17. Satu bulan

231 31 6
                                    

Yeayy happy 1K pembaca^^

Aku tahu ini bukan hal yang mewah, tapi ini membahagiakan banget buat aku❤

Terimakasih untuk semuanya❤

*****
Hari ini adalah hari dimana hubungan Kanara dengan Devan tepat satu bulan.

Perlahan sikap Devan mulai berubah. Meskipun masih bersikap kasar dan dingin, tetapi harus diakui bahwa Devan sudah mulai memberikan perhatian-perhatian kecil Meskipun tidak ditunjukan secara langsung.

Tentu saja hal itu mampu membahagiakan Kanara. Kanara tidak menuntut hal-hal mewah, ia hanya ingin sikap hangat Devan setiap saat meskipun keinginannya itu belum kesampaian.

Hari ini adalah hari Minggu. Kanara sedang rebahan di sofa depan televisi. Ayah dan Bunda nya sedang pergi menghadirii acara pernikahan rekan kerja mereka di luar kota. Jadilah Kanara sendirian.

Gadis itu bangkit dan duduk sambil mengerutkan kening seraya berpikir.

Tiba-tiba senyum manis tercetak di bibir tipisnya.

Ia segera menyalakan ponsel dan mendial nomor seseorang.

"Halo?" sapa Kanara saat panggilan terhubung.

"Ngapain pagi-pagi telepon?" sahutan seseorang dengan suara khas bangun tidur.

Kanara terkekeh geli. "Kak Devan ingat nggak ini hari apa?"

"Hari minggu. Kenapa sih?" tanya Devan sewot.

Kanara berdecak. "Santai dulu napa!"

Terdengar helaan nafas kasar dari dalam telepon. "Yaudah mau apa?"

"Aku kan nanya, Kak Devan ingat nggak ini hari apa?" ulang Kanara.

"Hari satu bulan kita pacaran. Puas lo?"

Kanara tersenyum puas. Akhirnya Devan ingat juga. "

"Gini deh. Happy-"

"Iya aamiin. Gue mau lanjut tidur, jangan ganggu!" sela Devan penuh peringatan lalu sambungan terputus.

Kanara memelototkan matanya. "Nyebelin banget Kak Devan!"

Ia melempar kasar ponselnya ke sofa lalu menopang dagunya.

Lagi-lagi ide cemerlang muncul di otaknya membuat gadis itu tersenyum jahil.

Kanara segera berlari menaiki tangga untuk melancarkan aksinya. Ia masuk kamar dan membuka lemari pakaian.

Gadis itu bergumam sambil memilih-milih pakaian.

Pandangannya jatuh pada overall jeans sepaha dengan kaos putih sebagai inner.

Kanara mengambil pakaian itu lalu ia letakan di kasur. Ia segera meraih handuk dan berlari ke kamar mandi untuk melakukan ritual mandi.

Setelah selesai mandi, ia mengenakan pakaian yang telah ia pilih tadi lalu mulai menerapkan skincare pada wajahnya.

Kanara memoleskan sedikit makeup seperti bedak, liptint, eyeliner, beserta maskara. Alisnya sudah tebal dan tertata rapi, tidak perlu ia tambahkan apa-apa.

Setelah selesai, Kanara mengikat rambut dan mencepolnya tak lupa meninggalkan beberapa helai rambut di sisi kanan dan kiri wajahnya.

"Nggak sia-sia belajar makeup sama Tante Gania, ternyata hasilnya cantik banget!" serunya sambil menatap dirinya di cermin.

"Aaaaa! Cantik banget aku!" pekiknya.

Kanara berjongkok di hadapan rak sepatu dan menilik satu persatu sepatu yang terdapat di sana. Pilihannya jatuh pada sneakers putih tinggi untuk menghiasi kaki putihnya, tak lupa slinbag berwarna navy melengkapi penampilannya.

KANARA StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang