Dunia Pertama 07

14.9K 1.8K 104
                                    


Arin sekarang berada di lokasi plot pertama dimulai, Tempat ini berada di dekat supermaket besar jadi dia mampir dulu ke supermarket untuk membeli susu lalu pergi ke penyerangan untuk mengacaukan plot.

Sambil membawa susu ditangannya, Arin berjalan selangkah demi selangkah menuju penyebrangan.

Sudah ada seorang nenek-nenek yang berdiri di pinggir jalan penyebrangan. Tidak jauh dari situ ada Lana yang sedang memeriksa ponselnya. Lana belum memperhatikan nenek-nenek itu, jadi ini adalah kesempatan.

Arin berjalan ke arah nenek-nenek itu, "Nek... Apa kamu ingin menyebrang? Tunggu sebentar biar saya bantu" Arin memasukkan susu yang dibelinya ke dalam tas miliknya. dan berdiri di samping nenek itu dan memegang lengannya dan berjalan sambil memapahnya saat lampu sudah menunjukkan bahwa pejalan kaki sudah boleh menyebrang.

wanita tua ini pasti memikirkan tentang Jika dia menyebrangi jalan ini, itu akan memakan waktu lama, karena jarak penyebrangan ini jauh, dan jika tidak menyebrang dengan cepat, waktu penyebrangan akan berakhir dan dia masih berdiri sendirian di tengah jalan seperti ini.

Dia sedang berada di tengah jalan penyebrangan bersama Arin, dan waktu penyebrangan sudah akan berakhir.

"Kamu pergilah dengan cepat, Jangan hiraukan nenek"

Nenek itu menyuruh Arin untuk pergi duluan, Arin memasang wajah cemberut "Tidak, aku akan bersamamu nenek" Suara Arin lembut dan terkesan sedikit centil

Arin mengulurkan tangannya pada pengemudi yang berada di samping kanannya, berharap dengan ini para pengemudi bisa menunggu sebentar.

Setelah perjuangan, akhirnya mereka sampai ke tujuan. dengan selamat.

"Nenek ingin pergi kemana lagi?" Arin bertanya dengan lembut.

Wanita tua tua itu tersenyum, "Aku ingin pergi ke apartemen cucuku"

"Eh... cucu? Lalu kenapa nenek sendirian, Cucu nenek sangat tidak berbakti" Arin berkata dengan sedikit amarah, wanita tua itu tersenyum lagi

"Aku yang tidak memberitahu dia, sedikit kejutan"

"Ah maafkan aku" Arin sedikit malu karena sudah memfitnah cucu Wanita tua ini.

"Tidak apa"

'Sistem, lihat apakah Izkel melihat'

[Tuan rumah, Pahlawan tidak ada di sini]

'Apa? Bukankah Izkel melihat Lana membantu nenek tua ini? kenapa sekarang dia tidak ada? Apa yang salah? sistem beritahu aku, Kamu tidak memberiku plot palsu bukan?!'

[Tuan rumah, sistem tidak tau... Itu yang dikatakan oleh plotnya]

'Sistem rongsokan ini!!'

[Tuan rumah, sistem bukan rongsokan!]

'Bukan rongsokan kali begitu kamu adalah sistem rusak'

Sistem: [...] Tuan rumah sangat jahat, ini membuatku ingin menangis

Penulis: Kamu sistem rusak, Sebuah sistem tidak bisa menangis

Sistem: [...] Penulis sialan ini!!

***

"Aku akan menemanimu, katakan arahnya"

"Tidak perlu, Ini akan membuatmu menunda sesuatu"

"Tidak apa, Tidak ada sesuatu yang penting, setelah mengantar nenek Aku hanya akan pulang ke apartemenku. Tidak ada yang harus aku lakukan sekarang"

"Baiklah, kalau begitu aku akan merepotkanmu untuk membantuku"

"Baik serahkan padaku, Katakan alamatnya, aku akan mengantarmu ke sana"

Rebut pahlawan itu!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang