31. Rey kenapa?

95 16 0
                                    

Biasakan vote sebelum membaca dan selamat membaca:)

*****
Bel pulang sekolah telah berbunyi. Kanara berlari cepat keluar kelas karena teman-teman Devan sudah menunggunya di parkiran.

Sampai di sana, ia melihat Reyhan, Gerald, dan Raka telah duduk di motornya masing-masing.

Tanpa mengucapkan sepatah kata, Reyhan menyodorkan sebuah helm.

Kanara menerima lalu memakainya dan naik ke atas motor Reyhan.

Tanpa banyak bicara, motor melaju keluar area sekolah. Kanara merasa sedikit tak nyaman karena Reyhan sama sekali tidak berbicara.

"Kak Rey," panggil Kanara.

Tidak mendapat sahutan, Kanara berinisiatif memanggilnya kembali. "Kak—"

"Apa?!" sahut Reyhan mengeraskan suaranya.

"Nanti mampir di minimarket sebentar ya, aku mau beli minum," ujar Kanara.

"Iya," sahut Reyhan.

Kanara tersenyum tipis. "Makasih Kak."

Setelah beberapa saat, motor berhenti di depan minimarket sesuai permintaan Kanara tadi. "Mau ikut masuk?"

Reyhan menggeleng lalu melepas helm nya dan mengeluarkan ponsel.

Melihat itu, Kanara langsung masuk ke dalam minimarket dan mengambil apa yang akan ia beli.

Niatnya hanya untuk membeli minum berubah saat ia melihat jajaran snack kesukaannya.

Dengan mata berbinar, Kanara memasukan beberapa snack ke dalam keranjang.

Setelah dirasa cukup, Kanara membawa keranjang ke kasir dan melakukan transaksi di sana.

Gadis itu keluar dari minimarket dengan satu kresek besar di tangan kanannya.

"Beli minum berapa botol?" tanya Reyhan datar.

Kanara bergumam. "Lima. Sama cemilan juga."

Reyhan berdecak lalu menyalakan motornya.

"Naik."

Bukannya naik Kanara malah bengong. Tangannya memegang kantung kresek. Lalu bagaimana ia memakai helm?

Reyhan yang mengerti menghela nafas lalu memakaikan helm kepada Kanara membuat gadis itu membulatkan matanya.

Tanpa mempedulikan ekspresi Kanara, Reyhan mengambil kantung kresek itu lalu ia kaitkan pada stang kiri.

"Naik atau gue tinggal?" tanya Reyhan.

"Iya iya ini naik," jawab Kanara sambil naik ke atas motor.

Motor melaju kencang menuju rumah sakit yang ditempati Devan.

Sekitar lima belas menit akhirnya mereka sampai di sana.

Kanara turun dari motor lalu melepas helm dan mengambil kantung kresek yang disodorkan Reyhan.

Kanara masuk ke rumah sakit diikuti Reyhan, Gerald, dan Raka di belakang nya.

"Kalian masuk duluan," ujar Kanara saat sampai di depan ruang rawat Devan.

"Lo aja," sahut Reyhan.

Kanara membuka pelan pintu jaga-jaga jika Devan sedang tertidur.

Setelah pintu terbuka, terlihatlah Devan yang sedang berbaring dengan menatap televisi.

"Kak Devan," panggil Kanara.

Devan menoleh. "Sini masuk."

Kanara masuk bersama ketiga teman Devan.

KANARA StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang