19. Misi seseorang

241 33 12
                                    

Devan segera membuka pintu tersebut dan nampaklah gadisnya sedang berbaring ditemani seorang wanita paruh baya.

"Permisi," ucap Devan.

Kanara dan Kania menoleh ke arah pintu membuat Devan berjalan mendekat.

"Kak Devan," gumam Kanara.

Devan mencium tangan Kania. "Devan, Tante."

Kania tersenyum tipis. "Saya Kania, Bundanya Kana. Kamu siapanya Kana?"

Devan menatap Kanara dan Kania secara bergantian. "Saya-"

"Saya kakak kelas Kanara," jawab Devan. "Sekaligus pacar Kanara."

Kanara membulatkan matanya, ia tidak menyangka jawaban itu akan keluar dari mulut Devan.

"Oh ini ya yang sering diceritain itu?" tanya Kania menggoda Kanara.

"Ih Bundaaa," rengek Kanara.

Kania terkekeh pelan lalu beralih menatap Devan. "Kamu mau ke sekolah?"

Devan mengangguk canggung. "Iya Tan."

"Tante bisa titip Kana bentar gak? Mau beli makanan dulu di kantin," ujar Kania.

Devan mengangguk. "Iya Tan, saya jagain Kana di sini."

"Yaudah makasih ya." Kania mengelus rambut Kanara. "Bunda ke kantin dulu sebentar ya. Kamu disini sama Devan."

Kanara mengangguk. "Bunda hati-hati ya."

Setelah Kania keluar dari kamar, Devan duduk di kursi yang diduduki Kania tadi.

"Gimana keadaan lo?" tanyanya.

"Aku baik-baik aja kok," jawab Kanara tanpa menatap Devan, pandangan gadis itu masih lurus ke depan tanpa menghiraukan Devan yang berada di sampingnya.

"Kalo orang ngomong itu diliat mukanya!" cetus Devan.

Kanara diam tidak menjawab ucapan Devan.

"Kemaren balik sama siapa lo?" tanya Devan.

Kanara menoleh. "Sama cowok."

Devan membulatkan matanya. "Cowok siapa? Lo selingkuh dari gue?!"

Kanara berdecak dan memutar bola matanya malas. "Siapa yang selingkuh sih!"

"Lo bilang balik sama cowok!"

"Lah sopir taksi kan cowok Kak."

Skakmat. Kanara berhasil memancing Devan. Cowok menatap Kanara kesal, kenapa gadis itu jadi menyebalkan sekarang.

"Cemburu sama sopir taksi?" tanya Kanara.

Devan bergerak salting. "Ya kali gue cemburu."

"Ngaku aja padahal."

"Gue nggak cemburu!"

"Kak Devan cemburu kan? Ngaku ayo!"

"Nggak!"

"Kak—"

"Masih ngomong gue cemburu gue sumpel mulut lo pake kaos kaki!" ancam Devan.

Kanara menutup mulutnya menggunakan telapak tangan. "Nggak kok gak ngomong lagi."

"Lo udah sarapan?" tanya Devan.

Kanara mengangguk. "Udah."

"Minum obat?"

"Udah."

"Ngemil?"

"Udah."

"Bego?"

KANARA StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang