20. Flashdisk

230 31 4
                                    

Biasakan vote sebelum membaca dan selamat membaca:)

*****
Kanara benar-benar sangat bosan. Bunda nya ini memang lebay, Dokter yang memeriksa Kanara tadi bilang bahwa ia sudah diperbolehkan pulang. Tetapi, Kania malah meminta agar Kanara dirawat inap satu hari lagi.

Jadilah Kanara harus menikmati rasa bosan yang benar-benar mengganggunya ini.

Gadis itu meraih remot tv yang berada di atas nakas lalu menyalakan televisi. Terlihatlah sebuah kartun sponge berwarna kuning di layar televisi.

Kanara berdecak. "Bosen banget sih!"

Ia melirik jam yang baru menunjukan pukul sebelas siang. Waktu Devan berkunjung masih sangat lama.

"Tidur lagi deh," gumamnya sambil merebahkan diri.

Baru saja menarik selimut, suara pintu terbuka membuatnya kembali bangun.

"Ayah," panggil Kanara.

Arkha berjalan mendekat dengan sebuah papperbag di tangan kanannya.

"Are you oke, princess?" tanyanya saat sampai di hadapan Kanara.

Kanara mengangguk. "Sudah lebih baik dari kemarin."

Arkha menghela nafas lalu menaruh papperbag di atas nakas dan memeluk Kanara.

Kanara membalas pelukan sang Ayah, sesekali ia menerima kecupan di puncak kepalanya.

"Kamu tahu? Ayah langsung menutup meeting di Singapura saat mendapat kabar kamu masuk rumah sakit," jelasnya.

"Maaf Ayah," cicit Kanara sambil memilin selimut.

"Jangan buat Ayah khawatir lagi, oke?"

Kanara mengangguk pelan. "Iya, janji."

"Ayah udah ketemu Bunda?" tanya Kanara.

"Belum. Tadi Ayah langsung ke sini," jawab Arkha sambil duduk di kursi.

Kanara membulatkan mulutnya sambil mengangguk-anggukan kepalanya.

"Ya udah Ayah temuin Bunda dulu, kamu tidur aja," ucap Arkha.

"Iya Ayah."

Kanara kembali merebahkan diri dan menarik selimut. Tapi, lagi-lagi suara pintu terbuka membuat ia kembali terbangun.

"Ada yang ketinggalan Ay—"

"Kak Devan, Adel."

Yang berkunjung adalah Devan dan Adel. Kenapa mereka sudah datang padahal jam pulang sekolah masih sekitar tiga jam lagi.

"Kalian kok di sini?" tanya Kanara heran.

"Iya, guru-guru mau pada rapat, jadi dipulangin cepet," jawab Adel.

"Udah baikan Na?" tanya Adel sambil duduk di kursi.

Kanara mengangguk. "Tapi Bunda minta biar dirawat satu hari lagi."

"Ya bagus lah," ujar Devan yang duduk di sofa.

"Kok bagus?" tanya Kanara.

Devan menegakkan tubuhnya dan menatap Kanara lurus. "Biar lo bener-bener istirahat."

"Padahal di rumah juga aku istirahat," gumamnya.

Devan berjalan mendekat ke ranjang dan berdiri di sana. Tangannya terulur memegang kening Kanara, guna mengecek suhu badan gadis itu.

"Udah minum obat?" tanyanya.

Kanara mengangguk. "Udah kok tadi pagi."

"Lain kali bisa nurut sama gue gak?" tanya Devan. "Kalo gue bilang pulang, ya pulang Na. Jangan bahayain diri sendiri bisa?"

KANARA StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang