Biasakan vote sebelum membaca dan selamat membaca:)
*****
Devan membuka matanya dengan perlahan. Ia mengerjap beberapa kali untuk menyesuaikan intensitas cahaya yang masuk ke matanya.Objek yang pertama kali ia lihat adalah seorang gadis yang sedang menatapnya dengan mata berkaca-kaca.
"Kak Devan...." lirihnya.
Devan berusaha bangun tetapi niatnya dicegah oleh gadis di hadapannya, Kanara.
"Jangan banyak gerak. Nanti luka Kak Devan nggak kering-kering," ujarnya.
Ia tersenyum mendengar perkataan gadis itu. Dari raut wajahnnya, sudah jelas bahwa Kanara mengkhawatirkan keadaannya.
"Aku panggil Dokter sebentar ya," ujarnya lalu berlari keluar.
Devan merasakan luka di perutnya yang terasa seperti ditarik-tarik.
Matanya berhenti pada meja sofa. Dimana di sana terletak tas yang sangat ia kenali pemiliknya. Tas itu milik Keira, sang Mama.
Tak lama, datanglah seorang Dokter diikuti Kanara dan Keira.
Dokter mulai memeriksa keadaan Devan menggunakan alat khas miliknya.
Setelah selesai, Dokter tersenyum. "Keadaannya sudah membaik, tinggal menunggu keadaannya tubuh benar-benar pulih, baru setelah itu boleh pulang."
"Terimakasih Dok," ujar Keira.
Dokter itu mengangguk dan keluar dari ruangan.
"Mah," panggil Devan.
Keira mendekat dan mengelus rambut Devan. "Kenapa sayang?"
"Mama kok di sini?"
"Semalam Kanara kasih tau Mama. Mama sama Kanara jagain kamu di sini," jawab Keira.
"Mama mau cari sarapan di kantin. Kamu ditemani Kanara ya," ucapnya yang diangguki Devan.
Setelah kepergian Keira, Kanara duduk di kursi samping tempat tidur.
"Lukanya masih sakit?" tanya Kanara.
Devan menggeleng. "Nggak."
Kanara mengulurkan tangannya lalu menekan luka Devan.
"Akhh...." Devan meringis pelan.
"Katanya udah nggak sakit," cibir Kanara.
"Ya kalo ditekan sakit lah!" decak Devan.
Kanara terkekeh pelan lalu raut wajahnya berubah serius.
"Kak Devan," panggil Kanara.
Devan bergumam kecil sambil memejamkan matanya.
"Aku minta maaf, gara-gara aku Kak Devan masuk rumah sakit," ujar Kanara sambil menghela nafas.
Devan membuka matanya lalu menatap Kanara menunggu apa yang akan gadis itu katakan selanjutnya.
"Aku juga minta maaf atas sikap-sikap aku belakangan ini ke Kak Devan."
"Aku juga minta maaf—"
"Maaf lo kebanyakan," sela Devan.
"Seharusnya yang kebanyakan minta maaf itu gue, bukan lo."
"Maaf atas hal yang udah gue lakuin ke lo."
"Andai lo mau kasih gue kesempatan ke dua, gue mau memperbaiki semuanya Na."
Kanara terdiam lalu dengan ragu, ia menggenggam tangan Devan. "Kak Devan bilang ke aku, semua orang berhak dapat kesempatan kedua."
KAMU SEDANG MEMBACA
KANARA Story
Teen FictionBagaimana rasanya saat orang yang disukai mengklaim kita sebagai pacarnya di depan umum lalu mengenalkan kita kepada orang tuanya? Peristiwa itu telah dialami oleh Kanara Arkhania. Gadis yang diklaim sebagai pacar oleh Devan Raja Keirandra. Devan ad...