Biasakan vote sebelum membaca dan selamat membaca.
*****
Kanara dan Devan telah sampai di sekolah. Devan mengantar Kanara sampai ke depan pintu kelas."Belajar yang bener, fokus, jangan sampe prestasi lo turun gara-gara sering mikirin gue," ujar Devan.
Kanara mencebik. "Apaan sih!"
Devan tersenyum tipis, ia mengelus lembut rambut Kanara. "Sana masuk."
"Kak Devan semangat ya belajarnya," ujar Kanara sebelum Devan pergi.
Devan mengangguk lalu benar-benar pergi dari hadapan Kanara.
Sikap Devan pagi ini memang lebih baik dari biasanya dan hal itu membuat Kanara merasa senang sekali.
Ia berjalan menghampiri Adel yang sedang mendengarkan musik.
"Del," panggil Kanara.
Kanara melepas earphone yang menyumpal telinga Adel.
"ASTAGFIRULLAH SETAN!" pekik Adel yang merasa terkejut.
"Nggak boleh ngomong kasar Adel, kamu itu cewek," ujar Kanara.
"Maksud gue bukan itu, gue pikir yang narik earphone gue itu setan anjir!" jelas Adel.
"Mana ada setan yang se-imut aku." Kanara mengeluarkan novelnya.
Adel memutar bola matanya malas. Sejak kapan Kanara mempunyai sikap se-pede itu?
"Lo udah baikan sama Kak Devan?" tanya Adel kepo.
Kanara mengangguk. "Udah kok."
"Oh iya, dua hari lagi aku ulang tahun, malamnya ada acara kecil-kecilan. Datang ya," ujar Kanara memberitahu Adel.
"Wah makan-makan dong!" seru Adel bersemangat.
"Gue pasti datang! Lo tenang aja, gue pasti ontime kok," lanjutnya.
Jika sudah soal makanan, ketahuilah Adel menjadi orang tercepat yang akan mendekat.
"Selamat pagi anak-anak," sapa seorang guru Kimia yang kerap disapa 'Bu Nuri' yang baru saja memasuki kelas.
"Pagi bu," sahut seluruh murid di kelas.
"Tidak perlu mengeluarkan buku, hari ini kira akan praktik di Lab," ujar Bu Nuri.
"Lho, Bu? Kok mendadak sih?" Dean berdiri dari duduknya.
"Duduk kamu!" titah Bu Nuri menatap Dean tajam.
Dean kembali duduk. "Saya gak bawa jas lab Bu!"
"Siapa suruh kamu gak bawa?"
"Siapa suruh praktiknya mendadak?" tanya Dean.
"Sudah saya peringatkan setiap pertemuan akhir bab kalian diwajibkan membawa jas lab, karena pada akhir bab kita selalu praktik," ujar Bu Nuri.
Bukan hanya Dean, banyak siswa dan siswi yang tidak membawa jas lab. Termasuk Kanara dan Adel.
"Siapa yang tidak membawa jas lab?" tanya Bu Nuri menatap muridnya satu persatu.
Pelan-pelan Kanara mengangkat tangannya. Ia lupa karena jas lab nya tertinggal di rumah sakit, di ruangan sang Bunda.
"Kanara, kenapa tidak bawa? Biasanya kamu selalu membawa jas lab."
Kanara menggigit bibirnya. "Ketinggalan Bu."
"Gara-gara Devan jadi kurang disiplin ya kamu," cetusnya.
Kanara berdecak, apa-apaan ini pake bawa-bawa Devan segala.
KAMU SEDANG MEMBACA
KANARA Story
Teen FictionBagaimana rasanya saat orang yang disukai mengklaim kita sebagai pacarnya di depan umum lalu mengenalkan kita kepada orang tuanya? Peristiwa itu telah dialami oleh Kanara Arkhania. Gadis yang diklaim sebagai pacar oleh Devan Raja Keirandra. Devan ad...