Mungkin orang-orang menganggap hari pernikahan, hari yang bersejarah di hidup mereka. Tapi tidak untuk seorang pemuda manis bernama Park Sunghoon.
Tadi pagi ia sudah resmi menjadi istri dari seorang Jake Shim. Dan sekarang pesta pernikahan nya.
Dirinya sudah sangat lelah dan merasa bosan. Kalau jake teman-teman nya datang, berbeda dengan sunghoon. Hanya ada jungwon yang menemani nya.
"Ku kira kau akan menjomblo sampai mati." Ejek pemuda bersurai blonde. Ia mengejek jake yang sejak dulu tidak pernah jalan dengan seorang perempuan atau submissive.
"Aku menikah hanya karena wasiat appa." Ujar jake sembari meminum soju nya.
"Kau tau jake. Ada satu surat yang belum kau baca." Ujar jay. Ia tau jake belum membaca itu karena terlanjur kesal dengan wasiat harus menikah.
"Satu surat? Isinya?"
Jay mengeluarkan surat yang ia bawa di saku jas nya. "Jake Shim harus menikah dengan anak Park Jimin, kalau tidak perusahaan akan tetap jatuh ke Tn.Lee meskipun kau sudah menikah. Dan tidak boleh ber-ce-rai."
Jake langsung merebut surat yang barusan dibaca sahabatnya itu. Tanda tangannya milik ayah nya, dan stempel nya juga.
"Bukan kau yang buat kan?" Tanya jake kesal.
Jay langsung menoyor sahabatnya itu. "Untuk apa aku susah-susah membuat itu, buang-buang waktu saja."
"Tapi, setidaknya kau tidak salah menikahi seseorang." Ujar nicholas sembari menaik-turunkan alisnya.
Jake berdecak kesal. Bola matanya memutar malas.
"Nikmati saja, kalau kau menyukainya. Aku akan berpesta, karena dengan begitu aku mendapat restu dari mu." Ujar jay bersemangat.
Jake langsung memukul dahi sahabatnya itu. "Kau kan yang menyuruh jungwon tinggal di rumah bibi eunha?"
"Aiss sudah ku katakan, bukan aku yang menyuruh nya. Mungkin ia tak ingin mengganggu mu dan sunghoon."
Di pelaminan sunghoon menatap bosan orang-orang yang sibuk mengobrol. Kebanyakan para pebisnis.
"Kau tidak merasa bosan?" Tanya sunghoon pada adik iparnya yang sekaligus sahabatnya.
"Bosan? Sepertinya begitu, tapi aku sudah biasa. Apa hyung tidak pernah datang ke acara formal seperti ini?"
"Aku selalu menolak jika di ajak. Apa kakak mu gila? Dia menyi-"
"Disini orang dewasa semua, kecuali kau dan aku." Potong jungwon santai. "Jake hyung juga tidak mudah mabuk, minum 5 botol baru ia mabuk."
Jungwon sibuk bermain-main dengan bunga ditangan nya. Saat acara pelemparan bunga, jay yang mendapatkannya lalu memberikan bunga itu pada jungwon.
"Hyung, kau dan jake hyung tidak bisa bercerai."
Sunghoon menatap sahabatnya tak percaya. Tidak bisa bercerai? Apa maksudnya?
"Satu surat belum di baca jake hyung. Surat itu mengatakan, ia harus menikah dengan anak Park Jimin dan itu kau. Disitu juga tertulis, kau dan jake hyung tidak diizinkan bercerai."
Sunghoon langsung mencubit lengan jungwon. "Bercanda mu tidak lucu adik ipar ku sayang."
"Tap kakak ipar ku tersayang, aku tidak sedang bercanda." Ia menatap sunghoon kesal. Cubitan sunghoon tidak main-main.
"Kalau-"
"Tenang saja hyung, adik ipar mu ini akan menyangkal semua berita mu dengan jake hyung kalau di sekolah. Jadi hyung jalani saja, mungkin nanti ada benih-benih yang tumbuh."
"Benih apa yang kau maksud?"
"Seorang anak dan cinta."
Sunghoon langsung memukul kepala sahabatnya itu. "Siapa yang mengajari mu seperti itu?"
"Aiss hyung sudah seperti jake hyung saja." Jungwon mengusap kepala belakang nya yang mendapat pukulan tadi.
Sunghoon berdecak kesal. Kenapa harus disamakan dengan orang bossy itu?
Acaranya hanya sampai jam 9. Karena sunghoon yang masih di bawah umur.
Jungwon pulang dengan eunha dan sowon. Sedangkan sunghoon dengan jake, disatu mobil yang sama.
Jake yang sibuk dengan handphone nya dan sunghoon yang bosan hanya melihat keluar jendela.
Sejauh itu kah rumah keluarga Shim? Sampai ia tertidur di tengah jalan menuju rumah yang akan ia tempati.
Jake melirik ke samping kanan nya. Tangannya terulur untuk membawa kepala sunghoon agar menyandar pada bahu nya.
"Hallo." Ia mengangkat telepon dari asisten nya.
"Maaf mengganggu istirahat anda tuan. Ada berita penting."
"Katakan."
"Restoran yang ada di daerah Gangnam mengalami kerugian. Kemungkinan ada pegawai yang melakukan korupsi. Sayuran dan bahan-bahan bukan di pesan dari pertanian yang biasa kita pesan."
"Mwo?! Cari tau siapa dalang dari semua itu."
"Tuan, saya mencurigai seseorang."
"Ahjussi Lee?"
"Bukan, tapi tuan Jack."
"Shit. Cari orang yang menyebabkan restoran rugi."
"Baik tuan."
Jake menatap ke samping kirinya, melihat suasana kota Seoul yang masih ramai. Lalu melihat sunghoon yang tertidur pulas.
"Beautiful." Ujarnya tanpa sadar.
Supir yang mendengar hanya tersenyum kecil. "Dia memang cantik tuan."
"Apa?!"
"Tuan memuji nya cantik bukan?"
Jake kelabakan, ia teringat ucapan nya tadi. "T-tidak, ahjussi hanya salah dengar."
Ahjussi Lim hanya mengangguk, memilih mengalah. Dari pada ia di pecat.
To be continued....
Setelah mengunpublish dua cerita, apa harus up cerita baru?:)
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Marriage Agreement || JakeHoon
Fanfiction[END] Jake yang harus menikah di umur 25 tahun karena wasiat sang ayah. Sampai akhirnya ia bertemu sahabat adiknya yang bernama Park Sunghoon. Start = 11 Januari 2021 End = 2 April 2021