Biasakan vote sebelum membaca dan Selamat membaca:)
*****
"Lo apakabar Dev?"Devan membuang muka mendengar pertanyaan itu. Saat ini ia sedang berhadapan dengan Melisa.
"Gue denger dari anak-anak lo ketusuk gara-gara tolongin Kanara ya?"
Gadis itu tiba-tiba terkekeh. "Heran gue, apa sih yang lo liat dari dia?"
"Cantik nggak, cupu iya!"
Mendengar nama Kanara dihina oleh Melisa Devan menatap gadis itu tajam. "Punya kaca gak di rumah?"
Melisa yang tak paham lagi-lagi terkekeh. "Ya punya lah!"
"Di tas gue, dan di handphone gue juga ada."
"Coba lo ngaca," titah Devan yang langsung dituruti oleh Melisa.
"Kenapa emang?" katanya sambil memandang wajahnya di kaca.
"Apa yang lo omongin tentang Kanara, itu lebih cocok buat diri lo sendiri. Lo liat di kaca, lo nggak cantik, dan lo nggak pinter. Lo cuma cewek bodoh yang sok cantik demi dapet popularitas."
Melisa terkejut dan langsung terdiam mendengar penuturan Devan. Jujur hatinya terasa seperti ditusuk pisau.
"What? Lo buta? Gue primadona sekolah!" lontarnya sambil berdiri.
Tanpa menghiraukan perkataan Melisa, Devan kembali berujar, "Lo benci Kanara karena dia berhasil geser reputasi lo di sekolah dan bikin gue tertarik kan?"
Melisa mengepalkan tangannya sambil menahan emosinya yang meluap-luap.
"Melisa, gue emang urakan, nakal, dan jauh dari kata baik. Tapi, gue butuh cewek baik-baik buat ada di samping gue. Liat lo, gue sama sekali gak tertarik, sorry."
Sudah! Emosinya benar-benar tidak bisa ditahan. Tangannya melayang akan menampar wajah tampan pria yang ia cintai itu.
"Apa? Mau gue depak dari sekolah?" tanya Devan santai membuat Melisa mengepalkan tangannya di udara.
Gadis itu menggeram kesal lalu meraih tasnya yang berada di nakas dan pergi dari ruang rawat Devan.
Devan yang melihat itu bernafas lega. "Pergi juga itu anak."
Sementara di lain tempat, saat ini Melisa sedang berjalan sembari menghentak-hentakan kakinya.
"Nggak! Ini nggak bisa dibiarin!"
"Makin sini makin keliatan kalo Devan emang beneran cinta sama Kanara!"
"Gak bisa pokoknya Devan nggak boleh cinta sama Kanara! Cuma gue yang berhak sama Devan!" jeritnya membuat semua orang yang berada di tempat itu menatap Melisa aneh.
Melisa yang menyadari itu segera menatap mereka satu-satu. "Apa lo liat-liat gue!"
"Gila kali ya mbaknya," ujar salah satu pengunjung rumah sakit.
Mendengar itu Melisa segera menghampiri orang yang menyebutnya gila tersebut. "Ngomong apa lo barusan?"
"Ngomong apa!" bentaknya.
"Mbak, maaf ini rumah sakit jangan membuat keributan di sini," ujar salah satu suster mengingatkan.
"Gak usah ikut campur!" bentak Melisa pada suster tersebut.
"Melisa!"
Deg. Suara itu berhasil membuat Melisa membeku seketika.
Dilihatnya pria dengan pakaian jas rapi sedang menatapnya tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
KANARA Story
Teen FictionBagaimana rasanya saat orang yang disukai mengklaim kita sebagai pacarnya di depan umum lalu mengenalkan kita kepada orang tuanya? Peristiwa itu telah dialami oleh Kanara Arkhania. Gadis yang diklaim sebagai pacar oleh Devan Raja Keirandra. Devan ad...