16. Perubahan Devan

283 29 4
                                    

Biasakan vote sebelum membaca dan selamat membaca:)

*****
Pagi ini Kanara keluar dari kamar dengan wajah ceria dan berseri-seri.

Malam sweet seventeen yang sempat tidak sesuai harapan menjadi membahagiakan dengan hadirnya Devan.

Meskipun tidak tepat waktu, Kanara bahagia karena Devan masih menyempatkan waktu untuk menemui Kanara.

"Pagi Yah, Bund!" sapa Kanara duduk di kursi meja makan.

"Pagi sayang," balas Kania dan Arkha.

"Hari ini aku berangkat sendiri kan?" tanya Kanara sambil menyuapkan nasi ke mulutnya.

Arkha mengangguk. "Hati-hati ya. Kalau ada apa-apa langsung kabarin Ayah atau Bunda."

Kanara mengangguk. "Iya Ayah."

Kanara memelankan makannya. Kalau malam tadi Devan datang tepat waktu, pasti Kanara akan mengenalkan Devan kepada Ayah dan Bunda nya.

"Kenapa Na?" tanya Arkha.

Kanara menoleh dan menggeleng. "Gapapa kok."

Setelah beberapa saat, Kanara telah selesai dengan sarapannya.

Ia berpamitan pada Arkha dan Kania lalu berjalan menuju carport.

Nampaklah sebuah mobil BMW putih dengan seri terbaru terparkir rapi di sana.

Kanara tersenyum manis. Ayah dan Bunda nya memang tidak pernah main-main dalam membelikannya sesuatu.

Kanara menekan tombol pada kunci mobilnya membuat lampu mobil menyala.

Ia segera masuk dan mengeluarkan mobil dari area carport.

Kanara membuka kaca mobil. "Pak bukain pagar dong!"

"Kenapa teriak-teriak Non padahal bisa pake klakson," ucap satpam tersebut.

Kanara menyengir. "Kana jalan ya Pak."

"Hati-hati Non," pesan Pak Satpam.

Saat di tengah perjalan, tiba-tiba ponselnya berbunyi, nama 'MyKing❤' terpampang di sana.

Kanara meraih handsfree yang telah terhubung ke ponselnya lalu menjawab telepon tersebut.

"Iya halo kenapa Kak?"

"Lo jadi berangkat sendiri?" tanya Devan dari dalam telepon.

Kanara refleks mengangguk. "Jadi kok ini udah di jalan."

"Gue tunggu di parkiran ya. Ada yang mau gue omongin. Lo hati-hati."

Panggilan terputus secara sepihak. Kanara tersenyum tipis lalu geleng kepala.

Setelah beberapa menit, akhirnya Kanara sampai di sekolah.

Ia keluar dari mobil dan celingak celinguk mencari keberadaan Devan.

Kanara segera berlari saat objek yang ia cari ternyata sedang duduk di atas motor.

"Hai!" sapa Kanara.

Devan menoleh. "Hai."

"Ada apa Kak?" tanya Kanara menyelipkan rambutnya ke belakang telinga.

Devan menggeleng. "Nggak."

"Katanya mau ada yang diomongin," decak Kanara.

Devan menggaruk kepala bagian belakangnya. "Nggak jadi."

"Gu-gue ke kelas duluan deh." Devan berjalan meninggalkan Kanara.

Kanara mengerutkan kening, tidak mengerti dengan sikap Devan.

KANARA StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang