07. Meet

188 31 3
                                    

Biasakan vote sebelum membaca dan selamat membaca:)

*****
Acara kumpul yang telah dibuat akhirnya tidak jadi dilakukan karena adu mulut Reyhan dengan Devan tadi.

Devan memutuskan untuk pulang dan Raka tetap di apartemen Gerald karena ingin menginap.

Saat ini Devan sedang melajukan mobilnya menuju ke rumah. Kata-kata Reyhan tadi masih terngiang jelas di telinganya.

Devan menghentikan mobilnya. Entah kenapa pikirannya tiba-tiba jatuh kepada gadis yang ia telantarkan tadi siang, Kanara.

Bagaimana keadaan gadis itu? Apakah baik-baik saja?

Tangannya terulur mengambil gantungan hello kitty yang terletak di dashboard.

Devan menatapnya sebentar lalu kembali menaruhnya dan memutar balik mobilnya.

Tujuannya sekarang adalah rumah Kanara. Entah kenapa ia sekarang ingin menemui gadis itu.

Setelah beberapa lama akhirnya ia sampai di depan rumah Kanara.

Tangannya menekan bel yang terdapat di samping pagar.

Tak lama kemudian terdengar suara seseorang yang sedang membuka kunci pagar.

Saat pintu pagar terbuka nampak lah gadis cantik dengan balutan piyama tidur bermotif beruang.

"Lho? Kak Devan," ujarnya.

"Malam Na," sapa Devan.

"Malam Kak," balas Kanara. "Kak Devan ngapain kesini malam-malam?"

"Gue...."

"Masuk dulu ayo," ajak Kanara mempersilakan Devan masuk.

Devan menekan tombol pada kunci mobilnya lalu masuk ke dalam halaman rumah Kanara.

"Mau di dalam apa di sini?" tanya Kanara saat mereka sampai di teras depan.

"Di dalam ada siapa?" tanya Devan.

Kanara menggeleng. "Ayah di luar kota, Bunda di rumah sakit, dan abang lagi ke rumah temannya."

"Yaudah di sini aja," ujar Devan duduk di kursi teras.

"Aku buatin minum ya." Kanara bergegas pergi ke dalam rumah.

"Nggak usah, gue nggak lama."

"Gak apa-apa kok bentar ya."

Devan menatap kepergian Kanara. Lagi-lagi ucapan Reyhan terngiang di telinganya membuat ia tiba-tiba mengingat sesuatu.

Flashback on.
"Dear Kanara Arkhania! Will you be my girlfriend?!" teriak seorang lelaki berpakaian seragam SMA yang berlutut di hadapan seorang gadis.

Dia Gavin Regantara, ketua OSIS di SMA Bina Permata. Seseorang dengan wajah tampan khas blasteran Indo-Rusia.

Gadis itu meminta untuk Gavin agar berdiri.

"Gimana Nar?" tanya Gavin kepada Kanara.

Gadis itu menggeleng. "Aku nggak bisa jadi pacar Kak Gavin."

Jawaban dari Kanara berhasil membuat semua orang yang menyaksikan itu terkejut. Ketika banyak siswi yang rela berjuang dengan susah payah untuk menjadi pacar seorang Gavin, dengan mudahnya Kanara menolak cinta Gavin.

"Kenapa Nar? Apa kamu nggak suka sama bunga dan coklat ini? Kamu mau apa? Aku bisa turutin semuanya," ujar cowok itu bersungguh-sungguh.

Kanara menggeleng lalu melepaskan tangan Gavin yang menggenggam tangannya. "Aku nggak mau semua itu Kak."

KANARA StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang