12. Permintaan Kanara

210 27 1
                                    

Biasakan vote sebelum membaca dan selamat membaca^^

*****
Selepas kejadian tadi, banyak siswa yang menyimpulkan bahwa Devan tidak mencintai Kanara. Tentu saja hal itu membuat Kanara merasa insecure.

"Na, kok bisa ya Kak Devan bentak-bentak lo," ujar Adel menatap Kanara.

Kanara menggeleng. "Aku gak tahu."

"Kalau Kak Gavin tanya masalah jam, lo mau jawab apa?" tanya Adel.

"Itu yang aku pikirin sekarang," jawab Kanara menopang dagunya.

"Kak Gavin baik sih, dia nggak mungkin marah sama lo."

Kanara menoleh. "Kecewa?"

Adel mengangguk. "Kalau kecewa sih pasti."

"Udah pikirin nya nanti aja, sekarang belajar dulu," ujar Adel yang diangguki Kanara.

*****
Jam istirahat membuat hampir seluruh siswa melarikan diri ke kantin untuk mengisi perut mereka yang lapar.

Sama hal nya dengan Adel dan Kanara, keduanya sedang makan di kantin saat ini.

"Boleh ikut duduk?" tanya seseorang membuat Adel dan Kanara mendongak.

Mereka berdua mengangguk menjawab pertanyaan Gavin, ya dia adalah Gavin.

Gavin duduk di sebelah Adel, ia tahu diri untuk duduk di sebelah Kanara.

"Kak Gavin...." panggil Kanara.

Gavin menatap Kanara. "Kenapa Nar?"

"J-jam tangan yang—"

"Dilempar Devan?" tanya Gavin membuat Kanara terkejut dan Adel tersedak kuah bakso.

"Minum Del," ujar Gavin menyodorkan minum pada Adel.

Adel menerima air itu lalu meminumnya hingga habis setengah.

Fokus Gavin kembali pada Kanara, menunggu perkataan gadis itu selanjutnya.

"Kak Gavin tahu dari mana?" tanya Kanara.

Gavin terkekeh. "Ada beberapa siswa yang bilang ke gue, dan tadi Devan juga udah nemuin gue."

Tunggu! Gue? Tumben sekali Gavin berbicara menggunakan kata 'Gue' pada Kanara.

"Kak Devan nemuin Kak Gavin?" tanya Kanara.

Gavin mengangguk. "Tadi...."

Flashback on.
Gavin sedang duduk di kelasnya sambil membaca buku.

Tiba-tiba beberapa sebuah map kecil tebal berwarna cokelat berada di depannya.

Gavin mendongak dan mendapati Devan sedang menatapnya dingin.

"Lo pikir gue nggak bisa beliin jam tangan kayak gitu buat Kanara?"

Gavin menggeleng. "Gue nggak—"

"Jam tangan itu udah gue hancurin dan ini," ucapnya mengangkat map kecil itu. "Uang sebagai gantinya."

"Nggak usah caper depan cewek gue dan berhenti so manis dengan pake 'aku kamu' sama Kanara," ujar Devan lagi.

"Kali ini lo aman Vin, tapi kalau sampai gue lihat lo deketin Kanara lagi, nggak usah ngarep hidup lo bakal baik-baik aja," ancam Devan lalu berjalan keluar kelas meninggalkan uang yang tadi tergeletak di meja.
Flashback off.

"Gitu Nar," ujar Gavin.

Kanara terdiam setelah mendengar cerita Gavin, sungguh ia sangat tak enak hati.

KANARA StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang