Dunia kedua: Masa reformasi, menjadi gadis lembut untuk merebut pemuda berpendidikan yang berasal dari kota.
[Selamat datang kembali tuan rumah]
Sebuah suara menyambut Arin di ruang hampa.
"Em" Arin berdehem malas sebagai tanggapan.
[Apa kamu ingin beristirahat dulu atau ingin langsung pergi ke misi selanjutnya?]
"Tunggu lima menit"
Lima menit kemudian...
"Kirim aku ke dunia selanjutnya"
[Baik, tuan rumah kita akan menunju dunia selanjutnya dalam 3.....2.....1 ]
...
Di sebuah ruangan kecil namun rapi dan bersih, seseorang di ranjang membuka mata.
"Sistem berikan aku informasi ceritanya"
[Baik, tuan rumah]
Setelah beberapa saat sebuah informasi memenuhi pikiran Arin.
Di dunia ini menceritakan tentang Helen yang datang ke desa untuk mengikuti Kevan, bahkan demi Kevan dia meninggalkan kemewahan yang diberikan oleh orang tuanya dan malah bekerja keras di desa kecil ini.
Tidak! dia tidak bisa dibilang bekerja keras, karena semua pekerjaannya itu dilakukan oleh Arin.
Arin adalah anak desa, yah... Walaupun dia anak desa, dia tidak terlihat seperti anak desa pada umumnya. Kulitnya tetap putih walau telah berjemur setiap hari, rambutnya lembut, dia wangi, kuat dan pekerja keras, baik hati, sayangnya kebaikan hatinya itu membuatnya menjadi umpan meriam yang menyedihkan.
Dia di benci oleh semua gadis dan wanita yang telah menikah di desa ini karena terlalu cantik dan dia selalu saja di manfaatin gadis dan wanita desa, bahkan gadis yang berasal dari kota juga memanfaatkannya. Mereka selalu meminta Arin untuk membantu mereka menyelesaikan tugas milik mereka dengan alasan sakit atau sedang terburu-buru karena keluarganya ada yang sakit.
Wajah mereka saat meminta bantuan selalu memelas dan berpura-pura kesulitan. Jika wajah Arin terlihat ragu dan seperti ingin menolak mereka akan langsung pergi tanpa menunggu jawaban Arin, pada akhirnya Arin hanya bisa mengerjakan tugas untuk mereka.
Kepala desa dan pada pria yang ada di desa ini selalu merasa kasihan pada Arin, Arin adalah anak seorang ibu tunggal yang sakit-sakitan. Dia harus bekerja dan merawat ibunya secara bersamaan, ini pasti membuatnya lelah. Mereka mencoba membantu Arin tetapi ditolak oleh Arin dengan lembut, kepala desa yang sudah terbiasa dengan hati Arin yang terlalu baik, dia selalu memotong penghasilan dari semua orang yang memberikan tugas itu pada Arin dan memberikannya pada Arin. Hal ini tidak membuat Arin tertolong, melainkan malah mendapatkan kebencian yang lebih parah. Jika kepala desa dan para pria ada di sana mereka tidak akan melakukan apapun pada Arin tetapi saat tidak ada kepala desa dan para pria desa ini, mereka akan memaki Arin, mendorong atau memukulnya, mereka bahkan mengambil kembali penghasilan mereka yang dipotong oleh kepala desa dari tangan Arin.
Penghasilan itu berupa kupon belanja, seperti kupon daging, kupon kain, kupon biji-bijian. kalian bisa membeli barang dengan itu atau menukarnya dengan uang. Disini uang sangat sulit dicari, harus bekerja keras terlebih dahulu untuk mendapatkan poin pekerjaan. Karena pekerjaan di sini hanyalah pertanian, jadi mereka harus membajak tanah, menanam bibit, memotong hasil panen terlebih dahulu, berapa banyak dia menyelesaikan tugasnya maka poin pekerjaan akan banyak juga. Jadi jika poin pekerjaan banyak, kupon untuk mencukupi kehidupan masing-masing akan lebih banyak di diperoleh sehingga mereka bisa melewati hari-hari tanpa harus takut kelaparan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rebut pahlawan itu!
FantasiaArin berkeliling dunia untuk merebut semua pahlawan pria dari pahlawan wanita asli. Menggantikan posisi yang seharusnya menjadi milik pahlawan wanita itu. Dunia pertama: Cerita kampus, merebut dewa kampus sekaligus dewa di hati sepupunya. [Selesai✓]...