Membuat bekal makanan
"Untukku?"
Arin mengangguk "Terimakasih untuk makan malam kemarin"
"Oh, begitu" Izkel mengangguk mengerti. Karena dia makan malam di rumahnya kemarin, Jadi dia membuatkan makan siang sebagai ucapan terimakasih.
"Terimakasih, Apa kamu ingin makan bersama" Izkel bertanya sambil menggerakkan kotak makanan yang dipegangnya.
"Kamu makan milikmu dan aku akan makan milikku" Arin mengeluarkan satu kotak makan lagi, Yang diserahkannya adalah kotak makan bewarna biru dan miliknya adalah kotak makan bewarna merah muda. Modelnya sama, terlihat seperti bekal makan pasangan.
Izkel tersenyum lembut, "Kalau begitu ayo makan"
Izkel segera membuka kotak makanannya. Ada nasi, Ayam goreng bumbu, Sayur, telur dadar berbentuk kotak.
Arin mengeluarkan sebuah kotak makanan lagi, isinya adalah buah. Lalu mengeluarkan susu dari dalam tasnya. Ini adalah makanan empat sehat lima sempurna.
"Aku akan mencobanya" Dia mengambil sendok dan garpu yang diberikan oleh Arin dan mulai makan.
"Ini enak" Izkel berkata sambil menatap Arin dan tersenyum, menyebabkan ada rona merah di pipi Arin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rebut pahlawan itu!
FantasyArin berkeliling dunia untuk merebut semua pahlawan pria dari pahlawan wanita asli. Menggantikan posisi yang seharusnya menjadi milik pahlawan wanita itu. Dunia pertama: Cerita kampus, merebut dewa kampus sekaligus dewa di hati sepupunya. [Selesai✓]...